Five Page

7.7K 846 98
                                    

Setelah mendengar suara Mingyu, kini Jaehyun mengendarai mobilnya dengan cepat, dia benar2 marah. Apa yg mereka berdua lakukan, memikirkannya saja membuatnya ingin meledak.

Pikiran2 buruk itu terus saja menghantui nya, dia ingin sekali menyusul Taeyong dan menarik istrinya menjauh dari lelaki itu, Kim Mingyu.

Dirinya tau bahwa Mingyu mencintai istri nya, semua itu terlihat jelas dari bagaimana lelaki itu memandang dan memperlakukan istrinya. Dia benar2 cemburu saat tau akan hal itu dan menyuruh Taeyong untuk menjauh dari Mingyu. Namun, apa yg istrinya lakukan sekarang, melanggar perintahnya dan menemui lelaki itu.

Drrrttt drrrttt

Getaran handphone nya menyadarkan Jaehyun, mengangankat panggilan tanpa melihat siapa yg menelpon.

"Halo Jae, apakah siang ini kau bisa menemaniku ?"

"Huh ? Kau ingin kemana Chaeyon ?"

"Aku ingin ke pusat perbelanjaan, bukankah kita belum membeli perlengkapan untuk baby."

"Haahh, baiklah, aku akan menjemputmu siang nanti."

"Eumm, baiklah Jae, aku akan bersiap. Saranghae."

"Eoh."

Tidak, Jaehyun tidak pernah menjawab ungkapan cknta Chaeyon padanya. Entahlah, mungkin dulu saat awal bertemu dia akan menebar ucapan itu setiap saat pada Chaeyon dan melupakan istri nya.

Namun kini, mendengar Chaeyon mengatakannya saja membuatnya benar2 muak, entah apa yg terjadi pada dirinya, mungkin kini rasa bersalah yg besar pada istri nya membuatnya tak lagi begitu perduli akan Chaeyon, jika saja bukan karena darah dagingnya yg kini wanita itu kandung, dirinya bahkan tidak ingin bersama wanita itu lagi.










Berada di pusat perbelanjaan bersama Taeyong benar2 membuat Mingyu lelah. Taeyong sangat bersemangat dan menyeretnya keluar masuk toko perlengkapan baby.

Dan kini, tangan Mingyu sudah penuh dengan belanjaan Taeyong, bahkan handphone nya sudah berpuluh kali bergetar mendapat sms dari bank sangking seringnya dia menggesek kartu atm nya.

"Tae, bagaimana jika kita makan dulu ? Ini sudah sangat siang dan aku benar2 lapar."

"Eummm, baiklah, tapi kau harus berjanji setelah itu kau harus membelikan ku 2 buah box bayi yg ku inginkan, bagaimana ?"

"Kau benar2 merampokku eoh ? Lalu jika aku membelikanmu semua kebutuhan para baby, lalu bagaimana dengan ayah mereka ?" ujar Mingyu seolah kesal.

Namun begitu diri nya merasa tidak mendapat jawaban apapun dari Taeyong membuatnya menjadi tidak enak.

"Eumm, aku lupa, bukankah hari ini aku adalah ayah mereka, hahaha ya ya, aku akan membelikan apapun untuk anak2 ku."

"Benarkah ? Kalau begitu kau juga harus membelikan mereka stroller, dan yg lain."

"Kau menjebakku lagi."

"Hahaha, ayo kita cari tempat makan sekarang."

Setelah menemukan tempat makan yg pas, kini Taeyong dan Mingyu tengah lahapa menyantap hidangan yg tersaji di hadapan mereka.

Namun sebuah tepukkan di bahunya membuat Mingyu menolehkan kepalanya kebelakang.

"Hyung."

Mendengar suara Mingyu menyebut seseorang, membuat Taeyong menolehkan kepalanya dan langsung berteriak heboh.

"Kaiiiii Hyungggggg."

"Ommo, Taeyongie ?"

"Nde hyung, ini aku. Ahh, aku benar2 merindukan mu hyung, kapan kau kembali dari California ? Mengapa aku tidak tau ?? Yak Kim Mingyu! Kenapa kau tidak memberitau ku jika Kai hyung sudah kembali ke Korea eoh !?" ujar Taeyong menggebu, mengabai kan tatapan orang2 disekitarnya.

Love The Way You LieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang