T8

98 13 0
                                    

Hyuna berada dirumah sakit saat ini, karena sekarang waktu baginya untuk melepas gips yang melekat manis di kaki kirinya.

"Sekarang coba gerakkan kakimu dengan perlahan" ujar dokter itu memberikan Hyuna sebuah interupsi. "Baiklah. Sekarang kau bisa berjalan bebas"

"Terima kasih dok"

Sang dokter tersenyum kemudian keluar dari ruangan itu meninggalkan Hyuna dengan Yoongi.

"Kau tampak sangat bahagia nona" goda Yoongi.

"Tentu saja. Sekarang aku dapat berlari" jawabnya semangat. "Aku akan mentraktirmu makan"

"Boleh" jawab Yoongi.

"Kalau begitu ayo pergi"

Hyuna melompat dari ranjang rumah sakit dan itu membuat Yoongi terkejut segera menangkapnya. "Apa yang kau lakukan?!" ujarnya sedikit membentak.

"A-aku hanya ingin turun dengan sedikit melompat" cicit Hyuna.

"Kau ingin kakimu kembali diperban?! Meskipun gipsnya sudah dilepas kau harus tetap berhati-hati karena bisa saja kakimu terkilir lagi"

Hyuna mengangguk patuh.

Yoongi terlihat menyeramkan saat dalam mode marah seperti ini.

"Boleh aku mengundang Bangtan boys untuk ikut makan bersama kita?" tanya Hyuna dengan nada keraguan.

Yoongi menghela nafas lembut dan tersenyum. "Tentu saja kau boleh melakukannya... Sekarang ayo kita pergi. Tapi ingat, berjalanlah dengan hati-hati"

"Siap boss" jawab Hyuna dengan semangat.

Yoongi pun melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Sesekali ia melihat apa yang tengah dilakukan oleh Hyuna melalui ekor matanya.

Entah ada apa dengannya yang jelas ia sangat tertarik dengan semua hal yang berhubungan dengan Hyuna.

Kling~

Ponsel Hyuna berbunyi. Ia sama sekali tak berniat membukanya. Mungkin hanya pesan dari operator.

"Kenapa tidak kau periksa?" tanya Yoongi heran.

"Malas"

"Periksa saja. Siapa tau pesan itu sangat penting"

Hyuna menjawabnya dengan deheman. Saat ia membuka aplikasi pesan. Alisnya berkerut. Nomor yang sama lagi.

From: +82 9268XXX5016
Aku senang sekarang kau bisa kembali bergerak bebas.

"Siapa?" tanya Yoongi.

Hyuna melihat Yoongi sekilas kemudian kembali menatap layar ponselnya. "Bukan siapa-siapa. Hanya orang iseng"

"Kau sudah menghubungi anak-anak Bangtan?" tanyanya lagi dan dijawab dengan gelengan oleh Hyuna.

"Aku tak memiliki nomor mereka. Hanya nomormu yang ada diponselku selain nomor pengawal dan nomor eomma"

"Ambil ponsel di saku celanaku"

"A-apa?!" ujar Hyuna sedikit berteriak. "Ba-baiklah. Tapi disebelah mana?" cicitnya.

"Kiri" jawab Yoongi singkat.

Hyuna semakin melotot, tapi ia tetap melakukan hal yang diperintahkan Yoongi.

Mereka terlihat seperti berbuat mesum sekarang dan wajah Hyuna juga mulai memerah.

"Aku mendapatkannya" lirihnya setelah berhasil mengeluarkan ponsel Yoongi dari saku celananya.

Terror [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang