Sebuah kado kecil untuk diri siapapun yang tengah bertemu dengan usia seperempat abad.
==
Pernah di:
Peringkat #1 dalam Psikologi
Peringkat #1 dalam Pengembangan Diri
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Benda satu ini, dulu mungkin bisa dengan mudah kita temui dari orang tua. Kadang cukup banyak saat hari raya karena keluarga lain juga ikut memberikannya. Kita dulu mengumpulkannya, karena kita tahu itu bisa ditukarkan dengan jajanan yang aku suka.
Seiring waktu, kita mulai mengerti. Bahwa benda ini bernama uang. Dia bukan cuma lembaran atau koin yang bisa aku tukarkan dengan jajanan. Tapi dia lebih berkuasa dari itu. Dia bahkan bisa menjadi satu-satunya alasan kenapa begitu banyak orang dewasa tetap bekerja meski lelah, tetap bekerja meski tak suka, tetap berkeja meski terluka.
Kini, kitalah si orang dewasa itu.
Kitalah yang mulai belajar untuk mendapatkan uang sendiri, tanpa pemberian orang tua. Kitalah yang mulai belajar mengaturnya karena ternyata itu tidak hanya untuk jajan. Kita mulai kenal tentang beban dan kewajiban, bahkan tentang impian masa depan. Ada investasi, ada rumah, ada asuransi, ada tabungan pernikahan, ada tabungan pendidikan, ada pajak, ada cicilan, ada... yah begitulah, banyak. Tiba-tiba kita mulai penasaran dengan isi buku pengelolaan keuangan di sudut rak toko buku itu.
Tapi semakin kita mengerti, kita mulai menertawakan diri sendiri karena ternyata kita ada di rantai paling bawah dalam piramida kapitalis. Atau karena kita mati-matian mencari keberadaan uang saat kita menolak diatur pemilik modal dengan menjual karya atau berwirausaha. Kita terjepit diantara khutbah jika rezeki sudah diatur oleh Tuhan dan juga nasihat yang mengatakan jika kita harus kaya. Kita terinjak ditengah mimpi hidup merdeka atau mulai mengais uang dengan menjadi orang lain. Kit luluh bersama ego dan pencitraan tentang pekerjaan, lalu kemudian sampai di persimpangan; menikmati uang karena kita anggap hidup ini hanya sementara, atau tetap berhemat seakan kita akan hidup cukup lama.
Semoga kita bisa menemukan konsep terbaik yang akan kita pegang tentang uang. Terutama, dengan cara yang akan menyelamatkan di kehidupan kita yang sebenarnya.
