T17

111 12 0
                                    

Hyuna kurang nyaman dengan keheningan ini. Ia ingin bicara tetapi tak tshu harus bicara apa. Sampai ia mendengar gumaman Hana yang mengucapkan kata maaf.

“Kau bilang apa?” ia hanya bertanya untuk memastikan.

“Maaf” ujarnya yang volume suaranya lebih keras dari pada sebelumnya. “Maaf sudah memperlakukanmu secara buruk. Semua kata-kata dan tindakanku dulu... Aku minta maaf”

“Aku sudah memaafkanmu. Tapi Hana... Ada satu orang lagi yang perlu menerima maafmu”

“Siapa?”

“Shi-jin”

Hyuna dapat melihat raut kemarahan di wajah Hana. Rahang yang mengetat dan genggaman tangan yang semakin kuat pada kursi roda. “Jangan sebut nama sialan itu. Aku merasa jijik mendengar namanya”

Baiklah. Hyuna tak akan menyebut nama Shi-jin lagi. Lagipula sikap Shi-jin sendiri juga keterlaluan pada Hana.

“Bagaimana keadaan Soo Hyang dan Song Joo?” tanya Hyuna berusaha mengalihkan topik pembicaraan.

“Sangat buruk. Terutama Song Joo. Dia seperti orang yang sudah kehilangan akal”

“Aku turut berduka”

Hana mengangguk. “Aku yakin dia akan sembuh dan kembali seperti dulu”

“Kembali seperti dulu terdengar seperti ide yang buruk”

“Aku akan berubah. Kau tenang saja. Maksudku kembali seperti dulu adalah kita semua bisa bersama-sama dan bersenang-senang lagi. Dan kalau kau mau, aku ingin menjadi temanmu”

“Tentu”

“Kau yakin?” tanya Hana ragu.

“Tentu. Aku sangat yakin” Hyuna mengulurkan tangannya dan Hana menerima uluran tangan itu. “Kita berteman”

“Waktumu selesai. Sebaiknya kau kembali ke kamarmu” ujar Yoongi ketus.

Pria pucat itu masih tak suka dengan keberadaan Hana. Ia bahkan memberikan waktu untuk Hana berbicara pada Hyuna hanya selama sepuluh menit. Hyuna tak ingin membantah karena jika ia melakukannya Yoongi akan berbicara sangat panjang seperti ceramah yang temanya adalah kelakuan buruk Hana yang membuat Hana tidak pantas untuk didekati.

“Berhentilah bersikap seperti pengasuhnya. Dan ya... Aku akan pergi” Hana menoleh ke arah Hyuna, “Kita bicara lagi kapan-kapan karena penjagamu sudah mulai mengeluarkan taringnya”

“Jangan menggodanya Hana”

“Baiklah. Aku pergi... Jaga kesehatanmu dan lekaslah sembuh”

“Kau juga”

Hana mendorong kursi rodanya sendiri. Saat sampai di depan pintu ia menyuruh Yoongi untuk membukakan pintu itu untuknya dan membuat Yoongi menggerutu. “Dia menyebalkan” ucap Yoongi saat sudah sampai di samping Hyuna.

“Mau apel?” ia menyodorkan buah apel merah di depan wajah Hyuna.

Hyuna mengangguk. Ngomong-ngomong, buah itu dari orang tua Yoongi. Kemarin ayah dan ibunya datang untuk menjenguk Hyuna. Ibu Yoongi sangat seru dan hangat pada Hyuna hingga membuat Hyuna sangat nyaman saat berbicara dengannya.

“Yoongi” panggil Hyuna yang dijawab dengan deheman saja oleh Yoongi.

“Bagaimana keadaan Jinyoung, Shi-jin dan ibunya?” pertanyaan yang keluar dari mulut Hyuna membuat pergerakan tangan Yoongi yang tengah mengupas buah apel berhenti. Hanya sebentar. Setelahnya ia kembali mengupas apel itu tanpa berniat menjawab pertanyaan Hyuna.

Terror [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang