XXIV

2.2K 282 43
                                    

We ve  taken different parts
And travelled different roads
I know we'll always end up on the same one when we're old
ㅡBrother by Kodalineㅡ


















"Dia mengandung anakku"

Sedetik kemudian Jaemin terbelalak,
"Apa kau bilang !"


Jaemin merasa kemarahannya hampir terkumpul saat tiba-tiba Jeno tertawa keras sambil memegangi perutnya.
"Hahaha nah gitu dong sekali-kali marah"

Otak Jaemin berputar cepat,"Jung Jeno sialan !"


"Woah aku tersanjung, terimakasih umpatannya"
Jeno melenggang santai keluar dari kamar meninggalkan Jaemin seorang diri yang tengah menghela nafas.
Dalam diam Jaemin mengingat semua kata-kata Jeno.

Ia mencoba memilah mana yang menjadi benar-benar ungkapan hati si pemuda sipit dan bagian mana yang hanya candaan.

"Jaemin.."

Jaemin menengadah kemudian mengulas senyumnya,"iya ibu"

Terhitung sebagai makan siang, Jaemin menerima setiap perlakuan dari sang ibu, dan kakaknya yang cukup berlebihan.

"Kau mau tambah daging jaemin ?"

"Atau nasi ?"

"Mau jus alpukat ?"

Jaemin menggeleng menahan rasa sakit kepala yang seperti datang dan pergi, mungkin nanti ia akan menemui dokter sebelum kembali ke rumah sakit.
"Hehe tidak, ini sudah cukup."

"Oh Jaemin jangan sungkan pada kami."

Dalam diam Jaemin melirik ke arah Jeno, ia terlihat tenang sambil menghabiskan makanannya. Seperti tidak peduli sekitar, seolah memiliki dunia sendiri.

"Aku selesai"

"Jeno, kau tidak ingin menginap di sini semalam saja."

"Maaf ayah, ibu , ada sedikit masalah di hotel dan aku harus segera mengatasinya."

"Baiklah kalau begitu, jangan lupa perhatikan kesehatanmu dan minum vitamin."

"Iya bu."

"Jangan lupakan jam tidur dan ambil waktu istirahat."

"Iya."

"Jangan pernah pergi ke club malam dan segeralah cari pasangan"

"Iya"
"Uhuk"

Jaemin tersedak dengan sendirinya saat mendengar Irene menasehati Jeno, Jaehyun yang berada di sebelahnya segera memberikan air putih. Dalam sekejap, Jaemin  bersumpah netranya menangkap seringai Jeno dengan jelas. Entah apa maksudnya tapi rasanya itu adalah ejekan.

"Baik ibu, aku sudah dewasa dan bertanggungjawab untuk diriku sendiri, aku juga akan segera mendapatkan anak perempuan untuk ibu, aku pergi dulu."

Sejak Jeno pergi hanya tersisa empat orang termasuk Jaemin. Dalam keterdiaman Jaemin menikmati detik demi detik untuk memperhatikan tawa Junmyeon dan Irene. Begitupula dengan senyum cerah Jaehyun. Mata Jaemin memanas tiba-tiba karena hal ini.

"Ibu cuci piring dulu ya."

"Biar Jaehyun dan Jaemin yang melakukannya bu."sambar Jaehyun penuh semangat.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Autumn In My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang