Kesendirianmu, jangan jadi alasan kamu untuk takut jatuh cinta padaku.
🔱🔱🔱
Aluna mengayuh sepeda berwarna biru langit itu pelan. Sambil menikmati suasana di pagi hari yang belum terkena polusi. Cewek yang mengenakan cardigan berwarna biru langit itu terus mengayuh sepeda nya untuk menuju ke sekolah.
Sembari bersenandung pelan. Aluna terus tersenyum. Cewek itu tidak menunjukan sedikitpun rasa lelah. Suara kendaraan bergemuruh di telinga nya. Suara motor hingga suara hati bisa ia dengar. Cewek itu memilih acuh dengan terus mengayuh sepedanya.
Saat menoleh, Aluna melotot, ketika ada Garuda di atas motor hitam nya. Cowok itu mengenakan jaket kulit berwarna hitam dengan lambang huruf G di dada nya. Dibelakang jaket cowok itu ada huruf yang bertuliskan GARTURA. Membuat Garuda nampak terkesan tampan juga gagah di atas motor nya. Aluna sempat terpesona beberapa saat.
"Pagi," sapa Garuda tersenyum, sambil mengenderai motor nya itu pelan. Sesekali melirik Aluna yang juga sibuk mengayuh sepeda nya.
"Pagi," balas Aluna tersenyum tipis. Cewek itu kembali menatap ke jalanan. Meskipun kurang fokus dengan adanya Garuda di samping nya.
Kedua nya terdiam untuk beberapa waktu. Sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Mereka canggung, padahal hubungan mereka hanya sebatas kenal.
"Kamu, ngapain disini, Gar?" Aluna memilih bertanya, menghilangkan rasa canggung yang ada pada dirinya.
"Nemenin, lo." Garuda memiringkan kepala. Menatap Aluna tepat di mata cewek itu.
Netra-netra manusia menatap kedua nya. Memilih tidak perduli, Garuda malah semakin nekat dengan terus menatap Aluna.
Ditatap dari jarak dekat seperti itu, Aluna menahan nafas. Cewek itu kehabisaan oksigen. Aura Garuda begitu berbeda, atau memang Aluna saja yang menganggap, jika Garuda itu berbeda.
"Gar, motor kamu. Nanti jatuh." Aluna tersenyum. Mencoba mengalihkan perhatian cowok itu.
"Mau bareng, Lun?" tanya Garuda sambil melirik jok belakang motor nya yang kosong. "Sepeda nya, lo buang aja."
Aluna melotot kaget. Seenak jidat Garuda menyuruh nya.
"Lo suka banget, ya melotot kaya gitu?" tanya Garuda terkekeh. "Santai aja, kali. Gue cuma bercanda."
Aluna menetralkan kembali ekspresi wajah nya. Menggeleng pelan, lalu fokus lagi pada jalanan. Meskipun begitu Aluna beberapa kali curi-curi pandang ke arah Garuda yang juga sibuk dengan menatap ke arah depan.
Saat seperti ini, jarak ke sekolah terasa sangat jauh sekali. Lama kedua nya diam. Keheningan menguasai. Hanya ada suara deru motor dan mobil. Sejenak Aluna terhenyak, ketika tangan Garuda mengusap rambut nya. Mencoba tidak perduli, karena Garuda juga hanya diam.
"Lun, gue duluan, ya." Garuda tersenyum. Pamit. Cowok itu masih mengusap kepala Aluna. "Udah sampe. Lo hati-hati."
Aluna membeku.
"Gue ramal, kita bakal ketemu di sekolah."
Setelah mengatakan itu Garuda berbalik arah dan menjauhi sekolah. Cowok itu tidak berniat masuk sekolah. Malah pergi dengan membawa kencang laju motor nya.
Berbagai macam spekulasi mulai muncul di kepala Aluna. Garuda datang menemani nya di perjalanan, lalu setelah sampai di sekolah, Garuda malah berbalik arah.
Aluna tersenyum. Boleh tidak, jika ia berpikir kalau Garuda hanya menjaga nya saja?
🔱🔱🔱

KAMU SEDANG MEMBACA
GARUDA
Teen FictionJANGAN jadi manusia yang selalu ingin menang kalau berusaha saja kamu tidak mau. Mungkin Garuda-ketua geng di sekolah SMA Ravindra akan mengarjakan kamu bagaimana menjalani hidup. Jabatan nya sebagai ketua geng GARTURA, membuat ia harus bisa menjad...