Aku ingat, pernah dibuat tersedu-sedu hanya karena pernah membaca pertanyaan, apa yang akan kau katakan pada dirimu saat berusia 10 tahun? Bayangan diri yang masih polos dan belum banyak mengerti apa-apa langsung hadir dalam benak, dan keinginan terbesarku hanya memeluknya. Dia, diriku sendiri saat berusia 10 tahun. Tak tega rasanya membiarkan dia tahu apa yang akan dialaminya setahun kemudian, dua tahun kemudian, hingga 15 tahun kemudian.
Aku ingin menghentikan waktu, dan membiarkan dia tetap di sana.
Tapi tentu saja aku tak bisa, karena aku kini sudah ada di detik ini, tengah membayangkan tengah memeluk dirinya sendiri saat berusia 10 tahun.
Semakin bertambah usia, maka semakin bertambah pula kenangan di masa lalu. Ada yang terlupakan, ada yang sengaja dilupakan, dan ada yang terus dikenang. Semuanya adalah langkah-langkah kecil yang mengantarkan pada titik kita berada sekarang.
Sayangnya kita tak bisa membetulkan apa yang telah terjadi di masa lalu, meskipun baru terjadi sedetik yang lalu. Apalagi yang terjadi setahun yang lalu, dua tahun lalu, dan 15 tahun yang lalu.
Di titik ini, kita mulai merasa telah melewati catatan masa lalu yang sangat panjang. Tapi di satu sisi juga tetap berpegang pada harap, jika waktu perjalanan ke depan mungkin saja masih panjang. Maka di usia ini biasanya kita berhenti, berkontmeplasi agar masa depan yang akan menjadi masa lalu, bisa lebih baik untuk dikenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
25 Things on 25 Years Old (Completed)
Non-FictionSebuah kado kecil untuk diri siapapun yang tengah bertemu dengan usia seperempat abad. == Pernah di: Peringkat #1 dalam Psikologi Peringkat #1 dalam Pengembangan Diri