T5

109 15 0
                                    

Hyuna terbangun dari tidurnya dengan kepala yang terasa ingin pecah dan perut yang mual.

Sudah lima kali ia bolak-balik ke kamar mandi untuk mengeluarkan isi perutnya akibat minum alkohol terlalu banyak.

Ia memegang kepalanya dan memijatnya perlahan.

"Sudah lebih baik?" tanya seseorang yang ada dibelakangnya. "Sepertinya tidak" lanjutnya.

Dia menyentuh pundak Hyuna dan memapahnya ke ranjang. "Minum... Ini akan meredakan rasa mualmu"

Hyuna hanya menurut.

"Terima kasih" ia menatap orang yang berada didepannya. Ternyata Min Yoongi. Batinnya

Hyuna melipat kakinya. Ia menundukkan kepalanya dan melihat pakaian yang ia pakai.

Siapa yang mengganti pakaianku?

Ia melipat kedua tangan didepan dada dan menatap Yoongi tajam.

Sedangkan yang ditatap malah mengangkat tangannya. "Tunggu dulu.... Bukan aku yang melakukannya!"

"Lalu siapa???"

"Kau sendiri"

"Benarkah?" dahi Hyuna semakin berkerut saat ia berusaha mengingat apa yang ia lakukan semalam.

Yoongi mengangguk. " Apa kau ingat apa yang semalam kau lakukan?" tanya Yoongi. Sebelum Hyuna menjawab Yoongi kembali membuka suara. "Aku berusaha menyeretmu pulang tadi malam. Kau menggoyangkan tubuhmu terlalu liar hingga memancing banyak serigala.... Dan saat kau sudah sampai di meja resepsionis bawah. Kau bertingkah sangat memalukan. Kau memanggil semua orang dengan sebutan Appa dan menangis histeris... Bahkan saat di elevator kau menyuruhku berjongkok karena tak mau kau malah berjalan ke penthouse dengan merangkak"

Hyuna tak dapat menghentikan mulutnya untuk terbuka lebar saat ini. "Astaga itu memalukan! Lalu bagaimana dengan baju ini" ia menunjuk pakaiannya.

"Saat kau sudah masuk kedalam kau kembali berjoget dengan melepas pakaianmu satu persatu"

"K-kau melihatnya?"

Yoongi hanya menyeringgai. Ia berjalan keluar dari kamar Hyuna dan saat didepan pintu, ia berbalik. "Hanya sebagian besar" setelahnya ia menghilang.

Hyuna berteriak keras didalam kamarnya.

Ini adalah hal yang paling memalukan dalam hidupnya.

[2 bulan kemudian]
Hyuna berjalan berdampingan dengan Shi-jin. Kini Hyuna menjalin hubungan pertemanan dengan Shi-jin karena ia yakin bahwa Shi-jin orang yang baik.

"Bagaimana kau bisa lulus ujian itu?" Shi-jin menatap Hyuna intens.

"Itu karena aku giat belajar"

"Benarkah?" ujarnya memastikan.

Hyuna mengangguk.

Saat hampir sampai di kantin Universitas. Shi-jin melihat kedepan dengan pandangan takut karena ada Hana dan dua temannya yang berdiri di sana.

Seperti tengah menunggu seseorang untuk mereka bully.

Hyuna memegang pundak Shi-jin sambil berkata, "Tenanglah... Mereka tak akan mengganggumu"

Baru beberapa langkah, mereka berdua langsung dihadang oleh seorang ahjussi. "Permisi, apa kau yang bernama Kim So-hyun?" tanya ahjussi yang memakai setelan jas.

"Iya, kenapa anda mencari saya?"

"Sebelum itu perkenalkan, namaku adalah Park Boyeom. Aku bekerja sebagai dokter di Seoul hospital. Akhir-akhir ini sangat banyak pasien yang datang ke rumah sakit hingga para tenaga medis kewalahan untuk menangani mereka semua. Jadi aku meminta pada dosen disini untuk memberiku beberapa rekomendasi mahasiswa yang memiliki nilai terbaik. Dan aku memilihmu. Aku ingin menawarkan pekerjaan padamu. Apa kau mau menjadi asisten pribadiku??" tanyanya.

Terror [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang