03|GARUDA DAN ALUNA

2.8K 193 16
                                    

KISAH KITA SEDERHANA. TAPI, CINTA INI TIDAK.

❤❤❤

"Garuda!"pekik seseorang sambil mendekat ke arah Garuda. Tersenyum senang. Menghampiri Garuda yang tengah berada di meja pojok yang ada di kantin bersama dengan anak Gartura lain nya.

Sudah menjadi kebiasaan Garuda berkumpul bersama Gartura saat jam istirahat. Diiringi setiap obrolan serta canda tawa, untuk mempererat tali persaudaraan.

Selain itu juga memang Garuda yang tidak meyukai sepi, maka nya setiap hari ia lebih baik begini bekumpul bersama teman-teman nya. Tak banyak yang dibicarakan hanya secuil ocehan-ocehan serta segelintiran bercandaan, sebagai pelengkap pertemanan yang sudah ia bina selama ini.

Orang yang tadi memanggil Garuda mendekat ke arah Garuda. Menepuk bahu Garuda. "Gar gue udah tahu tentang Aluna,"ucap orang itu sambil duduk di samping Garuda. Anak-anak yang lain sibuk dengan urusan mereka. Ada yang sedang merokok sampai menggoda para gadis yang lewat hendak ke tempat stand makanan.

Garuda menegakan tubuh nya. Tanpa sadar Garuda tersenyum."Gimana, Lan?"tanya nya mencoba tetap biasa saja,tapi tetap saja senyum nya tak pernah luntur.

Erlan tersenyum miring. Garuda terlalu antusias."Namanya Aluna Syakira Radhitya, kelas dua belas IPA dua, dia nggak punya temen, bahkan sering jadi korban pembullyan, orang nya aktif cuma sedikit pendiem, dia sering bawa sepeda ke sekolah, salah satu anak kesayangan Pak kepala sekolah,"jelas Erlan setelah itu ia menaik turunkan alis nya. Erlan merasa informasi yang ia dapatkan sangatlah lengkap.

"Dia sering dibully?" tanya Garuda sedikit terkejut mendengar fakta yang baru dia dengar. Garuda kira kemarin gadis itu hanya baper karena diledek teman-teman sekelas nya.

"Yap, hampir setiap hari dia dibully, gue nggak tahu gara-gara apa, tapi yang gue denger mungkin dia dibully, karena cantik, tapi ah entahlah, nggak ada orang yang bisa nebak kan, sebenernya dia kaya gimana, tapi kenapa ya gue ngerasa kasian, Gar?"tanya Erlan sambil mengusap dagu nya, menatap serius ke arah Garuda.

Garuda menoleh. Erlan sama seperti dirinya, tapi Garuda seperti merasakan ada sesuatu yang beda saat bertemu gadis yang bernama Aluna itu. Entah itu apa, yang jelas rasa nya Garuda seperti menemukan sosok dirinya di dalam gadis itu. Sosok hilang Garuda seolah lengkap, seperti terisi, meski hanya oleh sesosok rapuh macam gadis itu.

"Gimana? Lo masih kura-"

"GARUDA!!"ucap dua orang secara berbarengan. Dua orang itu saling menoleh satu sama lain, lalu mereka berlari saling menunjukan kebolehan siapa yang akan sampai pada Garuda terlebih dahulu.

"Gar,"panggil Erlan lalu menunjuk dua orang yang kini saling terburu-buru merebut kertas.

Garuda berdecak lalu mengalihkan pandangan nya pada dua orang yang tengah berdebat, "Berhenti,"ucap Garuda singkat. Malas bicara.

"Kenapa?"tanya Garuda sambil menatap dua orang sahabat nya yang kini tengah memberikan cengiran konyol nya.

"Gue— eh maksud nya kita, ah gue sama Farzan, dapet informasi tentang cewek yang lagi lo incer," kata Afraz antusias. Afraz tersenyum meledek pada Erlan.

"Gue udah tahu," ucap Garuda tersenyum. "Makasih deh ya udah mau repot, karena gue repotin, sekali-kali iya nggak?"tanya Garuda sambil meminum soda kemasan kaleng.

"Tenang aja, bro, gue sama Farzsn ikhlas kok, jarang-jarang soalnya lo mau deket sama cewek, selain Nyokap lo,"ucap Afraz tersenyum merekah. Ini yang dia suka dari Garuda. Pas dijadikan pemimpin. Tidak pernah malu untuk mengucapkan terimakasih, karena terkadang setiap orang sulit mengucapkan terimakasih. Apalagi saat ia merasa paling atas.

GARUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang