T9

70 15 2
                                    

Hyuna menggigit kuku jemarinya karena cemas. Ia sangat cemas sekarang tetapi berbeda dengan Yoongi. Ia sangat santai duduk di kursi kemudi.

Bagaimana ini? Jika eomma tak menyukai Yoongi apa aku akan dipaksa menikah dengan Yixing? Aku memang menyukainya tapi itu dulu. Aku lebih senang berada di samping Yoongi sekarang. Itulah yang sedari tadi berputar di kepala Hyuna.

“Kita sampai” Suara Yoongi benar-benar membuat Hyuna terhempas dari segala pemikiran negatifnya.

“Apa!!” ujarnya sedikit berteriak.

Hyuna masih bertahan pada posisinya, tak berniat untuk turun padahal mereka telah sampai ditempat tujuan.

Yoongi terus menatap wajah Hyuna yang menampilkan raut kecemasan. Ia gemas melihatnya seperti ini, rasanya Yoongi ingin sekali mencubit pipi chabi itu tapi sekarang bukanlah saatnya. “Ayo turun. Aku yakin ibumu bisa menerimaku” ujarnya halus, membuat Hyuna sedikit merasa tenang karenanya.

Yoongi turun dari mobil dan membukakan pintu untuk Hyuna. Ia menggenggam erat tangan Hyuna seraya tersenyum.

Hyuna menarik nafas panjang lalu menghembuskannya dengan perlahan. “Ayo” ajaknya.

Mereka memasuki rumah Ny. Kyung dengan tangan yang masih bertautan.

Ny. Kyung ada disana, di ruang tamu. Terlihat seperti menunggu orang yang akan datang.

Genggaman tangan Hyuna semakin mengerat. Ini pertama kalinya bagi Hyuna memperkenalkan seseorang pada orang tuanya.

Hyuna membuat gerakan yang menyuruh Yoongi untuk duduk tepat di sampingnya.

“Aku yakin kau sudah tau kenapa kau berada disini sekarang” Ny. Kyung menjeda ucapannya menatap Yoongi dari atas sampai bawah. “Jadi, siapa namamu?”

“Nama saya Yoongi, Min Yoongi” sambungnya.

Ny. Kyung mengangguk pelan. “Apa pekerjaanmu?”

“Saya belum bekerja. Saya seorang mahasiswa, tapi sebentar lagi saya akan menggantikan posisi ayah saya sebagai direktur di perusahaan beliau”

Hening.

Hyuna semakin gugup dengan keheningan yang saat ini berada ditengah-tengah mereka. Ia takut eomma-nya mengatakan hal yang aneh-aneh.

Dan untuk menghilangkan ke gugupannya, Hyuna berdeham sangat keras. “Eh—Choesonghamnida” ujarnya sambil menunduk saat Ny. Kyung menatapnya tajam.

“Kenapa kau mendekati anakku?” tanya Ny. Kyung.

“Karena saya menyukainya”

Ny. Kyung menaikkan salah satu alisnya. “Bukan karna hartanya?”

“Bukan. Bahkan jika Hyuna miskin, hal itu sama sekali tak memengaruhi perasaan saya padanya”

“Bagaimana jika kau bertemu dengan seseorang yang membuatmu tak lagi menyukai Hyuna”

Hyuna menatap eomma-nya dengan pandangan sedih. Ia tau apa maksud pertanyaan itu.

Sekarang Hyuna menatap Yoongi menunggu jawaban apa yang akan dilontarkan laki-laki yang memiliki status sebagai kekasihnya.

“Saya tak akan melakukan hal itu. Saya akan bertahan pada pendirian saya tak perduli secantik dan seseksi apa perempuan itu. Saya tetap memilih Hyuna”

“Aku pegang janjimu” ujar Ny. Kyung.

Hyuna dapat melihat perubahan eomma-nya. Tubuhnya lebih rileks sekarang. Sepertinya Ny. Kyung puas dengan jawaban yang diberikan oleh Yoongi padanya.

Terror [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang