Part 4 - Another Color Story

1.7K 152 5
                                    

Cerita asli milik Cyrena0819

Cerita ini adalah cerita pertama yang aku "Remake"..

Terimakasih untuk responnya..

Happy reading...

°
°

Seminggu berlalu sejak hari itu, tidak ada yang menyadari perubahan dari hubungan Tee dan Tae. Mereka berkomunikasi seperti biasanya di rumah sakit, namun sesekali Tae menggodanya ketika tidak ada yang memperhatikan mereka. Tae akan mengunci Tee di dinding dan memberinya kecupan kecil. Mereka juga mulai terlihat sering makan siang bersama di pantry. Namun karena semuanya tau hubungan Tee dan Tae yang sudah dekat sejak tiga tahun lalu jadi tidak ada yang merasa curiga. Ketika pulang kerja mereka juga menyetir mobil masing-masing meskipun menuju ke tempat yang sama.

Namun ada kebiasaan Tee yang berubah sejak hari itu, hampir setiap hari setelah makan malam Tee akan mengunjungi Seven Day Pub untuk menyaksikan pertunjukan Copter dan teman-temannya. Tee bahkan menjadi pengunjung regular di Pub tersebut, Tae tidak pernah absen menemaninya tanpa mengetahui alasan Tee mengunjungi tempat tersebut. Dan Tae juga tidak tertarik untuk menanyakannya pada Tee.

“Ai’Tee, bantu aku bawakan belanjaan ini…” pinta Tae menenteng dua kantong plastik grocery yang akan di gunakan untuk membuat makan malam.

Tae memiliki hobi masak, dan masakannya sangat lezat. Sejak menjalin hubungan dengan Tee, Tae tidak pernah absen membuat makan malam untuk kekasihnya.

Tee meletakkan bungkusan grocery di atas counter dapur. “Aku akan mandi duluan..”

“Oke…” sahut Tae. “Kau mau dessert apa hari ini?”

“Mm…Ice cream green tea..”

“Plus, caramel latte?” tambah Tae.

“Oke, terima kasih…” sahut Tee singkat sebelum berlalu.

Tae tersenyum lebar memandangi punggung Tee menghilang di ujung tangga lalu mulai mengeluarkan grocery dan mengobrak-abrik dapur Tee.

Sementara itu, Tee menatap dirinya di dalam cermin dan tenggelam dalam pikirannya sendiri. Tee sayup-sayup mendengarkan irama permainan Copter, seakan-akan hanya suara drum saja yang ia dengarkan saat berada di dalam Pub. Tee menangkap ekspresi Copter dari sudut matanya, kedua mata yang bulat dan besar tersebut seakan menggodanya. Suara Copter terasa bergema di sekitarnya. Ingin sekali Tee menghampiri Copter dan mendekapnya erat.

“Tae, giliranmu mandi!” panggil Tee saat melihat Tae duduk di sofa sambil memainkan handphone miliknya.

“Kamu curiga aku punya selingkuhan di luar sana?” ujar Tee bercanda. “Kamu selalu saja mengecek handphoneku..besok aku akan memasang password..”

“Kamu boleh mengecek handphone ku jika kamu mau..ini..” Tae menyodorkan handphonenya pada Tee.

“Aku tidak paranoid sepertimu…” sahut Tee. “Aku sudah tau kamu punya banyak penggemar…”

“Kamu cemburu?” goda Tae sambil merangkulnya erat dari belakang dan mencumbui leher jenjang Tee.

“Aku bangga pada diriku…” ujar Tee. “Karena aku dengan mudahnya mengalahkan gadis-gadis di luar sana yang mengantri untuk menjadi pacarmu…”

“Tidak ada yang membuatku tertarik sepertimu…” ujar Tae mulai melepaskan tali bathrope Tee sambil menggodanya. Tangannya tidak berhenti menggerayangi dada Tee sambil terus mencumbui leher kekasihnya dengan mesra.

“Aku tidak bisa membayangkan apa reaksi para fansmu jika mengetahui kamu melakukan ini padaku…”

“Aku lebih tertarik mengetahui reaksimu ketika aku melakukan ini padamu..” sahut Tae seraya memutar tubuh Tee menghadapnya dan melumat bibir sexy itu panas. Lidahnya memaksa masuk dan menyulam benang saliva disana. Tee mendesah pelan.

Struggle Between Love & Lust (TaeTee ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang