Part 3 - The Different Story

2.1K 169 2
                                    

Cerita asli milik Cyrena0819

Terimakasih untuk kalian yang uda vote..

Selamat membaca..

°
°

Setelah Copter meninggalkannya, Tee sama sekali tidak pergi mencarinya atau menelponnya meminta penjelasan. Tee kembali bekerja seperti biasa, namun moodnya tidak sebagus biasanya.

“Ai’Tee, kamu tidak enak badan?” Tanya dokter Tae yang menyapanya di ruang loker.

“Aw, Tae..selamat pagi.” sapa Tee seperti biasanya.

“Kamu sudah sarapan? Wajahmu pucat, kamu tidak tidur tadi malam?”

“Aku ada sedikit masalah..” ujar Tee.

“Aw, ada yang bisa kubantu?” Tae mengkhawatirkan teman sejawatnya tersebut.

“Masalah perasaan, tidak ada yang bisa membantu…akan kuatasi sendiri..”

“Menarik..” Tae merespon singkat. “Masalah perasaan memang kompleks, kalau kamu butuh teman untuk minum, aku bisa menemanimu..”

“Minum? Kamu ingin mengajakku ke bar?” Tee tiba-tiba teringat akan Copter yang bekerja di Night club, “Akan kupikirkan….”

Tae kemudian berjalan menghampiri Tee dan merangkulnya sembari menepuk pundaknya ringan. “Aku hanya bercanda, aku tau kamu tidak punya kebiasaan mengunjungi bar..”

“Kamu mau makan bersama nanti siang?” tambah Tae.

“Aw, kamu tidak takut kalau semua fans mu akan beralih padaku?”

“Aku bisa berbagi denganmu…”

“Terima kasih, aku tidak akan menolak….” sahut Tee mengimbangi candaan Tae.

“Atau kamu ingin makan diluar?” Tanya Tae mengalihkan topik.

“Kamu mau mentraktirku?”

“Aku ingin makan berdua saja denganmu..”

“Latihan merayu wanita?” Tanya Tee menaikkan sebelah alisnya. “Hampir saja jantungku berhenti berdetak…” ujar Tee. Tae yang memandanginya tertawa kecil.

“Sampai jumpa!” keduanya berpamitan dan menuju ruangan praktek masing-maisng.

Tae adalah Dokter Specialist Tulang. Ia bergabung di rumah sakit sejak empat tahun yang lalu dan memiliki banyak fans wanita baik itu suster atau pasien karena penampilannya yang tampan dan postur tubuhnya yang tinggi dan atletis.

°
°

Seusai praktek, Tee berjalan menuju tempat parkir dan menyalakan mobilnya. Namun entah nasib sial apa yang menimpanya, berulang kali ia menyalakan mesin mobilnya namun gagal.

Tidak jauh dari tempat Tee. Tae yang sedari tadi memperhatikannya,berjalan keluar dari mobilnya menghampiri Tee dan mengetuk jendela mobilnya.

“Kutebak, mesinnya tidak mau menyala..”

“Ya. Kamu tau bagaimana mengatasinya?” Tanya Tee.

Tae menggeleng pelan.

“Kalau kamu butuh tumpangan, aku dengan senang hati mengantarmu kemana saja kamu mau.” tawar Tae sambil menunjuk mobilnya.

Tee meliriknya sekilas, merasa tidak punya pilihan lain Tee pun turun dari mobilnya dan mengikuti Tae.

“Langsung pulang?” Tanya Tae kembali. Tee meresponya dengan mengangguk ringan.

Struggle Between Love & Lust (TaeTee ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang