"Maria!"Maria yang merasa di panggil pun menoleh kearah sumber suara, Ia menyipitkan matanya mencerna siapa kah orang yang sedang berjalan kearahnya.
Seketika ia teringat dengan orang itu, dengan senyum mengembang maria melambaikan tangannya.
"Ochi" Pekik Maria saat sahabatnya itu mendekatinya.
Mereka pun berpelukan layaknya teletubis dalam serial televisi anak. Verrel hanya menyipitkan matanya ia tak mengenali sahabat adiknya ini, itu karena adiknya tak pernah menceritakan tentang kehidupannya.
"ehem" dehem Verrel.
"Eh iya." Gumam Maria saat sadar ia bersama kakaknya.
"Chi kenalin ini kakak gue yang paling jelek." Ucap Maria sembari menyengir pada Verrel.
"Verrel." Ucap Verrel lalu mengulurkan tangan pada Ochi.
"Ochi" Jawab Ochi dengan membalas jabatan tangan Verrel.
Ochi Rosdiana adalah sahabat terbaik Maria di SMA, mereka sudah berpisah kurang lebih 2 tahun setelah lulus. Ochi memilih bekerja di salah satu perusahaan swasta di yogyakarta.
"Chi kita duduk disana dulu yuk." Ajak Maria lalu mengandeng tangan Ochi.
Verrel hanya mengikuti perintah adiknya itu, mereka duduk di bangku yang ada di kedai galeto tersebut.
"Btw kapan lo balik dari jogja?" Tanya Maria sembari menyantap galeto miliknya.
"Mmm... Kira-kira kurang lebih hampir seminggu lah." Ucap Ochi.
"Dih gitu ya lo disini seminggu tapi lo gak mau main kerumah." Ucap Maria dengan pura-pura cemberut.
"Sorry deh, bukan gue gak mau kerumah lo, tapi gue aja baru keluar rumah ini hari." Ucap Ochi.
"Kok tumben baru keluar. Kenapa?" Tanya Maria memincingkan matanya.
"Nyokap sakit Mar, Jadi gue harus ngerawat nyokap gue lah." Ucap Ochi dengan tatapan sedihnya.
"What Nyokap lo sakit apa? terus gimana keadaannya." Ucap Maria dengan beruntun.
"Nyokap sakit kanker stadium 2 Mar." Ucap Ochi.
"Yang sabar ya sayang. Gue tau lo kuat kok. Maka dari itu lo balik ke jakarta ya." Ucap Maria dengan memeluk tubuh Ochi.
"Thanks beb." Ucap Ochi membalas pelukan Maria.
"Cewek ini terlihat kuat tapi sebenernya dia rapuh." Batin Verrel yang sedari tadi menatap Ochi.
"Jadi lo sekarang kerja dimana chi?" tanya Maria setelah melepas pelukannya.
"Masih belum tau mar, lo tau sendirilah susahnya cari kerja dengan ijasah SMA." Ucap Ochi dengan senyum terpaksanya.
"Sabar ya nanti gue bantu cariin kerjaan buat lo." Ucap Maria tulus ia sangat tak tega melihat sahabatnya itu.
"Thanks." Ucap Ochi.
"Sama-sama chi." Ucap Maria.
Mereka pun menyantap galeto yang mulai meleleh, Maria pun sesekali berkutik dengan ponselnya ia mendapat pesan dari Ammar kekasihnya, ia pun membalasnya sekali setelah itu ia fokus pada sahabatnya. Setelah selesai menyantap galeto mereka pun akan pulang. Namun Langkah Maria terhenti saat didepannya terlihat kekasihnya sedang berjalan kearahnya dengan tersenyum.
"Hai beb." Sapa Ammar saat melihat kekasihnya.
"Iyah." Ucap Maria yang menghampiri Ammar.
"Tunggu deh." Ucap Verrel yang memperhatikan adiknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOND OF DESTINY
General FictionUpdate Max Tiap Hari Minim Update 3 hari Sekali Kita tidak akan pernah tau apa yang akan terjadi esok atau lusa, yang kita tau hanyalah dapat merencanakan apa yang akan kita lakukan esok atau pun lusa. Ikatan takdir tidak akan pernah salah memilihka...