Sebuah kado kecil untuk diri siapapun yang tengah bertemu dengan usia seperempat abad.
==
Pernah di:
Peringkat #1 dalam Psikologi
Peringkat #1 dalam Pengembangan Diri
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hai, diriku. Selamat, kau telah sampai di titik ini.
Terima kasih, kau telah bertahan sejauh ini. Aku tahu telah banyak hal yang telah terjadi, aku tahu telah banyak hal pula yang tela kau lewati. Tapi kau tetap tegar menjalani hari, dan selalu bersiap menjalani sisa waktu hidup yang Tuhan berikan.
Semua tidak akan menjadi mudah setelah ini, aku tahu, tapi aku harap kau akan baik-baik saja. Aku harap kau akan selalu menemukan hal lain diluar dirimu, yang akan membuat kau baik-baik saja. Aku harap kau bisa menemukan hal luar biasa dalam dirimu, yang akan membuat kau merasa baik-baik saja. Kita tidak tahu apa-apa, kita tak memiliki apa-apa, maka satu-satunya yang tersisa hanyalah harapan. Mohon jangan matikan cahaya harapan, sekekecil apapun itu.
Saat kita bercermin, setiap harinya, kau akan melihat wajah yang sekilas terlihat sama, tapi sebenarnya tidak. Ada banyak perubahan di sana, entah secara fisik maupun isi pikiran. Dua puluh lima tahun adalah waktu yang tak sedikit, maka wajah itu, telah menghadapi banyak hal setiap harinya. Maka cara ia memandang banyak hal semakin berubah, termasuk, memandang dirinya sendiri.
Apapun perubahan yang terjadi, tetaplah bersyukur dan yakin jika Tuhan tak pernah mencipta dengan sia-sia. Begitupun setiap detik yang ia buat untuk kita hidup, dia hadir dan menjadi ruang untuk kau belajar banyak hal. Semoga di waktu selanjutnya kau akan menemukan lebih banyak pembelajaran berharga, semoga di usia selanjutnya kau akan semakin baik dan memahami.
Semoga.
Dan sekali lagi, selamat berjuang. Kau sudah, dan pasti akan berhasil melewati usia ini dengan baik.
