KISAH KITA BARU AKAN DIMULAI. JANGAN DULU MEMINTA USAI.
🍃🍃🍃
Garuda juga Aluna masuk kedalam sebuah celah tembok. Garuda menarik tangan Aluna agar mendekat ke arah nya, tidak ada suara yang terdengar hanya suara hembusan nafas serta suara degupan jantung yang terdengar.
Garuda dan Aluna menyenderkan tubuh mereka ke tembok. Garuda melotot ketika celah yang di tempati nya saat ini lumayan terlihat dari luar. Tiba-tiba salah satu warga menyembulkan kepala nya ke celah tembok, dengan sangat tiba-tiba, Garuda berbalik menutupi tubuh Aluna, menopang tubuh dengan tangan yang menempel pada tembok.
Kini posisi mereka berdua seperti kedua orang yang tengah berciuman.
Aluna mendadak pias. Kaki nya lemas, seolah tulang-tulang di kaki nya itu lepas dari tempat nya. Garuda benar-benar sangat dekat dirinya. Bahkan Aluna dapat merasakan bau nafas Garuda yang berbau mint, tapi ada sedikit bau rokok juga yang menyebabkan Aluna tak ayal menyerngit kebauan.
"Astagfirullah," ucap warga itu kaget, ketika melihat dua orang yang tengah berada dalam posisi tengah berciuman." Dasar nggak modal, pacaran di tempat kaya gini."
Warga itu mengedikan bahu nya acuh, lalu berjalan menjauh tanpa mau memperdulikan dua orang yang masih sibuk dalam posisi mereka.
Garuda menjauhkan tubuh nya ketika mendengar derap langkah kaki yang menjauh, ia menggaruk tekuk nya yang tak gatal."Maaf."
Aluna mengangguk canggung."Ya."
Garuda tersenyum tipis, menarik tangan Aluna yang seolah tepat di genggam oleh tangan nya itu, keluar celah tembok yang tadi mereka tempati.
"Maaf ya, gara-gara gue lo jadi ikutan capek,"ucap Garuda setelah mereka berdua keluar dari celah tembok itu, tanpa melepaskan tautan tangan mereka, lalu berdua berjalan beriringan.
Aluna tersenyum tipis. Senyum yang membuat Garuda sulit berkedip, jika melihat nya."Nggak apa-apa."Aluna menatap ke depan. "Kok bisa kamu lari-larian kaya tadi?"
Garuda menoleh menatap Aluna dari pinggir."Berantem sama sekolahan lain."Garuda berucap santai tanpa beban, seolah berkelahi sudah menjadi hal lumrah dalam kehidupan nya sehari-hari.
Aluna menoleh, seketika kedua mata itu bertemu, waktu seakan berhenti. Menatap satu sama lain dengan perasaan yang merambat, seolah ada sesuatu yang bergetar.
Aluna membuang muka memilih memutuskan kontak mata mereka terlebih dahulu."Semacam tauran gitu, Garu?"
"Ya, seperti itulah,"ucap Garuda mengedikan bahu acuh."Rumah?"
Aluna menoleh lalu melotot."Hah?"
Garuda terkekeh pelan."Lo suka banget ya melotot kaya gitu?"
Aluna menggeleng pelan. Ia mengerjap. Garuda berhasil membuat nya salah tingkah. "Maaf."Aluna tersenyum malu.
"Rumah lo dimana?"tanya Garuda sambil melirik kepada Aluna.
"Rumah ku, kaya nya jauh dari sini,"ucap Aluna."Aku naik angkot aja, nggak perlu dianterin,"ucap Aluna tanpa menatap Garuda.
"Emang siapa yang mau nganterin lo?"tanya Garuda dengan gaya tengil nya, ia terkekeh.
"Oh, nggak ya. Maaf nggak tahu,"ucap Aluna yang sudah kelewat malu. Ucapan nya jadi ngelantur.
"Gue bakal pulang sama lo diangkot."
🔱🔱🔱🔱
"Lun, lo sering naik angkot ya?"tanya Garuda lalu setelah nya ia meringis, pernyataan yang barus dilontarkan nya itu membuat tangan nya refleks memukul mulut nya itu. Pertanyaan macam apa yang baru saja ia lontarkan. Amat terasa tidak penting.
![](https://img.wattpad.com/cover/179382982-288-k992402.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GARUDA
Teen FictionJANGAN jadi manusia yang selalu ingin menang kalau berusaha saja kamu tidak mau. Mungkin Garuda-ketua geng di sekolah SMA Ravindra akan mengarjakan kamu bagaimana menjalani hidup. Jabatan nya sebagai ketua geng GARTURA, membuat ia harus bisa menjad...