Tersesat...

31 5 0
                                    

"Emm.. Anu-"

"Kenapa kok gelagapan gitu Gio?" Tanya Maria dengan melipat tangannya di dada.

"Acara biasa Maria, bukan hal yang penting." Ucap Gio dengan cengengesan.

"Biasa? Kok ada dean juga? terus kenapa gak ajak gue?" Ucap Maria.

"Gimana mau ajak lo, orang lo sibuk dari kemarin sama ayang beb lo." Ucap Riska cewek yang berbincang dengan gio tadi.

"Sibuk apaan coba. Aish kalian ini." Gerutu Maria dengan tatapan pura-pura sinisnya.

"Sorry deh... Eh lo kok gak ikut Ammar beli makan?" Tanya Riska.

"Ammar beli makan?" Tanya Maria binggung.

"Iya dia tadi keluar katanya mau beli makan buat kita-kita." Kata Gio menjelaskan.

"Oh.. Gak dia gak bilang jugaan." Ucap Maria.

"Ya udah gue kedepan ya." Ucap gio, dan di beri anggukan oleh Riska dan Maria.

Mereka pun segera mandi karena hari sudah semakin sore, Maria dan cella serta riska tengah duduk di bangku belakang villa. Gio dan Evan sedang melihat-lihat buah ditanam di belakang vila miliknya. 

"Kok Ibel sama Ammar belum balik sih." Ucap Riska yang sedang menatap Maria.

Maria hanya mengedikan bahunya menandakan ia tidak tau, pikiran maria sudah kemana-mana pasalnya ponsel keduanya tertinggal di villa.

"Iya nih, jangan-jangan ada apa-apa sama mereka." Ucap Cella menjawabnya.

"Gimana kalau kita cari aja?" Tanya Riska kepada mereka.

"Cari apa gaes?" Tanya Gio yang disusul Evan dibelakangnya.

"Ammar sama Ibel mereka belum balik juga." Ucap Riska yang tak melihat mereka.

"Ya elah kirain cari apa. Mereka udah gede kali. Lagian cari makan di area sini lumayan jauh, jadi wajar dong mereka belum balik." Ucap Gio menjelaskan.

"What!! Mang sejauh apa si." Timpal Riska.

"Mmm Gaes gue jalan-jalan kedepan dulu ya." Ucap Maria menyela Perbincangan mereka.

Ia pun tanpa menunggu jawaban mereka, segera bangkit dan berjalan mengitari villa untuk menuju kehalaman depan villa. Langkah pelan dan pikiran yang sedang menerawang kemana-mana pun singgah di benaknya.

"Maria!" Panggil seseorang membuat langkah maria terhenti dan berbalik.

"Apa?" Tanya Maria malas.

"Jangan jalan-jalan sendiri nanti di culik lo." Ucapnya.

"Bodok amat." Ucap Maria lalu berjalan meninggalkan orang itu.

"Aish lo ini ngeyel si dibilangin." Ucapnya.

"Apa si Gio?" Ucapnya mulai kesal.

"Lo itu kalau di bilangin jangan ngeyel, tersesat ntar lo." Ucapnya terkekeh.

"Kalau tersesat tinggal minta tolong... Wekk..." Ucap Maria dengan menjulurkan lidahnya.

"Dihh..." Ucap Gio, ia pun berjalan sejajar dengan langkah maria.

"Lo mau gue tunjukin tempat yang indah gak." Ucap gio yang mengingat sesuatu.

"Maksud lo?" Tanya Maria.

"Ikut gue dan lo akan tau sendiri." Ucap Gio lalu berjalan sedikit mendahului Maria.

Mereka berjalan melewati jalan setapak, mereka menyusuri perkebunan teh hingga mereka naik kesebuah bukit yang tidak begitu tinggi.

BOND OF DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang