22nd : Understanding

53 6 0
                                    

Pada akhirnya, kita sampai juga di titik kemalasan untuk terlibat dalam banyak hal yang tidak perlu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pada akhirnya, kita sampai juga di titik kemalasan untuk terlibat dalam banyak hal yang tidak perlu. Kita juga mulai tak mau dilelahkan untuk memikirkan hal-hal yang diangap tidak penting. Secara ajaib, kita bisa menghentikan diri saat melihat hal-hal yang mungkin dulu begitu memancing untuk dikomentari: orang yang gaya pakaiannya rame, orang yang sombong dengan memamerkan tas palsu, orang yang menggambar alisnya tidak simetris, orang yang ketakutan saat naik eskalator, orang cuci tangan dari air kolam renang, orang yang kesulitan menggunakan toilet duduk, hingga konflik di sosial media dan sekian drama dunia maya lainnya.

Karena kemudian kita lebih memilih untuk mencoba mengerti, atau dalam kata lain mencoba untuk memaklumi. Kita tidak sepenuhnya apatis, tapi lebih ingin menghemat energi untuk hal-hal yang lebih penting dan memilih untuk mendalami ilmu maklum.

Ilmu ini adalah ilmu yang bisa kita dapat dan pelajari dari sekian banyak hal yang terjadi dalam hidup kita. Kita mencoba bisa memosisikan diri pada posisi orang lain, daripada serta merta bereaksi menghakimi jika dia salah dan memalukan. Barangkali orang itu memang tak biasa masuk ke Mall sehingga takut naik eskalator, mungkin orang itu tak biasa makan dengan sendok sehingga memilih makan dengan tangan dan mencucinya di kolam berenang, mungkin orang itu punya maslah di dunia nyata sehingga memilih melampiaskan di dunia maya. Apa saja. Karena semua skenario dan kemungkinan-kemungkinan itu semakin terbiasa kita ciptakan, dan kemudian mampu mencegah kita dari reaksi yang berlebihan.

Ilmu maklum hadir tidak dipahami begitu saja. Dia dipelajari seiring waktu, bahkan bisa saja tanpa kita sadari. Dia akan semakin dalam, semakin luas, seiring pengalaman dan perjalanan hidup yang kita lewati.

Kabar baiknya, semakin baik ilmu itu, maka semakin bijaklah kita. Jika sudah begitu, selamat, kita benar-benar sudah dewasa.

25 Things on 25 Years Old (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang