Garuda bersama teman-teman nya tengah berada di wargar. Ada sekitar lima puluh orang lebih disana. Biasanya Gartura juga mengajak beberapa dari sekolah lain. Tetapi yang datang kali ini semua dari SMA Ravindra. Kemungkinan SMA lain sedang menuju kemari. Ada Garuda yang tengah bermain catur dengan Aji salah satu adik kelas nya. Masih kelas sepuluh, tapi langsung jadi anggota Gartura karena Garuda yang mengajak nya.
Di kursi panjang sana ada Farzan dan Erlan yang tengah berjoget. Menyetel lagu dengan menggunakan salon yang sengaja di simpan di wargar. Beberapa dari anggota Gartura yang lain ikut berjoget. Menikmati alunan lagu dangdut itu.
Afraz sibuk merekam. Cowok itu youtuber tampan. Suka sekali memasukan segala aktivitas yang tengah ia lakukan. Seperti sekarang ini contoh nyata nya. Beberapa kali mengulang kalimat pembukaan yang salah. Cowok berdarah sunda itu selalu menjadikan tempat wargar sebagai vlog. Dia bisa jadi artis dimanapun dia mau.
Ada Andra. Cowok itu tengah memainkan gitar yang ada di pangkuan nya. Sama sekali tidak merasa terganggu dengan suasana wargar yang sudah tidak kondusif sejak tadi. Masih lempeng. Tangan nya bergerak lihat memetik senar gitar.
"Manteppp!! Sedeppp banget lagunya. Kencengin, Lan, suaranya!!" Farzan terus bergoyang mengikuti suara lagu yang terus memanjakan telinga nya.
Erlan mengangguk mengencangkan suara musik itu. Andra berdiri dari duduk nya menyudahi permainan gitar nya. Masuk ke dalam wargar, lalu ikut melihat Garuda bermain catur. Padahal cowok itu sudah sangat sabar. Dasar serakah. Bagaimana bisa Andra bermain gitar sedangkan teman-teman nya itu malah berjoget lalu dengan tak berdosa mengencangkan musik sampai membuat gendang telinga rasanya mau jebol.
Garuda sendiri. Malah terus bermain. Sampai permainan nya terhenti. Mata cowok itu menatap Andra dalam artian berbeda. "Mau main?" Garuda mengangkat sebelas alis.
"Lo kenapa?" Andra yang sudah sejak lama mengenal Garuda bertanya. Gerak-gerik Garuda begitu berbeda.
"Lo baik-baik aja, Bang?" Aji ikut menyahut. Cowok itu menganggap Garuda sudah seperti Abang nya. Mengingat Garuda adalah ketua geng Gartura juga sikap cowok itu yang sudah sangat baik padanya.
"Gue nggak enak hati," kata Garuda tidak bisa berbohong. "Gue keluar dulu cari angin, lo berdua lanjut maen aja." Garuda berdiri dari duduk nya.
"Lihatin temen-temen lo, takut kesambet." Garuda terkekeh. Setelah nya ia terdiam. "Yang jaga di persimpangan jalan siapa?"
"Si Bejul sama Darto, Gar," jawab Afraz mendekat. Memasukan ponsel ke saku nya.
Garuda mengangguk. "Gue bakal susul mereka. Lo mau pada ikut?"
"Boleh deh, Gar," kata Andra berdiri.
Aji mendesah kecewa. "Bang, belum main kita."
"Sama Afraz aja," kata Andra datar.
Aji mengangguk patuh. Setelah nya ia menatap Afraz. "Bang, main catur."
"Ayolah, tangan gue udah lama nggak main catur."
"Biasa nya juga lo main pake kaki, Fraz." Erlan mendekat duduk di kursi bersebrangan dengan Aji.
"Sialan lo."
"Yaudah ah gue sama Andra cabut." Garuda pamit.
"Hati-hati, Gar."
🔱🔱🔱🔱
Sudah bukan rahasia lagi, kalau anak-anak The Krut suka sekali menggoda anak SMA Ravindra. Sesekali mereka bersiul berniat menggoda para cewek yang hendak pulang lewat persimpangan jalan sepi ini. Kadang mereka nekat. Menggoda atau lebih parah menyentuh. Apalagi jika cewek itu bentukan badan nya mirip dengan gitar spanyol dan tentu saja berwajah cantik seperti Pevita.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARUDA
Teen FictionJANGAN jadi manusia yang selalu ingin menang kalau berusaha saja kamu tidak mau. Mungkin Garuda-ketua geng di sekolah SMA Ravindra akan mengarjakan kamu bagaimana menjalani hidup. Jabatan nya sebagai ketua geng GARTURA, membuat ia harus bisa menjad...