Meneduhkan Pagi
Warna warni kerlip indah pelangi di sore kala itu
Hembusan partikel yang tak pernah terlihat oleh mata membawa kesejukan
Meredam sesak dalam dada
Lirihnya menyapa lembut Rona Senja dengan bijaksana
Lalu ..
Apa tanda hadirnya pelangi sebelum hujan ?
Untuk meneteskan rindu pada kenangan yang tak lagi berkesudahan ?
Pada akhirnya ..
Saat hujan jatuh membasahi permukaan
Rindu itu pun lenyap terbawa masa
Terkalahkan keseriusan yang bahagia tawarkan
Ini bukan lagi tentang ilusi tangan jemari
Yang tak pernah lagi ada cerita
Perihal ..
Hati Senja terjatuh dengan mudahnya
Tanpa tatap mata, hanya seuntai larik suara indah yang menggema disekitar telinga
Bersabarlah !
Hati yang dirundung ketabahan menahan untuk bertemu
Akan ada waktunya untuk bahagia tertawa bersama
Pada waktu yang tepat
Saat bertemu, dan kembali terpisah lagi
Itulah tentang kita yang tak berniat untuk saling meninggalkan meski perih
Perih akan terpisah karena jarak
Perih membunuh waktu bersama dalam hangat sapa yang tidak singkat
Jadi.. saat hujan turun lagi, nanti
Jangan turut bersedih dengannya
Ikutlah Senja bernyanyi, menyanyikan lagu terakhir sebelum nanti nyanyian itu menghilang terbawa sepi
Begitulah sederhanaku
Meneduhkan Pagi
Bandung, 14 Maret 2019
Hard Copying !
Happy to read my loyal Readers.
Enjoy 🎉😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Rona Senja Dan Pagi
PoetryHighest Rank : # 2 - coratcoret (30 March 2019) # 7 - intuisi (12 September 2019) # 26 - wwf2019 (16 September 2019) # 220 - wattpadindo (12 September 2019) ⚠PLAGIAT DILARANG MENDEKAT⚠ [DILARANG MENG-COPAST !] Dengarkan teriakan itu! Yang menggema...