54 - Sad

4.2K 552 45
                                    

Jika ada kesamaan nama itu semua hanya kebetulan dan ketidaksengajaan

Cerita ini hanya fiksi belaka

Tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata

I dont own the cast

I just own the OC🙄



.



.



.



-Happy Reading-



.



.



.



Ugi lagi ngambek hari ini.

Bisa di lihat dari kebiasaanya tiba-tiba berubah, biasanya yang rakus minum susu sampai nekat ingin membuka tutup botol susunya untuk menjilat bagian dalamnya, sekarang cuman minum setengah dan menelantarkan botolnya dekat boneka chimmy.

Biasanya yang ngomel-ngomel gak jelas seharian, sekarang lagi duduk diam menghadap tembok.

Guk guk yang ngajak main pun di kacangin, guk guk pundung jadinya.

"Dekkkk~"

Mendengar dirinya dipanggil, Ugi cuman diam gak menyahut.

Appa Kim pun merasa heran, biasanya adek bakal dengan semangat minta gendong atau setidaknya ngajak main.

"Adek kenapa? Coba cerita sama appa." appa Kim mendekati Ugi dan meraihnya ke pangkuan.

Ugi tak menjawab.

Ia menubrukkan dirinya ke dada appa Kim dan mulai menangis.

Appa Kim memutuskan untuk tidak bertanya lagi, tangannya mengusap punggung kecil itu.

Jadi, yang sebenarnya terjadi adalah bermula dari para abang mulai sibuk dengan tugas sekolah mereka.

Ugi kan belum sekolah, mana paham sama tugas ataupun pelajaran.

Ugi awalnya mengajak Seokjin bermain, tapi Seokjin menolak karena banyak sekali yang harus ia kerjakan. Tapi Ugi tetap kukuh mengajak bermain dan tanpa sadar Seokjin membentak Ugi dan menyuruhnya menjauh.

Ugi tak begitu peduli awalnya, ia mulai mencari abangnya yang lain. Hoseok dan Namjoon.

Sayangnya, sekali lagi Ugi harus menerima kenyataan bahwa abangnya tidak bisa di ganggu ataupun bermain bersamanya.

Terakhir ia pergi ke kamar abang mungil kesayangannya.

Belum lagi Ugi masuk, sudah terdeengar suara bentakan dari dalam.

Suara Jimin.

"Orang jahat! Menjauhlah!"

Ugi yang masih polos, mengiran bentakan dan usiran itu untuk dirinya.

Ugi pun mulai sedih.









































Ugi tertidur di pelukan appa Kim. Mata dan hidung lucunya memerah, kedua pipinya juga mengeluarkan semburat merah karena terlalu lama menangis.

"Adek kenapa?" tanya eomma Kim saat appa Kim membawa Ugi masuk ke kamar.

"Menangis."

"Kenapa? Siapa yang nakalin Ugi?"

"Aku juga tidak tahu. Tunggu Ugi bangun, kita baru tanya padanya."

"Berikan Ugi padaku."

Kini Ugi berpindah ke pelukan eomma Kim, Ugi sempat sedikit terganggu namun eomma Kim sigap menenangkannya.

"Siapa yang membuat anak eomma seperti huh?!"







































Sore harinya, Ugi terbangun di kasur orang tuanya dengan keadaan eomma Kim memeluknya.

"Maa~"

"Ohh.. Adek sudah bangun."

"Uhm..."

"Haus? Mau minum susu?"

"Au.."

Eomma Kim mengambil sebotol susu untuk Ugi yang sudah ia siapkan tadi.

"Dek kenapa? Kok lemas gitu, biasanya ngajak main terus."

Ugi menghentikan acara minum susunya dan menjawab pertanyaan eomma Kim.

"Yung iyang Ugi jaat, malah malah Ugi. In yung ucil ucil Ugi, hiks.. Ugi tan au ain cama yung~ hiks.." Ugi menjelaskan dengan mata mulai memerah.

Eomma Kim langsung merengkuh Ugi ke dalam pelukannya.

"Dek gak jahat kok, adek kan anak manis dan baik. Buktinya eomma sama appa masih sayang sama adek. Hyung mungkin lagi sibuk, makanya ngak bisa main dengan adek. Jadi dek jangan sedih lagi, nanti eomma suruh hyung main sama adek yah."

Ugi mengangguk lalu meminum susunya kembali.






















































"Aduhhh~ kok ada hawa-hawa tidak enak yah." Namjoon + Hoseok

"Kok perasaanku tidak enak yah? Ada hawa-hawa membunuh mendekat." Seokjin

"Yunggg! Ayok latihan drama lagiii biar nilai bagusssss!" Taehyung

"Tapi kok Chim merasa ada sesuatu yang seram yah" Jimin

"Eom..ma.." Jungkook



















































-To be Continue-

Cobaan besar bagi para abang karena membangunkan amarah macan betina.

Taking Care of Baby YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang