Sama kayak dapat jodoh, dapat pekerjaan bagi setiap orang juga punya perjalanan masing-masing. Ada yang cepat, ada yang lambat, ada yang lurus, ada yang berkelok. Sebagian ada yang harus mulai mencari pekerjaan di usia belasan, sebagian lagi ada yang mulai bekerja di usia puluhan.
Tapi seperti apapun awal perjalanannya, perkara pekerjaan di usia ini, bisa mencuri porsi cerita paling banyak ketika sedang curhat. Karena bekerja itu tidak hanya tentang mendapatkan uang, tapi juga aktualisasi diri, pergaulan, tekanan, dan juga petualangan. Semua terlalu rumit hingga kadang membuat kita tidak mengerti dengan ketidakmengertian yang berbeda dengan saat kita tak bisa mengerjalan soal matematika. Soal gaji yang kecil, bos yang kejam, rekan kerja menyebalkan, gaji yang besar tapi tekanan yang besar, pekerjaan tidak sesuai passion, dunia wirausaha dengan segala persaingan, hingga bisik-bisik tetangga karena pekerjaan tidak kunjung kita dapatkan. Belum lagi bagi wanita, perdebatan apakah wanita boleh berkerja atau tidak saja tidak pernah selesai. Apalagi ketika ia sudah menikah dan punya anak, masalah pekerjaan ini bercabang banyak sekali.
Tapi tulisan ini jelas bukan sedang ingin mengurai satu per satu kerumitan pikiran tentang bekerja. Bukan pula tentang mencari solusi dan trik untuk lepas dari masalah.
Karena tulisan ini adalah tentang mengungkapkan masalah. Sudah, sampai di sana.
Sisanya, tulisan ini ingin memberi semangat untuk terus menjalani hari. Karena semua masalah itu, harus di hadapi. Harus kita jalani. Seberapa pun berkeloknya perjalanan kita dengan pekerjaan. Selalu miliki satu alasan kuat untuk tetap bertahan. Hingga kita tetap terbangun dengan rasa syukur, demi melanjutkan hidup yang barangkali masih panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
25 Things on 25 Years Old (Completed)
Non-FictionSebuah kado kecil untuk diri siapapun yang tengah bertemu dengan usia seperempat abad. == Pernah di: Peringkat #1 dalam Psikologi Peringkat #1 dalam Pengembangan Diri