Part 6 - Decision to Make

1.3K 126 3
                                    

Cerita asli milik Cyrena0819

Selamat membaca..

°
°

Selama kurang lebih tiga bulan Tee dan Copter saling mengamati satu sama lain secara diam-diam tanpa bertukar kata maupun tatapan. Selama itu pula beredar gossip di bar yang mengatakan bahwa Tae adalah pasangan Tee. Karena keduanya kerap kali terlihat bersama, kadang bergandengan tangan, kadang Tae dengan sengaja menggoda Tee dan memeluk pinggangnya.

Tentu saja Copter tidak tuli, ia mendengar semua gossip itu dan berusaha untuk tidak peduli. Namun jauh di lubuk hatinya, Copter merasa tercabik-cabik. Hingga suatu hari Copter memutuskan untuk membebaskan dirinya dari lubang hitam yang tidak berdasar tersebut dan memutuskan untuk menerima pernyataan cinta vokalis group bandnya yang sejak lama menyimpan perasaan padanya. Kini keduanya resmi berpacaran.

Sama seperti malam-malam sebelumnya, Tee dan Tae mengunjungi Night Club tempat Copter bekerja. Namun malam ini terasa berbeda baginya ketika tanpa sengaja ia mendapati Copter sedang melayangkan soft kiss pada seorang gadis yang tidak lain adalah vokalis bandnya. Dadanya berdegup kencang, nafasnya memburu. 'Cemburu' itu adalah kata yang menggambarkan persaaannya saat itu.

Tee melayangkan tatapan tajamnya pada Copter, menatapnya lekat. Tee mengira perasaannya sudah memudar, mengira bahwa dirinya bisa kembali bersikap biasa saat melihat Copter, mengira bahwa perasaannya pada Copter hanyalah ketertarikan sesaat, namun ternyata Tee keliru. Tee tidak menyadari bahwa pertemuan mereka setiap malam telah diam-diam menumbuhkan rasa rindu satu sama lain, menumbuhkan rasa penasaran satu sama lain, dan benih-benih cinta itu mengakar jauh di dalam menunggu waktunya bersemi.

"Hari ini aku tidak akan bermain drum..." ujar Copter. Copter lalu menggenggam erat tangan kekasihnya dan memberikan pidato singkat pada tamu yang hadir disana. "Tetapi, hari ini aku dan kekasihku Emma akan berduet bersama, sebagai persembahan special untuk memperingati hari jadian kami..."

Suara riuh tepuk tangan para penonton mengisi ruangan, ada yang bersorak memberikan selamat dan ada yang menggodanya.

"Whoohoo...selamat! Kalian benar-benar pasangan yang serasi!"

Tee yang menyaksikan itu tidak mampu tersenyum, ia mencengkram erat telapak tangannya dan meneguk minumannya dengan kasar. Tae mengamati reaksi kekasihnya itu dan penasaran namun tidak ingin menanyakan alasannya.

"Kau baik-baik saja, Ai'Tee?"

Tee tidak menghubris pertanyaan Tae dan kembali meneguk minumannya.

"Ayo angkat gelasmu, Ai'Tee! Kita berikan selamat pada pasangan baru tersebut!" ajak Tae sambil mengangkat gelasnya tinggi dan memberikan cheers.

"Sebelum aku mabuk sebaiknya kita pergi dari sini..." ujar Tee seraya bergerak turun dari tempat duduknya namun tangan Tae dengan cepat melingkar di pinggangnya dan menahannya.

"Mereka baru akan berduet, Ai'Tee!" tukas Tae. "Lagipula, moment ini sangat romantis, aku ingin kita melewatkannya bersama..." Tae kemudian menunduk dan hendak mencium bibir Tee namun Tee segera menghindar, menyiram sisa minuman di gelasnya ke wajah Tae. Copter tidak melewatkan pemandangan tersebut.

Tae hampir tersedak sangking kagetnya, untung saja isi gelas yang disiramkan oleh Tee hanya sisa sedikit, sehingga hanya mengenai wajah dan lehernya. Tae membelalakan mata menatap Tee tidak percaya sebelum menyeka wajahnya dengan tisu yang di sodorkan oleh bartender yang juga turut kaget.

"Berikan kunci mobilnya padaku!" pinta Tee tidak mempedulikan keadaan Tae.

Namun Tae tidak menghubrisnya. "Ai'Tee, kamu bisa menjelaskan ini?" tanyanya gusar.

Struggle Between Love & Lust (TaeTee ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang