11

1K 143 21
                                    

Maaf typonya....

Brum~~! Ciitt!!! Mobil Irene berhenti di pagar SMA Hyundai. Wanita itu menarik rem tangan sambil melihat ke kaca samping.

Ceklek!! Masuklah Wendy yang memberikan senyum padanya.

" Aku yang bawa mobil?" Tanya Irene.

" Ah! Mianhe." Ucap Wendy dan di tawai oleh Irene melihat Wendy keluar dari mobil nya dan berlari kecil ke pintu seberang.

Irene bergerak duduk di kursi sebelah. Wendy masuk ke dalam mobil kembali.

" Eodiga?" Tanya Wendy.

" Molla." Jawab Irene.

" Mhh?" Wendy menoleh melihat bingung ke arah Irene.

" W-wae?" Tanya Irene heran.

" Maksudku, kamu maunya kemana Mama~~?" Goda Wendy. Irene langsung menekuk cemberut wajahnya karena bingung harus melakukan apa sekarang. Saat ini pertama kalinya ia kencan dengan Wendy.

" Terserah dirimu." Jawab Irene.

" Hah~~ kamu tidak pernah kencan sebelumnya?" Tanya Wendy sambil menyetir pelan mobil Irene.

" Emmhh.... sekitar...5 tahun lalu..." Jawab Irene.

" What!?" Kejut Wendy. Irene menoleh sekilas melihat Wendy di sebelahnya.

" Dengan siapa?" Tanya Wendy.

" Mhh....ma-mantan suamiku." Jawab Irene lagi.

" Ohh~~" Angguk Wendy melihat sesekali spion kaca belakang.

" Kita ke pasar malam aja. Mau?" Tanya Wendy yang kali ini melihat lama ke arah Irene karena mereka sedang berhenti di depan lampu merah.

Irene berfikir lama. Dia melirik ke langit-langit mobilnya sambil berdehem panjang.

" Ok!!" Ucap Wendy membuat Irene terkejut.

" Hahaha....mianhe. aku terlalu bersemangat." Kata Wendy sambil menjalankan kembali mobilnya.

Irene membuang nafas panjang. Dia menoleh ke arah lain sambil memejamkan sekilas matanya. Wendy lirik saja Irene di samping. Kemudian tangan kirinya meraih genggam tangan kanan Irene.

Irene melihat genggaman Wendy. Kemudian ia menoleh ke arah Wendy yang memberi senyuman padanya.

" Yeppeuda." Ucap Wendy.

" Gomawoyo." Jawab Irene sambil tersenyum malu meski dia berusaha menahannya.

***

Sampailah mereka di pasar malam yang amat ramai di penuhi banyak manusia di sana.

Wendy kembali menggenggam tangan Irene.

" Takut ilang." Kata Wendy dan di tawai saja oleh Irene yang berjalan di belakangnya.

Irene melihat sekitar. Ia melihat banyak sekali lampu warna warni bergelantungan di atasnya. Senyum Wendy merekah melihat Irene yang nampak menikmati suasana malam ini. Mungkin karena dia sangat jenuh setiap hari harus kerja. Dan baru hari ini dia bisa serasa bebas dari banyak beban.

----

" Khamsahamnida." Ucap Wendy yang meraih gula-gula yang ia beli untuk Irene.

" Gomawo." Ucap Irene sambil berjalan lagi di samping Wendy keliling pasar malam.

" Aku tidak pernah kemari." Kata Irene.

" Jinjja? Ahh... Sangat rugi jika tidak kemari."

" Memangnya kenapa?" Tanya Irene menoleh melihat Wendy di sebelahnya.

PLAYBOY my PLAYER ✓ [C]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang