Chapter XVI

4.7K 490 39
                                    

Happy Reading Guy's 😘😘😘










"Apa yang sedang kau lakukan Naina???? "

Pertanyaan yang terlontar dari seorang pria paruh baya menepis sepi tanpa ada suara yang sedari tadi menemani kegiatan sang gadis cantik bernama Naina.

Melirik jam yang melingkar manis di pergelangan tangan nya, gadis itu akhirnya menjawab pertanyaan pria paruh baya yang menjabat sebagai ayahnya.

"Kenapa ayah belum tidur????  Bukankah besok ayah akan pergi untuk melakukan perintah ketua??? "

Sang ayah hanya menjawab pertanyaan putrinya dengan senyum hangat nan berkharisma khas seorang ayah.

"Ayah akan beristirahat setelah mengecek semua senjata yang akan digunakan untuk misi besok, lalu apa yang kau lakukan disini dan menyentuh senjata milik Perth??? "

Naina yang di tatap oleh ayah nya hanya mampu menundukkan wajahnya, bukan karena merasa di intimidasi namun karena tatapan jenaka seolah-olah mengejeknya.

"Ayah jangan tatap aku dengan tatapan ituuuu"

Sang ayah yang bernama Alan tertawa cukup keras saat mendengar rajukan dari suara putrinya, sudah lama sejak ibunya meninggal putrinya tak pernah menunjukkan sifat yang seperti ini dihadapannya.

Namun, sejak kedatangan Perth dua tahun yang lalu dapat mengikis sifat putrinya yang dingin sedikit demi sedikit seiring berjalannya waktu.

Kedekatan mereka yang sudah sangat dekat mungkin menumbuhkan rasa suka bahkan cinta di hati putrinya, sebagai seorang ayah tentu saja dia selalu memperhatikan semua yang terjadi padanya.

"Jadi sudah sejak kapan kau menyukai Perth??? "

"Ayahhh! "

"Tak usah malu Naina... ayah sudah tau kau menyukai Perth kan??? "

"Entahlah ayah...aku tidak tau sejak kapan aku menyukainya"

Alan melangkah mendekati putrinya lalu membelai rambut berwana cokelat almond selaras dengan matanya, yang diturunkan langsung dari ibu Naina.

"Sudah memberi taunya??? "

Naina segera memeluk ayahnya dan menggelengkan kepalanya "Aku tak memiliki keberanian"

"Tak apa... Katakanlah saat waktu nya sudah tepat"

Tanpa mereka sadari Perth melihat dan mendrngar semua apa yang terjadi, hungga akhirnya dia memilih pergi meninggalkan tempat itu dengan senyum bahagia miliknya.

Skip....

Kepulangan Perth dan Alan ayahnya disambut baik oleh anak buah lainnya, siapa yang tak segan dengan Alan ayah Naina ia adalah tangan kanan bos yang menjadi kepercayaan pria itu.

Perth melihat kesekelilingnya dan tak menemukan gadis yang menjadi temannya sejak ia disini.

"Dimana Naina??? "

Perth bertanya pada salah seorang anak buah yang sama dengannya "Oh, Naina ada di taman belakang"

"Terima kasih"

Setelah mengatakan itu Peth segera berlari menuju taman belakang markas, hingga pada saatnya Perth telah sampai di taman belakang.

Hangat....

Hatinya terasa hangat saat melihat wanita yang di cintainya berdiri membelakanginya di bawah pohon pinus menatap matahari yang sebentar lagi akan terbenam.

Amante de la mafia (Mafia Lovers) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang