Part 20 - Have a Nice Dream

1K 107 6
                                    

Cerita asli milik Cyrena0819

Selamat membaca..

°
°

Tee duduk perlahan di depan meja, lalu membuka laci dan mengambil cincin kawinnya. Tee menatap benda kecil berkilau itu lama dan menggenggamnya erat lalu Tee membuka jendela dan hendak melemparkan benda itu keluar, namun sesuatu di dalam dirinya menghentikan gerakannya.

Tee memejamkan matanya erat sambil mengatur nafasnya, hatinya dipenuhi oleh keraguan dan ribuan perasaan yang tidak menentu. Ia lalu mengenakan cincin itu kembali di tangannya dan mengamatinya lama sebelum melepaskannya kembali dan menaruhnya ke dalam laci.

“Ada apa denganku? Aku tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ketiga yang diberikan Krist, aku akan melamarnya dan menjadikannya milikku untuk selamanya. Aku tidak boleh ragu, sebentar lagi mimpi ini akan terwujud…” gumannya dalam hati.

°

Tee cuti hari itu, dan berencana untuk pergi mencari kado untuk ulang tahun Copter minggu depan. Meskipun demikian Tee tetap bangun pagi dan mengisi kegiatan paginya dengan berenang.

Sementara Tae sudah bersiap-siap untuk pergi kerja, Tae tidak sengaja melihat Tee sedang berenang lalu menghampirinya.

“Kamu tidak praktek hari ini?” tanya Tae.

“Aku ijin cuti.” jawab Tee dari tengah kolam. “Aku mau mencari kado untuk ulang tahun Copter.”

“Aw, kamu akan memberinya kejutan apa?”

“Sedang kupikirkan.”

“Kamu ingin kutemani membeli kado?” Tae menawarkan.

“Tidak usah, aku bisa sendiri.” tolak Tee.

“Bagaimana jika ada yang menanyaiku?”

“Ha?” Tee bertanya bingung.

“Mereka…akan berpikir aku melakukannya terlalu ekstrem padamu sampai kamu tidak bisa masuk kerja.”

Wajah Tee merah padam mendengar alasan Tae. “S-siapa yang akan menanyaimu hal itu?”

“Seluruh orang dirumah sakit sudah tau kamu istriku, Tee.” sahut Tae. “Bahkan aku sempat mendengar gosip yang mengatakan bahwa kamu sering emosi akhir-akhir ini, barangkali kamu sedang hamil.”

“Tae!” Tee menyimpratkan air ke wajah Tae.

“Aw aku hanya bercanda, Sayang!” Tae tertawa.

“Tidak hanya kamu, Kim bahkan Copter mengataiku hamil, sebenarnya kalian mendoakanku atau mengutukku?” protes Tee. “Jelas-jelas aku ini pria, kalian berbicara tanpa berpikir terlebih dahulu?”

“Ha? Serius? Copter juga berpikir begitu?” tanya Tae kaget dan tidak percaya. “Semoga, bisa jadi kenyataan, mm…aku ingin sepasang putra dan putri…” Tae berandai-andai, Tee menyiramnya kembali dan membuatnya melompat mundur seketika untuk menghindar.

“Sayang! Kamu mengundangku untuk berenang bersama?” goda Tae.

“Berenang saja sendiri, aku sudah selesai!” ujar Tee lalu berenang ke sisi yang lain dan naik ke atas.

Tae mengamati Tee dari kaki hingga kepala dengan menggoda. Tee buru-buru mengambil handuk dan membalut pinggangnya sambil melemparkan tatapan tajam pada Tae.

°

Akhirnya Tee setuju Tae menemaninya membeli kado untuk Copter. Mereka berkeliling di sekitar apartment store selama tiga jam dan belum menemukan kado yang cocok.

Struggle Between Love & Lust (TaeTee ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang