Part 1

3.5K 285 17
                                    

Tiga tahun setelah menghabiskan waktunya untuk training. Chanyeol akan segera debut dengan sebuah idol grup bernama EXO.
Semua telah dipersiapkan dengan baik.
Manager Kim (manager EXO) adalah orang yang paling bertanggung jawab terhadap kelangsungan exo. Itu sebabnya ia memastikan bahwa semua anggota benar-benar siap untuk debut.
Satu hal yang paling manager Kim ingatkan adalah tidak ada satupun anggota exo yang boleh berpacaran. Ini karena para fans nantinya pasti akan kecewa jika idol mereka berkencan.
Manager Kim tahu jika Chanyeol telah memiliki seorang kekasih sejak ia masih training. Sehingga ia memanggil Chanyeol seorang diri dan berbicara empat mata dengannya.

"Chanyeol ah, aku tau kau memiliki seorang kekasih. aku sudah mengamatimu sejak lama." Ucap manager Kim dengan mimik wajah yang serius.

Chanyeol tak lagi terkejut, ia sadar manager pasti telah mengetahuinya.

"Itu benar manager. Aku memang memiliki kekasih." Ucap Chanyeol.

"Kau tahu ini adalah kesempatan terbaikmu karna kau akan debut dengan sebuah idol group yang sangat besar. Apa kau tahu resikonya?"

Manager Kim mulai berbicara lebih serius.

"Aku tahu maksudmu manager. Aku sangat mengerti." Jawab Chanyeol dengan wajah tertunduk.

"Aku akan memberimu pilihan dan kesempatan. Jika kau ingin debut kau harus meninggalkan kekasihmu dan aku akan memberikan waktu tiga hari untukmu menyelesaikannya."

"Tiga hari manager?" Chanyeol benar-benar terkejut.

Ia berpikir keras bagaiman mungkin ia memutuskan hubungan dengan Chaeyoung secepat itu. Mereka bahkan sudah berpacaran selama lima tahun.

"Silahkan memilih. Debut atau pacar. Besok pagi aku akan menemuimu dan meminta jawaban. Jadi malam ini pikirkanlah dengan baik. Bahkan seharusnya kau bisa menjawabnya sekarang jika kau memang benar-benar tidak ingin menyia-nyiakan waktu tiga tahunmu untuk berlatih."

Manager Kim berlalu meninggalkan Chanyeol sendiri.

Chanyeol benar-benar kalut. Ia tahu waktu seperti ini akan benar-benar datang. Ia tahu persis bahwa idol tidak boleh berkencan demi kepentingan fans. Ia membuka lockscreen ponselnya dan terlihat foto Chaeyong disana. Ia mulai mengetik pesan untuk kekasihnya.

.

.

.

Rose bersemangat seperti biasanya. Ia kini bekerja di sebuah kafe yang banyak dikunjungi oleh orang-orang dari berbagai usia dan profesi. Terhitung sudah tiga tahun ia bekerja disana. Ia cukup sering mendapat kunjungan Chanyeol saat ia memiliki waktu luang.
Meski tak sering keluar jalan-jalan tapi ia benar2 sadar dan mengerti bahwa kekasihnya memang sedang benar-benar serius berlatih untuk meraih mimpinya.
Pernah suatu kali Chanyeol berkata bahwa ia akan bekerja keras dan mencari uang yang banyak untuk kehidupan mereka berdua kelak.

Dreet drett
Pesan dari Chanyeol:
Chaeyoung, apa kau sibuk hari ini?

Pesan balasan:
Ne, aku lembur hari ini. Ada apa oppa, apa ada yang penting?

Tak ingin basa basi Chanyeol segera menelpon Chaeyoung.

Drretttt
Chae: ada apa oppa? Apa ada yang penting? Kenapa menelpon?

Chan: aku ingin bertemu, ada yang ingin aku bicarakan denganmu.

Chae: apakah sangat penting?

Chan: iya. Bagaimana kalau kita bertemu besok?

Chae: baiklah. Besok aku akan minta cuti. Jadi kau bisa menemuiku kapan saja.

Chan: mari kita merayakan hari jadi kita ke lima tahun.. dan.. merayakan debutku yang akan segera datang.

Chae: tentu oppa.. kita makan dikontrakan ku saja. Aku akan memasak makanan spesial untuk mu.

