Part 5 - The Taste of Lust

1.6K 125 2
                                    

Cerita asli milik Cyrena0819

Masih ada yang penasaran kah??

Langsung aja ya...

Selamat membaca...

°
°
Siang itu jam menunjukkan pukul 12.05 menandakan waktu Istirahat, Tee sedang merapikan filenya tiba-tiba pintu masuk terbuka dan ditutup degan buru-buru.

“Tae?!”

“Kamu sudah selesai?” Tanya Tae menghampiri Tee.

“Yaa…hampir, aku sedang merapikan meja.” jawab Tee datar. “Kamu mau mengajakku makan siang?”

“Mm…aku masih kenyang…” balas Tae sambil memasukkan tangannya ke saku jasnya.

“Aku datang untuk konsultasi…”

“Kamu kesulitan buang air?” tebak Tee.

“Aku merasa sesak…dan ingin mengeluarkan sesuatu, Dokter.” ujar Tae menggodanya. “Kamu bisa membantuku?”

Tee memutar bola matanya dengan malas menebak apa yang sedang dipikirkan oleh Tae. “Keluarkan sendiri di toilet!” tukasnya.

“Tetapi aku punya kekasih…” ujar Tae tidak mau kalah, diraihnya tangan Tee dan mengecupnya lembut lalu menuntunnya ke bagian bawah jasnya tepat di bagian juniornya.

“Mm…” Tae menggerakkan bola matanya dengan ragu-ragu dan berkata. “Kamu bisa merasakannya?”

Tee segera menarik tangannya dan meneruskan kerjaannya membereskan meja. “Maaf, ini jam istirahat konsultasi.”

“Kalau begitu…aku ingin menghabiskan waktu istirahat bersamamu disini…” ujar Tae kembali mendekati Tee lagi.
  
Tee seakan dapat membaca pikiran Tae. “Aku lapar, jangan mencari masalah Tae…kamu sadarkan kita sedang berada dimana?” Tee berjalan menghindarinya.

Namun dengan sigap Tae melingkarkan tangannya di pinggang Tee dan memerangkapnya dari belakang, lalu mulai mengendus leher dan telinga Tee.

“Tidak akan ada yang masuk kemari, Tee…” ujar Tae. “Tidak ada siapapun di depan waktu aku masuk kemari.”

“Tae! Jangan memaksaku menggunakan kekerasan!” ancam Tee.

“Hey, aku hanya melepas kangen pada kekasihku…memangnya tidak boleh?” protes Tae.

“Jangan mencari alasan!” tukas Tee berusaha melepaskan tangan Tae yang mencengkram tubuhnya erat.

“Tee, kapan kamu akan membuka hatimu sepenuhnya untukku?” bisik Tae menggoda di telinganya. “Bagaimana caranya aku menyentuh bagian dirimu di dalam sana? Katakan padaku!”

“Aku tidak mengerti yang kamu katakan, Tae!” tukas Tee. “Aku sudah memberikan semuanya padamu…apalagi yang kurang?”

“Buktikan, Tee!” ujar Tae seraya memutar tubuh Tee menghadap dirinya.

“Apa maksudmu?”

Tae menarik kursi dan menekan tubuh Tee hingga posisi duduk. Tae berdiri di depan Tee lalu melepaskan belt dan membuka resleting celananya. Melihat itu Tee sudah bisa menebak apa yang ada dipikiran Tae.

“Kamu serius?” Tanya Tee.

Tae hanya tersenyum menggoda. “Aku tidak memaksa…”

Tee berpikir sejenak lalu mengeluarkan junior Tae dan melakukan hand job hingga objek tersebut bangun dengan sempurna. Tiba-tiba saja Tae menggenggam tangan Tee dan memintanya berhenti. “Give me blow job, Tee…” bisiknya.

Struggle Between Love & Lust (TaeTee ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang