II

4.1K 402 33
                                    

KELAS8 ㅡ2

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KELAS
8 ㅡ2

Jeno melirik ke arah bangku depan, dalam hati ia mengumpat tidak karuan. Menyebalkan, kenapa harus ada manusia seperti Jung Jaemin. Netranya bergulir ke arah papan tulis dimana tertera namanya dan nama orang yang paling menyebalkan itu masing-masing mendapat suara dari teman-teman sekelas mereka. Pemilihan ketua kelas yang baru untuk semester genap ini.

"Jung Jaemin mengumpulkan 26 suara sedangkan Lee Jeno 24 suara jadi ketua kelas untuk semester ini jatuh kepada Jung Jaemin lagi."

Prok prokk prokk

Lagi ?

Memang, semester lalu anak sok manis itu yang menjadi ketua kelas.

"Lee Jeno akan menjadi wakilnya, dan sekarang ada yang perlu saya umumkan mengenai kontes puisi yang akan diadakan minggu depan."tutur Kim Min seok, wali kelas yang juga mengajar matematika.

"Pak Jongdae merekomendasikan dua siswa untuk mengikuti kontes puisi yaitu Lee Jeno dan Jung Jaemin, karena semester lalu Jeno sudah mengikuti kontes ini ㅡjadi untuk saat ini Jung Jaemin yang akan  berpartisipasi dan Jung Jaehyun kakaknya dapat membantu untuk visualisasi dan ilustrasinya, itu saja untuk kali ini selamat siang."

"Siaaang pak."

Jadwal berikutnya adalah pelajaran olahraga, Jeno tidak ikut berganti baju. Ia tidak berminat mengikuti olahraga, lebih baik mengisi otaknya dengan kimia lagipula tak lama lagi akan ada seleksi antar kelas.

"Padahal Jeno yang selalu juara satu."lelaki bermata sipit yang sebangku dengan Jeno mulai mengeluarkan suara begitu melihat Jaemin dan Renjun selesai berganti baju.

"Eh Felix ! Jaemin kan memenangkan voting secara adil, tidak ada suara yang tidak sah dan walaupun hanya selisih dua tapi tetap saja Jaemin yang terpilih !" Sahut Renjun. Kedua tangannya sudah bersiku-siku dengan pinggang.

Jeno memutar bola matanya, Renjun adalah antek-antek Jaemin selalu bersikap semenyebalkan itu. Tapi tetap saja Jaemin lah yang paling menyebalkan. Lebih tepatnya, memuakkan.

Felix mendesis,"eyy mentang-mentang kak Jaehyun pandai melukis jadi seenaknya aja ! padahal jelas-jelas semester lalu Jeno yang maju dan juara pula, dasar nepotisme !"

Jeno tidak lagi memperhatikan rutinitas debat Felix-Renjun ia fokus membaca tabel periodik tatkala sebuah tangan terulur padanya.

"Mari bekerjasama untuk semester ini.. Jeno ?"

Seenak jidat.
Jeno mengucap serapah dalam hati, pandai sekali Jaemin menarik simpati orang-orang di sekitarnya. Jeno menggeleng, ia menenteng beberapa buku menuju tempat yang dikiranya dapat membuatnya tenang.

Perpustakaan.

Ia menghentikan langkah saat mendengar pekikan Renjun yang mengumumkan bahwa Ibu Jaemin akan membuatkan banyak makanan enak untuk hari sabtu, sebagai bentuk syukur atas terpilihnya Jaemin sebagai ketua kelas. Memuakkan sekali.

Autumn In My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang