Into...

130 7 0
                                    


Hidup di dunia ini memang tidak mudah, semuanya memang harus diperjuangkan. Ini bukan surga yang apapun bisa didapatkan dengan mudah. Akan selalu ada arah melintang yang bisa menghambat langkah kita kapan pun dan dimana pun. Namun selama kita mau berusaha dan berjuang disitulah akan ada hasilnya.

Seorang gadis cantik tengah berjalan dengan langkah cepat sembari memperhatikan langkahnya dan arloji di tangan kirinya.

"Mampus gue telat." Gumam gadis itu.

Langkah gadis itu semakin mendekati dimana tempat yang ia tuju. Terdengar samar-samar seseorang sedang berbicara didalamnya.

"Saya peringatkan jika ada yang terlambat dalam mata kuliah saya lebih dari 1 kali. Maka wajib hukumnya mengikuti mata kuliah saya tahun depan. Mengerti." Ucap orang itu.

"Mati gue." Ucap gadis itu sangat pelan.

"Masuk gak yah. Masuk kena marah. Gak masuk bakalan ngulang." Gumam gadis itu dengan pikirannya sendiri.

"WOI" teriak seseorang yang mengejukannya.

"Astaga dragon... Lo ini ya mau buat gue jantungan huh!" Pekik gadis itu kesal.

"Habis lo dipanggil gak nyaut. Ngapain sih lagi pms atau banyak pikiran?" Tanya orang itu.

"Bukan urusan lo." Ucap gadis itu sembari mendengus kesal.

"Wihh lagak lo." Ucapnya lalu mengacak-acak rambut gadis itu.

"Giooo!" Pekiknya kesal.

"Kalian!" Ucap seseorang yang keluar dari ruangan didepan gadis itu. Membuat gadis itu dan gio berbalik dan menghadap orang itu yang tak lain adalah dosen yang paling di galak dan disegani dikampusnya.

"Kalau mau berisik jangan disini." Ucapnya dosen itu ketus membuat gadis itu meringis dan memalingkan wajahnya lalu meninggalkan dosen itu.

"Maria..." panggilnya gio yang menyusul langkah gadis itu.

Maria Aprily Kariso atau sering disapa Maria blasteran manado korea, sedangkan lelaki itu Giorgino Abraham atau disapa Gio. Mereka adalah sahabat namun tingkah mereka seperti Tom and Jerry. Mereka berdua kuliah di fakultas yang sama, persahabatan mereka dimulai sejak mereka duduk di bangku universitas.

"Apaan." Jawabnya jutek.

"Lagi PMS bu." Ucap gio dengan menaik turunkan alisnya.

"Stop it... Udah deh gio jangan buat gue kesel." Ucap maria.

"Oke oke..." ucap gio sembari mengangkat tangannya.

Mereka pun berjalan beriringan menuju kantin di selatan kampusnya. Hanya suara langkah kaki mereka yang terdengar tidak ada percakapan diantara keduanya.

"kryukkk....."

Sebuah suara luamayan terdengar ditelinga gio ia pun menyipitkan matanya sembari menatap pada pemilik suara itu.

"Apa Liat-liat." Ucap maria dengan nada judes padahal yang sebenarnya terjadi padanya ia sangat malu karena perutnya berbunyi meminta di isi.

"Hmph... Lo laper.. Hmph.." Ucap Gio yang menutupi tawanya dengan mulutnya.

"Iya gue laper, sangkin lapernya sampek mau makan lo." Ucap ketus Maria lalu berjalan cepat meninggalkan gio dengan wajah sinis.

" Ucap ketus Maria lalu berjalan cepat meninggalkan gio dengan wajah sinis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BOND OF DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang