Chapter XVII

4.4K 444 36
                                    

Happy reading 💞

Typo is my style 😎😎😎





Mark memperhatikan Gun yang sejak tadi tak mau melepaskan lengan kemeja sebelah kanan miliknya,  bahkan saat mereka memasuki kafe Gun masih saja mengikuti kemana Mark pergi.

"Gun kau duduk di depanku lalu pesan makanan untuk mu"

Mark dan Gun lebih memilih sarapan terlebih dahulu lalu setelah itu mereka akan jalan-jalan sepuasnya, Gun tetap tak mengubris ucapan Mark dan masih bertahan disamping pria itu.

"Hah.... Baiklah tunggu sebentar" ucap Mark, sesaat kemudian Mark menarik kursi yang awalnya berhadapan menjadi bersampingan. Meletakkan kursi itu di bagian dalam dekat jendela.

"Nah kau tak usah takut lagi aku sudah meletakkan kursi mu berada di dekat kursi ku bagaimana??? "

Melihat hal itu Gun akhirnya melepaskan genggamannya dari lengan kemeja Mark dan mengangguk samar, Mark yang melihat itu tersenyum lalu mempersilahkan Gun masuk terlebih dulu.

"Baiklah saatnya kita memesan, kau mau apa??? " Mark bertanya seraya memberikan buku menu pada Gun,  Sementara itu seorang pelayan wanita yang cantik dan bertubuh sexy menghampiri mereka.

Pelayan itu terkesima ketika melihat ketampanan Mark, hingga akhirnya pelayan itu sedikit menggoda Mark "Ingin memesan apa tuan" pelayan itu bertanya pada Mark seraya menundukkan tubuhnya memperlihatkan belahan dadanya yang rendah.

Gun melihat semua perlakuan pelayan itu pada Mark, hal itu membuat dirinya geram hingga tanpa sadar mempoutkan bibirnya.

"Hei tak mau memesan??? Atau phi saja yang memilihkan" Mark tak menghiraukan pelayan wanita penggoda itu, ia lebih fokus untuk memperhatikan Gun.

Mendengar pertanyaan Mark, Gun menulis sesuatu di note milik nya "Aku ikut phi saja"

Wanita itu mendengus pelan saat menyadari apa yang terjadi pada Gun "hanya pria bisu yang menyusahkan" batinnya.

Melihat wajah wanita yang seakan mengejeknya Gun mendekatkan kursinya ke kursi Mark hingga tak menyisakan space sedikitpun

"Ada lagi yang kau inginkan???"

Gun menujuk red velvet untuk penutup secara asal "Baiklah aku pesan lagsana dua, americano, jus strawberry, dan red velvet" ucap Mark tanpa melirik wanita itu sedikitpun.

"Baiklah akan segera datang, mohon ditunggu" ucap nya dengan nada yang di buat selembut mungkin.

Setelah wanita itu pergi Mark kembali menatap Gun "Setelah sarapan kau ingin kita jalan-jalan kemana??? "

Gun hanya menggeleng pasrah karena dia tidak terlalu suka berjalan-jalan di keramaian semenjak kejadian itu.

"Tak usah takut aku akan selalu bersamamu katakan saja kau ingin kemana" seakan tau apa iai pikiran Gun,  Mark mencoba menenangkan pria itu.

"Ketempat yang tidak terlalu ramai phi... Bisakah??? " tulis Gun di note miliknya.

"Ah... Aku dengar ada taman buatan yang baru saja dibuka, mungkin masih sedikit pengunjung yang datang ingin kesana??? "

Mendengar hal itu Gun refleks saja tersnyum, menunjukkan love lips miliknya yang sangat indah. Membuat Mark lupa cara bernafas untuk beberapa saat "Ya Tuhan.... Dia sangat cantik" Mark tak tau saja bahwa Gun sangat.... Sangat menyukai bunga.

Tanpa mereka sadari pria berpakaian formal sejak tadi mengawasi mereka "Tunggu sampai kau menjadi milik ku , akan kuhancurkan pria itu seperti aku menghancurkan keluarga mu saat menghalangi ku untuk memilikimu...."


Amante de la mafia (Mafia Lovers) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang