14| PERTEMUAN

750 58 6
                                    

Jangan datang lalu pergi, perasaanku tidak sebercanda itu.

🔱🔱🔱

Garuda baru datang. Cowok itu buru-buru duduk di bangku nya. Merapihkan baju nya dan buru-buru mengancingkan baju seragam sekolah yang tadi nya dengan sengaja dibiarkan terbuka. Entah kenapa hari ini ia ingin terlihat rapih.

Cowok itu menjilat luar bibir nya. Merapihkan jambul yang selama ini jadi mahkota penarik kaum hawa milik nya.

"Tumben rapih-rapih bos?" tanya Erlan dari belakang. "Kata osis hari ini gak akan ada razia, jadi lo tenang aja."

Garuda menoleh ke belakang, ia tersenyum saat menemukan dua ekor babi berkedok manusia yang tengah menatap nya heran.

"Orang jelek mana ngerti," kata Garuda meledek.

"Sial lo Gar, gini-gini juga gue disukain Mawar tau anak kelas sebelah." Erlan tak terima.

"Mawardi maksud lo?" Farzan yang ada di sebelah nya mengejek.

"Bukan bangsat, itu loh yang anak tiktok," jawab Erlan.

"Demi apa dia mau sama lo?" Farzan menggeleng tak percaya.

"Pelet nya kuat," timpal Garuda ikutan takjub.

Erlan berdecih. "Iri bilang bos."

"Gimana The Krut setuju sama ajakan kita?" tanya Garuda menaikan sebelah alis nya.

"Tenang, hari ini si mereka mau nya. Tanya Andra deh," kata Farzan. "Dra," panggil nya pada Andra yang tengah sibuk mengerjakan sesuatu di buku nya.

"Andra," panggil nya sekali lagi. Tapi Andra malah so sibuk. Farzan menghela nafas. "WOY KALAN!!"

Andra menoleh dengan wajah datar. "Apa?"

Garuda juga Erlan menahan tawa. Kemudian Garuda berdehem, menghilang rasa geli yang ada di perut nya.

"Ganti nama lo sekarang?" tanya Farzan. "Gue panggilin dari tadi."

"Biasa, Andra udah kebiasaan di panggil Kalan sama Kalea," kata Erlan tersenyum meledek.

"Kenapa?" tanya Andra dingin.

"Ganteng banget lo," ungkap Garuda. "Aura lo aur-auran banget, gue sampe terkejut terheran-heran."

"Lo semua kalau mau ngecengin gue, gue sibuk." Andra kembali menulis sesuatu di buku nya.

"Ngambekan ya bep, si elsa," kata Erlan pada Farzan yang langsung di hadiahi tawa dari Garuda dan Farzan.

Garuda berdehem, mencoba meredekan tawa nya. Kemudia ia menoleh ke Andra."Dra, gimana kata The Krut?"

"Jam tujuh malem abis solat isya dan mereka mau lo yang balapan," kata Andra menegakan tubuh nya menatap Garuda serius. "Lo siap?" Andra menarik sebelah alis nya.

Garuda menatap Farzan dan Erlan bergantian. Kemudian menatap Andra. "Gue siap."

"Nenek lo gimana, Gar?" tanya Farzan kedua alis nya terangkat.

"Biar gue yang urus," kata Garuda. "Kalian tenang aja."

🍃🍃🍃

Aluna berjalan lemas. Ia baru keluar dari ruang guru. Cewek itu mendudukan dirinya di kursi panjang yang tidak jauh dengan ruang guru. Aluna menghela nafas. Memandangi amplop putih yang berada di tangan nya. Ia sudah tau apa isi dari amplop putih persegi panjang itu.

GARUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang