Takut baper

133 11 6
                                    

"Nay bangun udah siang" cibir dina kepada nayfa yang masih asik tidur.

"Hemm... bentar lagi ma" jawab nayfa.

"Cepet bangun, nanti kesiangan sekolahnya" cerocos dina.

Nayfa langsung menghelah nafas kasarnya dan segera bangkit dari tempat tidurnya agar mamanya stop mengomelinya.

Tidak butuh waktu lama nayfa sudah siap dengan seragamnya, panampilan natural yang membuat nayfa tetap terlihat cantik.

"Good morning ma,pa" ucap nayfa kepada mama dan papanya.

"Good morning too sayang" sahut radit dan dina secara bersamaan.

"Sekolah yang bener" ucap radit

"Iya pa,perasaan nayfa selalu bener" sahut nayfa yang masih mengunyah roti tawar dengan selai kacang.

"Udah makan dulu" tergur dina.

Sedangkan nayfa hanya membalas tegoran mamanya dengan tersenyum.

Tin tin

Suara klakson motor itu berhasil membuat nayfa memberhentikan aktivitas makannya.

"Ma,pa nayfa berangkat ya" ucap nayfa sambil meneguk segelas susu.

"Makan dulu,ditungguin sama salsa pasti" sahut dina.

"Kasian nanti salsa nunggu ma,berangkat ya ma,pa" ucap nayfa.

Nayfa langsung menyalami punggung tangan mama dan papanya, dan melangkahkan kaki seribunya untuk menemui salsa yang sudah siap.

"Cepet lama bangetsih" dumel salsa sambil memanyunkan bibirnya.

"Sabar ogeb" sahut nayfa

"Gua udah sabar setiap hari,sampek jadi bahan permainan" guman salsa.

"Curhat mbanya?" Tanya nayfa yang bingung dengan tingkah sahabatnya yang biasanya selalu ceria.

Tidak butuh waktu lama sekarang nayfa dan salsa sudah berada diarea sekolah.

"Sal,gua duluan ya mau ke toilet dulu" ucap nayfa yang terburu-buru kepada salsa

Emang ya dasar ogeb,udah ditungguin lama dan sekarang gua ditinggal. Begini amat nasib gua yang selalu tertinggalkan.

Nayfa sudah tidak bisa menahan untuk segera ketoilet,tiba-tiba...

Bruk

"Auu" rintih nayfa yang langsung terjatuh dilantai karena tertabrak oleh seseorang yang nayfa belum tau.

Nayfa berusaha membangkitkan tubuhnya,namun rasanya sakit semua terutama pinggang yang langsung kepentok sama lantai.

Tiba-tiba aluran tangan berhasil membuyarkan lamunan nayfa, dengan sigap nayfa langsung menatap  sumber tangan tersebut.

Raka? Iya ternyata rakalah yang menabrak nayfa sampai membuat tubuh nayfa terjatuh.

Nayfa langsung menerima uluran tangan dari raka.

"Sorry" ucap raka dengan singkat padat namun rasanya dingin banget.

"Hemm,iya" sahut nayfa sambil membersihkan seragamnya yang kotor.

"Kayaknya lu harus ganti seragam" ucap raka.

Tumben amat ngomongnya panjang.

"Gua enggak ada baju ganti di loker" jawab nayfa.

"Gua ada jaket" ucap raka

"Enggaklah nanti kena marah guru piket" guman nayfa

"Lu tunggu sini" perintah raka kepada  nayfa.

Ilustrasi RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang