Kalau nanti kamu ingin menyerah. Ingat saja kamu pernah berusaha untuk semua nya.
🔱🔱🔱🔱
Cewek cantik itu dengan hati-hati memoleskan lipstik merah menyala di bibir tipis nya. Ia menatap diri nya di cermin kamar nya. Membenarkan tatanan rambut coklat gelap yang sudah ia ubah se-menggoda mungkin. Ia kembali memakaikan blash-on di daerah tulang pipi nya. Ia tersenyum puas, saat pantulan dirinya di cermin begitu mengagumkan.
Tapi, ia merasa ini bukan dirinya.
Cewek yang mengenakan dress cherish yang hanya seatas lutut itu berdiri, menatap diri nya dari atas sampai bawah. Ia menghela nafas. Kemudian mengangguk, mencoba meyakinkan dirinya sendiri. Ia mengambil tas jinjing hitam bermerk ZARA, lalu keluar kamar.
Aluna menatap sekeliling rumah nya yang hanya di terangi oleh lampu remang-remang. Cewek dengan bibir merah yang senada dengan baju nya itu nampak menekan-nekan dada nya sakit, kilasan masalalu hidup nya yang penuh kebahagiaan, harus sirna tanpa ia minta.
"Kamu gak boleh nyerah. Masih ada dia yang harus kamu perjuangkan." Aluna tersenyum, ia keluar rumah. Mengambil kunci dari tas nya, lalu mengunci pintu yang sedikit sudah tua itu.
Aluna menatap rumah nya yang hanya bisa diisi oleh dirinya, rumah hasil kerja keras nya. Cewek itu terus menguatkan hati nya, meski akhirnya mata nya malah berkaca-kaca. Ia menopang tubuh dengan tangan yang menyentuh pintu, menghela nafas panjang.
Ia harus kuat.
Cewek itu menegakan tubuh, lalu pergi dari rumah itu. Berjalan ke jalan raya untuk mencari taksi. Ia beberapa kali menunduk menyembunyikan wajah nya yang tertutup make-up tebal.
Bahkan pekerjaan ini benar-benar menyulitkan nya.
🔱🔱🔱
Malam ini Garuda tengah berkumpul di wargar bersama teman-teman nya yang lain. Wargar sedang ramai-ramai nya saat ini. Mereka tengah membuat strategi untuk menyerang Reksa bersama antek-antek nya. Kejadian beberapa hari lalu membuat Gartura khawatir, kalau nanti nya The Krut akan datang lagi ke persimpangan jalan dan mengangguk anak-anak SMA Ravindra yang tidak memiliki masalah apa-apa dengan mereka.
Gartura tidak pernah cari masalah. Kecuali jika musuh yang mencari masalah duluan pada mereka. Apalagi mereka masih di pantau oleh guru-guru, salah sedikit saja, Gatura akan di tarik ke BK dan Garuda yang menjadi ketua akan di salahkan dengan menanggung resiko paling besar di antara yang lain.
"Gimana kalau kita serang aja ke markas nya?" usul Farzan menatap orang-orang disana. Cowok dengan rambut sedikit gondrong itu menatap Garuda. "Gimana, Gar?"
"Jangan," tolak Garuda. "Kalau kita nyerang ke markas mereka, kemungkinan besar, mereka bisa nyerang balik wargar."
"Iya, apalagi wargar gak terlalu jauh sama sekolah," kata Andra dingin cowok itu masih ragu kalau berkaitan dengan sekolah.
"Iya udah. Mending telpon si Reksa, Gar. Ajakin berantem." Erlan greget. "Tuh, sampo emeron emang harus di kasih tau, biar gak seenak nya."
"Berisik lo, so jago," kata Alan yang ada di sebelah nya.
"Lo semua gimana? Menurut kalian gimana?" tanya Garuda ke yang lain. Menatap ke arah adik kelas, juga teman-teman seangkatan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARUDA
Teen FictionJANGAN jadi manusia yang selalu ingin menang kalau berusaha saja kamu tidak mau. Mungkin Garuda-ketua geng di sekolah SMA Ravindra akan mengarjakan kamu bagaimana menjalani hidup. Jabatan nya sebagai ketua geng GARTURA, membuat ia harus bisa menjad...