Chapter IX

7.6K 820 57
                                    

Selamat membaca 😊😊😊

Ada Typo harap dimaklumi 😋😋😋














Keesokan harinya mereka bangun cukup siang, mengingat mereka yang tidur hampir dini hari. Perth bangun dan meregangkan tubuhnya yang kaku karena tertidur di sofa.

"selamat pagi phi~ apa tidur phi nyenyak" Saint menyapa Perth yang baru bangun, sementara ia sudah bangun sejak pukul 06:30 tadi, hanya saja ia hanya tidur-tiduran malas di ranjang milik Perth dan sekarang sudah pukul 09:25.

"Bagaimana bisa tidurku nyenyak, sementara aku tidur disofa dasar bocah" Perth mengucapkan hal itu sambil memijat ringan lehernya.

"Maafkan Saint phi..." Perth melirik Saint yang duduk bersila ditempat tidur dengan wajah menunduk, melihat itu Perth menghampiri Saint dan mengusak kepalanya.

"Sudahlah jangan dipikirkan, tidur disofa tidak akan membunuh ku"

"Nanti malam kita bengantian saja phi...aku yang tidur disofa dan phi tidur di sini"

"Tak perlu aku tak apa..."

"Tapi badan phi akan sakit jika terus tidur disofa"

"Kalau begitu nanti malam kita berdua tidur di tempat tidur, lagi pula tempat tidurnya sangat luas kita bisa memiliki bagian masing-masing"

Mendengar kata tidur berdua membuat wajah Saint memerah "Ki-kita berdua??? "

"Ya kau tak masalahkan bocah??? "

"Ya ta-tak masalah phi"

"Bagus kalau begitu sekarang ayo kita sarapan, perutku sudah lapar" akhirnya Perth berjalan menuju ruang makan diikuti Saint di belakangnya.











"Selamat pagi~" Mean terkejut saat membuka matanya ia melihat Plan yang tersenyum menatap dirinya yang baru bagun.

"Plan kau sudah tak apa???  Bagaimana dengan pergelangan kakimu???" Tentu Mean terkejut bukan main, karena Plan berjalan dari tempat tidur menuju sofa. Walaupun jaraknya terbilang dekat tapi Mean tetap khawatir.

"Kakiku sudah lebih mendingan phi..."

"Tapi tetap saja kau harus istirahat, apa kau bisa berjalan kebawah kita harus sarapan" Mean beranjak dari sofa, kemudian menuntun Plan dengan hati-hati menuju ruang makan.

"Phi...sebaiknya phi tidur ditempat tidur, badan phi akan sakit jika tidur disofa. Biarkan Plan saja yang tidur disofa, lagi pula saat Plan di pasung Plan lebih sering tidur dilantai" Mendengar hal itu Mean menghentikan langkahnya di ambang pintu, kemudian menatap Plan.

"Dengarkan aku...lupakan masa lalu, kau berhak mendapat yang lebih baik sekarang, termasuk tempat tidur"

"Tapi phi lah pemilik tempat tidur...jadi phi seharusnya yang tidur disitu bukan aku"

"Aku tak apa Plan, lagi pula aku akan sibuk setiap malam dan jarang tidur"

"Tapi...tetap saja phi harus tidur di tempat tidur bukan disofa"

"Baiklah...mulai sekarang kita berdua tidur di tempat tidur"

"Ku-kita??? "

"Ya kita Plan, apa kau keberatan? "

"Tentu saja tidak phi! "

"Baguslah, sekarang masalah sudah selesai kan. Sekarang mari kita sarapan"




Sementara dikamar Mark, terlihat Mark yang tidak tidur sama sekali. Ia masih tetap sibuk dengan laptopnya, mengotak-atik entah apa, sungguh dia sangat kesal saat rencananya meleset dengan target.

Amante de la mafia (Mafia Lovers) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang