"Gue cuma mau mau nanya nih ya!!andai kata nyokap lo atau kakak adek yang cewek lo di jadiin taruhaan apa lo tinggal diam aja?" tanya Amian pada Rio dan Rafi.
"Ya gue pasti akan marah lah enak aja tu orang jadiin taruhaan keluarga gue!?" balas Rio.
"Kalau gue udah gue bunuh tu orang!!" ucap Rafi."Nah itu pendapat lo berduakan,apa lagi sama gue!!" ucap Amian tersenyum devil.
"Ka...n..kan kita udah minta maaf jadi jangan apa apain kita ya!!" ucap mereka kompak sekaligus gemetar ketika melihat aura membunuh dari Amian."Santai aja kali Amian nih orang nya baik kok,asal kalian ngak ganggu orang yang ia sayang!!" jelas Lia tersenyum ramah sambil menepuk pundak Amian.
"Malasi ya Lia, ternyata Lia orang nya baik ya" puji Rio."Lo bisa aja sih yo" ucap Lia tersipu malu.
"Yaudah mendingan kita pulang yuk?" ajak Amian pada Lia.
"Yaudah gue duluan ya Rio dan Rafi" ucap Lia sambil melambaikan tangan nya dan mengejara Amian yang sudah jalan lebih dahulu."Bye" jawab Rio dan Rafi kompak sambil membalas lambaian tangan Lia.
"Woii tungguin gue napa sih!!!" teriak Lia berhasil menyusul Amian.
"Lo siput sih makanya gue tinggalin aja" ucap Amian tak bersalah.
"Kan gue masih bicara sama mereka!!"bela Lia pada dirinya." Jadi gue yang bawa nih motor ke apart lo?"tanya Lia memastikannya.
"Biasa nya juga lo tau tumpen nanya ada apa nih gerangan ?" balik tanya Amian pada Lia."Cuma mau nanya aja sih" ucap Lia santai.
"Hmmm lo kenal sama tu cowok tadi yang balapan sama lo?" tanya Lia akhirnya.
"Kenal"jawab Amian singkat.
" Oooo,cuman mau nanya aja"sambung Lia."Apa perlu gue temanin lo sampai apart gue?" tawar Amian pada Lia.
"Nanti lo pulangnya kemalaman lagi,jadi mendingan ngak usah,rumah gue dan apart lo kan dekat" jelas Lia panjang lebar."Jadi kita misah di simpang depan ya" ucap Amian.
"Iya" ucap Lia.Lalu Mereka pun menjalankan motor nya.Dan pergi dari daerah itu.Dijalan Amian mampir di warung pecel lele yang kebetulan masih buka.
"Mang picel ayamnya satu sama teh hangatnya satu ya!" ucap Amian pada mamang penjual pecel lele.
"Eh neng Amian!,tumben baru pulang jam segini?" tanya mamang penjual pecel lele.
"Biasa mang Kirun sibuk" jelas Amian."Oh ya mang tumben jam segini ngak tutup?" tanya Amian penasaran.
"Lagi banyak pembeli nya neng Amian" ujar mang Kirun.
"Apa mau aku bantuin ngak mang?" tawar Amian pada mang Kirun."Nih pesanannya habisin dulu baru mamang jawab" ucap mang Kirun sambil menyerahkan pesanan Amian.
"Ok mang Kirun" ucap Amian ramah.Saat sedang asik makan pecel ayamnya,tiba tiba ada preman yang mau rampok hasil penjualan mang Kirun.
"Woii lo lepasin ngak uang dagangan mang Kirun!!" perintah Amian.
"Ngak usah ikut campur lo bocah,masih bau kencur juga" ucap preman yang bertato di lengan kirinya."Lo belum tau siapa gue ha?" ucap Amian marah.
"Gue tau lo anak mama yang masih maen boneka berbie dirumahkan" ledek preman yang bertindik di telinganya."Banyak bacot lo bocah" ucap preman yang bertindik di hidungnya dan menyerang Amian melempar kursi di sampingnya.
"Kurang ajar lo" ucap Amian sambil menangkap kursi tersebut."Hebat juga lo ya bocah" puji preman yang bertato.
"Baru sadar lo" remeh Amian pada preman yang bertato.
"Baru juga dipuji langsung sombong nih bocah" ucap preman yang bertato.
"Kalau berani gak usah banyak bacot lo,sini hadapi gue!!!" ucap Amian dengan senyum devilnya.Lalu Mereka bertiga mengahajar Amian tanpa ampun sedikitpun.Tapi itu semua dapat ditahan oleh Amian tanpa rasa lelah sedikit pun di wajah nya.
"Ternyata lo semua lemah" remeh Amian pada preman tersebut.
"Sogong bangat lo bocah" ucap yang bertindik di telinga nya.
"Karena lo semuanya lemah jadi gue akhirin aja yak?" ucap Amian sambil berkelahi.Setelah berucap itu Amian langsung menghajar preman itu tanpa ampun hingga mereka semua dibuat babak belur dan sedikit patah tangan.Hingga para preman itu meminta ampun.
"Gue ngaku kalah,gue janji ngak ganggu warung ini lagi,ampun..a.m.pun...." ucap preman yang bertindik di hidungnya dengan sedikit terbata bata.
"Ok gue maafin lo pada,tapi sekali lagi lo berulah habis lo ditangan gue camkan itu!!!!" peringat Amian pada mereka semua."Kami berjanji tidak akan ganggu mang Kirun lagi!!" ucap mereka semua kompak.
"Ok,tapi ada satu lagi lo semua bantuin mang Kirun nutup kedai nya?paham!!!"ucap Amian sambil menunjuk mereka semua." Jawab!!!!"ucap Amian emosi karena ucapannya tidak dijawab oleh mereka semua.
"I...i.. Ya....iya pahaam" jawab mereka semua dengan terbata bata.
"Kalau paham,jangan cuma diam aja,cepat bantuin!!!!" hardik Amian pada preman itu."Ayok bro,nanti kita tinggal nama aja lagi?" ajak yang bertato.
"Yoiii bro" sahut yang bertindik di telinga.
"Ok bro" sahut yang bertindik di hidung."Ayok cepat!!!malah diskusi lo pada,bukannya lakuin yang gue suruh apa?"peringat Amian pada preman itu.
Setelah di hardik Amian preman tersebut langsung bergegas melaksanakan perintah Amian.Mereka semua sibuk membantu mang Kirun membereskan warungnya termasuk Amian. Mereka semua membantu mang Kirun dengan berbagai lelucon yang di lontarkan oleh para preman. Dan pekerjaan pun selesai.
"Terima kasih atas bantuannya,gue ngak nyangka ternyata mas mas preman nya baik,dan aku mau minta maaf ya atas apa yang aku lakuin sama mas mas semua?" ucap Amian dengan wajah jujurnya.
"Kami juga mau minta maaf atas apa yang sudah kami perbuat?" ucap preman yang bertato."Oh ya mang Kirun mau ucapin terimakis banyak atas bantuan kalian semua dan mang Kirun mau pamit pulang dulu ya.Oh iya ini buat kalian!" ucap mang Kirun dan menyerahkan 3buah bungkus pecel lelenya pada preman tersebut.
"Eh..kenapa mang Kirun ngasih kami ini,bukan nya kami sering ngambil hasil penjualan mamang!!" ucap preman yang bertindik telinga nya terkejut apa yang dilakukan oleh mang Kirun.
"Ngak papa,ini ucapan terima kasih dari saya,mari semua nya" ucap mang Kirun dan pergi dari sana.
Dan tinggal lah Amian dan para preman tersebut."Hmmm,kalian semua kerja apa?" tanya Amian to the point.
"Kami dulu nya pernah jadi sapam,itu pun cuma satu bulan aja" jelas preman yang bertato.
"Emang apa masalah kalian disana?" tanya Amian.
"Kamu dituduh nyebarin rahasia kantor, Jadi kami dipecat padahal bukan kami pelakunya" ucap preman yang bertato dengan sedih."Yang sabar ya bang!" ucap Amian.
"Apa saya boleh nanya?" ucap yang bertindik di hidung.
"Boleh kok,tapi nanya apa ya?" tanya Amian dengan wajah bigung.
"Kamu ini orang nya suka panggil orang dengan panggilan Apa?" tanya preman yang bertindik di hidung."Hmmmm, tergantung saya aja ya,kalau saya mau orang itu apa!" jawab Amian.
"Yaudah kalau begitu kami semua pamit pulang ya!dan sampai jumpa lagi!!" ujar yang bertindik di hidung.
"Iya" balas Amian dan pergi dari sana.Jangan lupa voment ya guys.
Selamat membaca.
😊😊😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd
Random"Apa yang lo sembunyikan perlahan lahan akan terbongkar seiring waktu yang terus berjalan !!! " ujar Raka menantang Keyla. Keyla menatap Raka dengan pandangan tak suka ditambah lagi emosi yang sudah ia tahan dan akhirnya tumpah juga "Gue ngak peduli...