Hidup ini adalah perjalanan. Tapi bukan jalan-jalan, melainkan petualangan. Menjelajah, masuk ke dalam hutan.
Makin jauh perjalanan, medannya akan semakin berat. Jalannya menjadi terjal, licin, lembab, dan penuh binatang buas. Hingga tak jarang kita tersesat; untuk menyelamatkan diri, untuk mencari tempat aman, untuk mencari pertolongan, dan menjauh dari jalan yang semula kita akan tempuh. Hingga kadang, tanpa sadar kita terus menempuh jalan yang sama berulang-ulang-ulang, atau menempuh jalan yang sejak awal tidak kita rencanakan.
Jurusan kuliah, pilihan pekerjaan, pilihan tempat tinggal, pasangan hidup, semuanya bisa membuat kita merasa tersesat dan terdampar di tempat yang jauh berbeda. Karena hidup memang semisterius itu. Sehebat apapun rencana perjalanan, kita akan selalu sampai pada titik di mana kita tahu jika kita tidak lagi menempuh jalan yang seharusnya. Sekuat apapun kita bergantung, pada akhirnya kita selalu menghadapi semuanya sendiri. Karena semua orang yang menjadi pegangan, juga memiliki perjalanannya sendiri.
Semakin bertambah usia, ranjau yang membuat kita tersesat itu akan semakin banyak. Padahal hutan yang harus dilewati pun semakin dalam, dan kita akan semakin merasa sendirian. Belum lagi jika pada akhirnya kita tersesat ke tempat yang paling membingungkan: diri kita sendiri. Kenapa aku jadi seperti ini? akan menjadi pertanyaan sehari-hari yang tak mudah untuk dijawab.
Mungkin hanya kontemplasi paling serius yang bisa membuat kita kembali ke jalan yang seharusnya, atau justru menikmati ketersesatan sebagai bentuk tantangan baru.
Apapun itu, perjalanan tetap harus dilanjutkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
25 Things on 25 Years Old (Completed)
NonfiksiSebuah kado kecil untuk diri siapapun yang tengah bertemu dengan usia seperempat abad. == Pernah di: Peringkat #1 dalam Psikologi Peringkat #1 dalam Pengembangan Diri