Tunggulah
Jalan ramai ibu kota, aku tersesat
Mana jalan yang menunjukkanku arah pulang?
Apakah ada yang mendengar gadis kecil berteriak dalam diamnya?
Ah aku yakin tidak adaPada faktanya memang hanya angin yang setia mendatanginya, lalu pergi begitu saja
Ya, seperti itulah di setiap harinya
Jalanan yang sudah dia susuri merasa iba, namun tidak tau harus berbuat apa
Untuk bersuara saja tidak bisa, apalagi menunjukkan denah kotaSemuanya hanya kehaluan fiktif yang meradang
Bayangan dari sunyi yang terus terngiang setia menemani
Membuat sepi semakin nyata
Bongkahan mimpi jadi fatamorganaLirih terdengar denting senar gitar dari ujung jalan
Apa itu petunjuk dari Tuhan untuk tunjukkan jalan keluar?
Semula terukir senyuman, yang kemudian menjadi dilema
Apakah benar? Atau salah untuk kesekian kalinya? Aku putus asaTak mudah untuk melepaskan apa yang sudah jadi genggaman
Tapi untuk kesekian kali aku bertanya pada Dia, apakah ini benar?
Huuft, percuma. Biarkan sajalah diri ini terbaring menatap gelap kertas langit yang tak berhias bintang
Mungkin dengan itu angkasa juga memudarkan rasanyaTanpa sadar alam meneteskan kesejukannya
Yang ingin menghilangkan goresan luka
Yang sempat bersemayam lama
Dalam hati para pemudanya yang putus asaSemua arah yang melintang membukakan cahayanya
Ada jalan yang terang melewati kegelapan malam
Haruskah aku pergi sekarang?
Akan aku tulis lagi kisahku, jadi tunggulah reinkarnasiku dimasa yang akan datangFree Time, 12 November 2020
By, YessicaAprilya
Hard Copying !
Happy to read my loyal Readers.
Enjoy 🎉😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Rona Senja Dan Pagi
شِعرHighest Rank : # 2 - coratcoret (30 March 2019) # 7 - intuisi (12 September 2019) # 26 - wwf2019 (16 September 2019) # 220 - wattpadindo (12 September 2019) ⚠PLAGIAT DILARANG MENDEKAT⚠ [DILARANG MENG-COPAST !] Dengarkan teriakan itu! Yang menggema...