Jika ada kesamaan nama itu semua hanya kebetulan dan ketidaksengajaan
Cerita ini hanya fiksi belaka
Tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata
I dont own the cast
I just own the OC🙄
.
.
.
-Happy Reading-
.
.
.
Di suatu perkotaan di Korea, terdapat seorang lelaki bermata sipit yang kini tengah berjalan pulang menuju rumahnya.Ia baru pulang dari kantornya dengan ekspresi murung, baru saja ia di marahi oleh atasannya karena terjadi sedikit kesalahan pada laporan yang ia buat.
Ia ingin segera pulang dan mandi, lalu menikmati segelas cokelat hangat untuk menemani malamnya.
Meowww~
Meowww~
Lelaki itu mengarahkan pandangannya ke sumber suara, dan melihat seekor anak kucing berwarna putih yang meringkuk kedinginan di sebuah kotak usang dan juga terluka.
Meowww~
Lelaki tersebut menggendong kucing malang itu ke pelukannya dan mengusapnya pelan.
"Astaga kucing malang ini menggemaskan sekali!"
Anak kucing itu menyamankan diri di pelukan lelaki tersebut karena merasa hangat.
"Kau mau pulang denganku tidak?"
Tangannya masih mengusap bulu anak kucing tersebut.
"Namaku Jimin, jadi.. Kau mau di beri nama apa?" Tanya Jimin
"Bodoh, aku lupa kalau kau tidak bisa bicara. Kalau begitu aku panggil Ugi saja yah."
Jimin segera membawa anak kucing malang itu ke rumahnya untuk di bersihkan.
Jimin penuh perjuangan untuk memandikan Ugi, mengingat kucing tidak suka dengan air. Bahkan tangannya di cakar beberapa kali oleh Ugi.
Setelah bersih, Jimin langsung mengeringkan Ugi sebelum anak kucing itu membasahi seluruh ruang tamunya.
"Ughh.. Manisnyaaa"
Jimin juga mengobati luka-luka anak kucing itu.
"Apa kau lapar?"
Meowww~
Kucing itu mengeong seolah ia mengerti ucapan Jimin.
"Ku anggap itu jawaban iya."
Jimin pergi ke dapurnya untuk menuang susu ke piring kecil untuk Ugi.
Kucing itu dengan rakusnya meminum susu yang di berikan Jimin, tampaknya ia sudah lapar cukup lama.
Malamnya Jimin mengajak Ugi untuk tidur bersamanya di satu ranjang.
Ugi imut sekali saat sedang tertidur, rasa-rasanya Jimin ingin sekali meremasnya.
Keesokan paginya, Ugi terbangun di ranjang Jimin dengan keadaan sediri dan tuannya yang menghilang entah kemana.
Ugi perlahan turun dari ranjang Jimin yang untungnya tidak terlalu tinggi.
Meowww~
Meowwwww~
Ugi mengeong memanggil tuannya.
Sampai akhirnya ia menemukan Jimin yang sedang sibuk melakukan sesuatu.
Meowww~
"Ehh.. Ternyata kau sudah bangun."
Jimin menghampiri Ugi yang mengintipnya.
"Pagi Ugi."
Meowwwww~
"Hari ini aku libur, kita bisa bermain seharian di rumah."
Jimin meletakkan kembali Ugi di lantai dekat piring yang berisi susu yang di siapkannya tadi.
"Nanti aku akan membeli makananmu, untuk sekarang minum susu dulu yah."
Jimin juga tak lupa memberi segulung benang wol yang ada di rumahnya pada Ugi. Ugi senang sekali dengan benang wol yang di beri Jimin.
Jimin gemas sekali melihat Ugi yang memainkan benang wol itu dengan tatapan seriusnya.
Ting tong~
Jimin mematikan kompornya saat mendengar bel rumahnya berbunyi.
Ia pergi dari dapur untuk membuka pintu.
"Jimin hyung!"
"AKHHHHHHHHHHH!"
-To be Continue-
Ini hanya intermezzo di book ini, biar kalian tidak bosan membaca cerita utama terus.
Sampai jumpa di next chapter~😙
KAMU SEDANG MEMBACA
Taking Care of Baby Yoongi
Fiksi PenggemarUgi, batita kesayangan para hyung-nya. Gak mau baca? Nyesel lho nanti :') Yoongi × BTS Maknae Yoongi!