T3

107 17 0
                                    

"Hei. Min Yoongi, kau harus rajin membersihkan penthouse ini meskipun kau adalah pemiliknya!" ujar Seok-jin sedikit berteriak. .

Yoongi yang mendengar ocehan Seok-jin hanya bergerak sedikit dari posisi tidurnya. "Aku lelah memperbaiki barang yang dirusak Namjoon, jadi suruh saja Jimin yang melakukannya"

"Aku selalu membersihkan tempat ini karena aku sadar bahwa aku hanya menumpang, tapi setidaknya kau harus menaruh bekas bungkus makananmu ke tempat sampah!"

Tak ada jawaban.

"Kau selalu saja seperti ini" gumam Jimin menatap Yoongi yang tengah tertidur pulas.

Dengan terpaksa ia pun membersihkan seluruh ruangan dibantu oleh Seok-jin.

"Apa yang akan kita makan hari ini?"

"Entahlah, tapi bagaimana kalau kita pesan jajang-myeon saja" usul Seok-jin.

Jimin mengangguk setuju, "Kita ajak anak Bangtan yang lain.... Hyung, kau yang bayar" ujar Jimin seperti memerintah.

Seok-jin yang mendengarnya hanya bisa mendengus kasar.

Para anggota Bangtan boys sudah berkumpul di ruang makan, kecuali Min Yoongi karena ia masih terlelap.

"Jajang myeon ini tinggal satu bungkus dan ini milik Yoongi hyung. Dan karena Yoongi hyung tengah tidur bagaimana kalau aku yang memakannya?" usul Jungkook.

Taehyung yang mendengar usulan Jungkook pun langsung merampas jajang-myeon milik Yoongi, "Tidak bisa, biar aku saja yang memakannya. Badanmu sudah besar jadi mengalah padaku"

"Aku yang memintanya duluan jadi itu milikku. Lagipula umurmu juga lebih tua dariku hyung. Aku butuh asupan yang banyak untuk tumbuh" ujar Jungkook tak terima.

Namjoon yang melihat pertengkaran kecil itu pun berinisiatif untuk mengambil jajang-myeon yang dibawa Taehyung, "Kita tunggu Jimin, jika dia bisa membangunkan Yoongi hyung maka jajang-myeon ini miliknya"

Ho-Seok terkekeh sambil menggeleng, "Mustahil Yoongi hyung mau bangun"

Tak lama setelah itu Jimin datang dan menggelengkan kepalanya.

"Jadi bagaimana? mie itu jadi milik siapa?" tanya Jungkook dan Taehyung bersamaan.

"Bagaimana kalau mengundang tetangga baru untuk makan bersama kita?" usul Jimin.

"Tetangga baru?" tanya Namjoon.

Mereka semua melihat Jimin yang tengah tersenyum misterius.

"Kalau begitu cepat panggil dia, mie ini akan membengkak sebentar lagi!" ujar Seok-jin.

Jimin pun bergegas ke keluar. Dengan semangat ia menekan bel yang berada disamping pintu berulang kali. Bahkan sesekali Jimin mengetukkan tangannya di daun pintu.

"Siapa?" tanya seseorang saat pintu baru saja terbuka, dia adalah Hyuna. "Kau! Sedang apa kau disini?" lanjutnya.

"Aku ingin mengajakmu makan jajang-myeon" jawab Jimin. Ia pun menutup pintu penthouse Hyuna kemudian menariknya masuk ke dalam penthouse Yoongi.

"Jadi dia tetangga baru disini? Berarti kau bukan orang sembarangan karena untuk menyewa penthouse disini harganya sangat tinggi" ujar Ho-Seok.

"Itu bukan urusanmu" jawab Hyuna.

"Sudahlah, kau cepat duduk dikursi itu. Kita makan sekarang sebelum mie ini benar-benar membengkak" titah Seok-jin.

Hyuna hanya diam berdiri mematung, ia heran. Kenapa kehidupannya selalu dikelilingi oleh mereka?

Terror [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang