15

977 123 34
                                    

Maaf typo nya....


" Sajangnim, saatnya makan siang." Kata asisten Irene berdiri di ambang pintu ruang kerja nya.

Irene bangkit dari duduknya di kursi putar. Ia mengangkat telpon saat panggilan masuk dari manegernya sambil berjalan ke luar ruang kerjanya.

" Yuna sudah di jemput?"

" Ne sajangnim."

" Bawa pulang saja langsung."

" Baik sajangnim."

Tut....tut...tut....

Seraya dengan Irene memasukkan hpnya ke dalam tas, lift terbuka. Ia berjalan ke luar gedung SM menuju mobilnya. Tapi tiba-tiba sebuah mobil membuat Irene berhenti melangkah.

" Hah~~" Irene membuang nafas panjang saat melihat Suho tersenyum lebar padanya keluar dari mobil.

" Eodi?" Tanya Suho.

" Aku mau makan siang." Jawab Irene dengan wajah yang semakin lama semakin kesal.

" Bareng denganku saja. Kebetulan sekarang aku sedang jam kosong."

Ingin rasanya Irene menolak. Tapi dia melihat sekitar, melihat karyawan nya menyoroti dirinya dengan Suho yang sudah membuka pintu mobil untuknya.

Dengan sangat terpaksa, Irene berjalan masuk ke dalam mobil. Suho langsung menutup pintunya dan berlari ke pintu seberang.

Irene melemaskan badannya di kursi mobil. Dia menoleh ke arah kaca mobil saat Suho melirik senyum dirinya.

" Aku maunya Wendy yang mengajak makan siang seperti biasa."

----

Pintu restoran terbuka. Irene dan Suho mencari tempat duduk yang nyaman seperti biasa di restoran kesukaan Irene saat ia masih kuliah dulu. Bahkan tempat duduknya, di tempat saat keduanya kencan pertama kali.

" Thank you."

" Yes sir..." Jawab pelayan Inggris itu yang kembali berlalu ke belakang.

Irene makan dengan nyaman. Dia tidak lagi melirik kanan kiri karena terlalu fokus menatap makanannya.

" Kenapa Yuna tidak di ajak?" Tanya Suho.

" Dia les piano di rumah." Jawab Irene.

" Sejak kapan anakku les piano?" Suho mendekati Irene yang sekarang melirik dirinya.

" Sejak dia bisa mandiri." Jawab Irene membuat Suho terdiam dan tersenyum paksa.

Menjauh lagi Suho sambil meraih air putih nya. Sedangkan Irene kembali merunduk menatap makanannya dengan fokus.

" Selamat siang tuan Son dan Nona Kim." Irene mengangkat kepalanya. Ia terdiam beku di tempat sambil menyoroti seseorang yang berjalan bergandengan dengan pakaian formal nya.

" Wendy~~~"

Ia lihat Wendy yang menggandeng seorang wanita yang terus saja merekah kan senyuman manisnya.

Mereka melewati meja Irene. Wendy tidak tau jika ada Irene di sana. Bahkan posisi duduknya sudah sangat strategis, bisa menatapi Irene di ujung sana.

" Mau apa?" Tanya Wendy membuka buku menunya.

" Emhh....." Wanita itu berdehem panjang sambil menatap Wendy membuat pria itu mengangkat pandangannya.

" Mwo?" Tanya Wendy saat wanita itu malah tertawa kecil padanya.

PLAYBOY my PLAYER ✓ [C]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang