"Semua orang boleh tak suka padaku, tapi jangan kamu, sang penguat ku. "
-Aluna Syakira Radhitya
🔱🔱🔱
"ALUNA SYAKIRA RADHITYA!!"
Aluna terbangun dari tidur, tatkala telinga nya itu mendengar nama nya sendiri di teriakan dengan lantang. Aluna terduduk dengan sigap. Merasakan pening dikepala membuat cewek itu tak ayal meringis. Ia menunduk ketika semua orang yang ada dikelas nya tengah memandang dirinya aneh."K-kenapa Bu Nisa?"tanya Aluna, sambil menggaruk rambut nya yang tak gatal. Merasa malu tentu saja. Salah dirinya juga yang malah ketiduran saat jam pelajaran tengah berlangsung.
"Kamu tidur saat jam pelajaran dan kamu masih bisa nanya bertanya kenapa?"ucap Bu Nisa sambil berkacak pinggang. Bu Nisa mendelik tajam, "Keluar kamu dari kelas saya," ucap Bu Nisa sambil menunjuk ke arah pintu.
"J-jangan Bu, maaf saya nggak akan tidur lagi dikelas, saya kecapekan gara-gara bekerja tadi malam, saya izin ke kamar mandi aja ya Bu, untuk cuci muka," ucap Aluna sambil berdiri dari duduk nya.
Semua yang ada disitu menatap Aluna jijik. Aluna menunduk malu. Tidak ingin sebenar nya berada di posisi seperti ini. Dijauhi oleh teman-teman sekelas nya seperti ini merupakan hal yang paling menyedihkan baginya. Aluna meremas kuat-kuat ujung rok nya.
Bu Nisa membuang nafas."Cuci muka kamu, tapi jangan kembali ke kelas saya,"ucap Bu Nisa menahan rasa amarah yang bercokol dihatinya.
"T-tapi Bu sa-"
"Keluar saya bilang, oh atau kamu mau tidak mengikuti pelajaran saya selama dua kali pertemuan?"tanya Bu Nisa tanpa merasa kasihan pada murid nya itu. Bu Nisa memang terkenal galak di SMA Ravindra. Ketegasan nya terhadap sesuatu sangat patut di acungi jempol.
Aluna mengangguk lemas lalu ia berjalan lesu ke luar kelas, dibarengi dengan teman-teman sekelas nya yang menyoraki dirinya tidak tahu malu. Aluna mencoba tidak perduli. Cewek itu berusaha menulikan telinga nya. Aluna bahkan berusaha menguatkan hati nya. Ini semua benar-benar musibah tersendiri bagi nya.
"Diam semua!"bentak Bu Nisa yang langsung membuat semua nya mengatupkan mulut mereka rapat.
🔱🔱🔱
"Akhirnya,"ucap seorang cowok yang kini berhasil meloncat dari atas tembok sekolah. Sudah kebiasaan tersendiri bagi nya. Memanjat serta melompat untuk kabur maupun datang ke sekolah.
Kepala nya ditolehkan ke kanan dan ke kiri takut tiba-tiba ketahuan oleh guru atau satpam yang tengah berkeliling. Orang itu menghela nafas ketika melihat sekitaran taman dekat kamar mandi itu sangat sepi.
"Untung sepi, lo memang hebat Garuda,"kata nya bergumam, ia memuji dirinya sendiri sambil tersenyum miring. Sangat merasa percaya diri.
Garuda hendak melangkah, namun niat nya terurungkan kala telinga nya malah mendengar suara tangisan yang dibarengi sebuah isakan. Garuda celingukan mencari asal suara. Cowok itu merinding di tempat. Tangisan itu semakin menguat.
Garuda menggeleng cepat."Gila aja,ketua geng kaya gue, takut sama hantu,bukan gue banget," kata nya sambil menggaruk tekuk nya yang tak gatal.
Hati Garuda tergerak untuk mengikuti asal suara tersebut, dengan hati-hati Garuda berjalan agar suara hentakan kaki nya tidak terdengar. Suara tangis itu mengarahkan kaki Garuda pada sudut kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARUDA
Teen FictionJANGAN jadi manusia yang selalu ingin menang kalau berusaha saja kamu tidak mau. Mungkin Garuda-ketua geng di sekolah SMA Ravindra akan mengarjakan kamu bagaimana menjalani hidup. Jabatan nya sebagai ketua geng GARTURA, membuat ia harus bisa menjad...