Chan: baiklah. Sampai jumpa besok.

Chae: ne, saranghae oppa.

Tuutt tuttt.. Chanyeol sudah menutup telpon tanpa menjawab ungkapan cinta kekasihnya.

.
.
.

Pagi ini Chaeyoung begitu bersemangat. Ia sudah berbelanja berbagai macam sayuran dan daging untuk ia masak. Ia benar-benar antusias menyambut makan malam ini.

Ia sudah membayangkan makan malam romantis yang ia rancang sebagai kejutan untuk Chanyeol.
Ia bahagia. Benar-benar bahagia. Diam-diam ia menghabiskan sebagian gajinya untuk membelikan hadiah Chanyeol sebagai hadiah debutnya. Tidak mahal tapi pasti sangat berguna. Topi, hoodie, jam tangan.. bukan dari merk terkenal tapi ia benar-benar tulus membelinya.

.
.
.

Jam menunjukkan pukul 18.00 ia sudah menyiapkan hidangan di meja kontrakannya yang tak seberapa besarnya. Menyalakan lilin dan merapikan diri. Ia memakai dress cantik berwarna merah muda. Memakai make up yang tak tebal karna ia memang sudah begitu cantik.  Hatinya berdebar menunggu kekasihnya. Meski sudah berpacaran lima tahun tapi ia tetap saja merasa grogi bertemu kekasihnya.

.
.
.

Tokk tok tokk
Chaeyoung beranjak dari tempat duduk dan membuka pintu.

"Oppa... " aku sangat merindukanmu.. " ungkap Chaeyoung sambil memeluk kekasihnya.

"Ayo kita masuk, diluar sangat dingin."

"Ne" jawab Chanyeol singkat.

Chanyeol terkejut melihat meja makan yang penuh dengan makanan kesukaannya. Dan juga lilin ditengahnya yang membuat makan malam sederhana ini menjadi lebih indah.
Mereka duduk berhadapan.

"Chaeyoung, jangan terlalu boros, mencari uang sangat sulit tabunglah untuk masa depanmu."

"Maksud oppa untuk masa depan kita" ucap Chaeyoung sambil tersenyum manis.

Chanyeol terkejut dengan jawaban Chaeyoung.
Diam-diam ia berpikir keras bagaimana caranya ia memulai untuk mengakhiri hubungannya dengan Chaeyoung.

Manager Kim sedang menunggunya di dalam mobil diluar kontrakan Chaeyoung. Ia hanya memberi waktu 15 menit agar Chanyeol segera mengakhirinya.

"Oppa akan segera debut dan pasti akan sukses. Oppa akan mencari uang yang sangat banyak untuk kita menikah. Benar kan oppa?" Chaeyoung sangat antusias.

Chanyeol masih diam tanpa ekspresi.

"Oppa aku sudah menyiapkan hadiah untukmu. Ini tidak mahal tapi aku yakin kau pasti akan membutuhkannya." Ucap Chaeyoung sambil menyerahkan bungkusan hadiah.

"Aku sudah bilang jangan menghabiskan uangmu untuk hal-hal seperti ini" ucap Chanyeol.

Chaeyoung hanya tertawa geli melihat ekspresi Chanyeol yang kesal.

"Ayo oppa kita segera makan dulu. setelah itu kita bicara lagi" ucap Chaeyoung.

Mereka mulai makan tapi Chanyeol benar-benar tidak berselera ia benar-benar sedang berpikir keras.

"Oppa kenapa hanya makan sedikit. Apa kau sakit? Apa makanannya tidak enak? Atau karna kau terlalu terpesona denganku sampai-sampai napsu makanmu hilang?" Chaeyoung benar-benar ingin mengubah suasana agar lebih cair. Ia juga meraskan ada yang berbeda dengan Chanyeol hari ini.

"Chaeyoung"...

"Ne"..

Mereka bertatapan sekarang.

"Mari kita berpisah" ucap Chanyeol.

Secara tidak sengaja Chaeyoung menjatuhkan sendoknya karna terkejut. Ia buru-buru mengambilnya.

"Maksud oppa? Berpisah bagaimana?" ucap Chaeyoung terbata-bata.

"Mari kita akhiri hubungan kita" ucap Chanyeol sambil tertunduk.

TBC

I Still Love You (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang