Part 3

735 28 1
                                    

Yang aku butuhkan kalian bukan pertentangan yang kalian ciptakan :(
[Sekar Ayunanda Putri]



💔💔💔

Sekar melangkahkan kakinya ragu untuk memasuki rumahnya. Samar samar dia kembali mendengarkan keributan yang tak kalah ribut dengan kejadian beberapa hari yang lalu.

Sekar melangkah dengan pelan agar tidak ada yang menyadari ke datangannya. Tanpa di komanda air bening itu lagi lagi lolos.

Sekar pikir tidak ada lagi keributan yang akan menyambutnya. Tidak ada lagi kekerasan yang akan dia lihat di dalam rumahnya. Lagi lagi Sekar melihat ibunya di tampar begitu keras. Tidak bisa tinggal diam, Sekar berlari kearah orang tuanya. Berniat memberhentikan keribatan yang ada.

"AYAH STOP!" Teriak sekar di iringi dengan air hujan yang tiba tiba kembali turun ke bumi. Tidak ada mendung maupun tanda hujan.

"SUDAH CUKUP KESABARAN AYAH UNTUK IBUMU INI" Suara lantang mambuat Sekar tercengah di tempatnya. Suara yang baru pertama kali dia dengar dari Ayahnya.

Anak yang berumur 6 tahun ini tidak tahu apa maksud Ayahnya. Karena yang ingin dia lakukan mempertahankan keluarganya. Hanya itu ke inginan seorang Anak berumur 6 tahun.

"Kamu salah paham mas" Sekar Melihat ibunya yang bersuara dengan suara yang begitu serak.

"SALAH PAHAM APA LAGI? AKU MELIHAT DENGAN MATA KEPALAKU SENDIRI BAHWA KALIAN SEDANG BERBINCANG RIAH DI DEPAN RUMAH!APA LAGI??"Suara Bagas tidak dapat dia bendung, emosinya kini berada di ubun ubun. Tidak memikirkan bahwa ada seorang anak kecil yang menyaksikan keributan mereka dari jarak yang sangat dekat.

"Apa yang mas pikirkan tidak sesuai apa yang kami lakukan, aku mohon percayalah padaku mas. Aku tidak akan mengkhianati cinta yang kamu berikan" Clara terus saja memohon. Clara sungguh mencintai suaminya itu, tidak ada niat untuk mengkhianat. Akan tetapi lagi lagi ke egoisan Bagas membuat keadaan semakin rumit.

"Sudahlah aku muak dengan sandiwaramu. Lebih baik tinggalkan aku, dan tunggu surat percerain kita" Final Bagas

"Tapi mas..." Perkataan terpotong akan suara anak kecil yang gematar menahan tangisnya untuk tetap keluar.

Mereka serempak menatap Sekar dengan tatapan berbeda."Ayah Ibu, apa kalian tidak menyadari apa yang kalian katakan barusan? Aku ada di sini menyaksikan kalian. Ayah apa benar ayah akan bercerai dengan ibu? Ayah tidak pikirkan bagaiaman Sekar?" Suara parau terdengar dari mulut Sekar, sedikit tidak percaya apa yang di katakan oleh ayahnya.

Clara hendak menghampiri Sekar, tetapi berhenti di saat Sekar berjalan mundur menghindari. Sekar menatap nanar ke arah ayahnya yang tidak berkutip.

"AYAH AKU BUTUH KALIAN,BUKAN PERTENTANGAN KALIAN YANG AKU BUTUHKAN. BUKAN AYAH!!"Kembali Sekar berteriak histeri. Menumpahkan semua sesak yang sudah dia rasakan.

"Dengarin mama dulu sayang" Clara berusaha meraih tangan sekar, tapi lagi lagi Sekar menangkis tangan ibunya.

"APA YANG PERLU SEKAR DENGARIN MA?! MEPERJELAS BAHWA ORANG TUA SEKAR TIDAK MEMPERDULIKAN ANAKNYA? MEMPERJELAS BAHWA SEBENTAR LAGI KALIAN AKAN PISAH? APA AYAH IBU?" Sekar luruh seketika di atas lantai yang tidak beralas. Dia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan sambil menangis dengan isakan. Yang bisa menghayat hati Bagas dan Clara." Aku butuh kasih sayang kalian, aku butuh kalian yang dulu" di sela sela tangisan Sekar dia terus berucap bahwa dia membutuhkan mereka.

Senja Yang HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang