Hellowwww gaissss
Lama tak jumpaa yaaa
Kini ku lanjut ceritaa vaal ini hehe
•
•
•
•Semoga ku berharap dirimu bisa mengerti
Tentang rasa yang saat ini sedang ku alami
Rasanya ku ingin disini memeluk dirimu
Dan ingin mengajakmu pergi bersama diriku❄
Ditatapinya terus layar handphone nya sedaritadi. Berharap akan ada balasan kabar dari kekasihnya yang sejak tadi sangat sulit sekali untuk dihubungi. Sudah tiga jam lebih Jodi berada diruang tamu rumah Alin hanya untuk menunggu kekasihnya pulang, yang ia sendiri pun tidak tahu kekasihnya sedang pergi kemana dan dengan siapa.
"Alin udah bales, Di?" tanya Tante Ayu yang baru saja datang dari atas.
Sebenarnya Tante Ayu sudah menemani Jodi saat pemuda itu datang kerumahnya, dan tadi sempat berpamitan sebentar untuk membereskan balkon diatas.
"Belum, Mah." Jawab Jodi lalu tersenyum kecil. Suaranya terdengar pelan, tapi Tante Ayu tahu kalau sebenarnya Jodi sangat khawatir dengan putrinya yang belum juga ada kabar.
Tante Ayu ikut tersenyum kecil sebentar. Sekarang dirinya merasa benar-benar sangat bersalah pada Jodi, pemuda yang sudah menjadi kekasih dari putrinya selama tiga tahun ini. Ingin sekali Tante Ayu mengatakan yang sebenarnya tapi Tante Ayu tidak tega. Ia tidak ingin mengecewakan Jodi yang sudah sangat baik pada Alin. Baik yang dimaksud Tante Ayu adalah, Jodi sudah berhasil membuat Alin berubah menjadi lebih baik dibandingkan dengan dulu.
"Nomor yang anda hubungi sedang tidak aktif. Cobalah-"
Tante Ayu langsung mematikan handphone nya saat mendapat jawaban dari operator.
"Mama telfon Alin?" tanya Jodi memastikan.
Dan Tante Ayu hanya mengangguk pelan. Ia mencoba untuk menelfon sekali lagi, tapi jawabannya tetap sama. Rasa bersalah didalam diri Tante Ayu pun semakin menjadi-jadi.
"Bentar ya Di, handphone Mama low. Nanti Mama balik lagi." Ucap Tante Ayu saat ada notif low battery dilayar handphonenya.
Kemudian Tante Ayu berdiri dari sofa dan kembali berjalan menaiki anak tangga untuk pergi kedalam kamarnya. Bukan menghindar, tapi memang benar battery handphone Tante Ayu low."Kamu kemana sih, Lin?"
Jodi kembali merenung menatapi layar handphone nya yang sama sekali tidak ada kabar dari kekasihnya. Tidak seperti biasanya Alin seperti ini. Jodi merasa, ini seperti bukan Alin. Kenapa? Karena biasanya Alin lah yang selalu bawel menghubungi Jodi disaat pemuda itu tidak ada kabar. Tapi sekarang? Perasaan Jodi benar-benar gusar sekarang. Rasanya begitu campur aduk. Ada rasa gelisah dan rasa takut bersamaan yang Jodi rasakan sedaritadi.
Kepala Jodi menoleh kearah pintu saat ia mendengar ada suara mobil yang datang. Bibir tipisnya mulai tersenyum dan tatapannya seakan tidak mau pergi menatap yanglain selain pintu rumah Alin.
Tapi apa yang dilihatnya tidak sesuai dengan harapan.
Senyumnya meluntur dan wajahnya kembali suram saat yang dilihatnya adalah Doni, adik laki-laki Alin yang baru saja pulang dari sekolahnya dengan seragam yang sudah agak acak-acakan.
"Kok lu disini?" tanya Doni yang berhenti diambang pintu saat melihat Jodi yang sedang duduk disofa ruang tamunya.
"Kenapa? Gak boleh?" Jodi bertanya balik dengan wajahnya yang sedikit tidak suka dengan pertanyaan Doni.
KAMU SEDANG MEMBACA
Break! (Terimakasih Tuhan, dia begitu indah)
RomansaSampai akhirnya lelaki itu datang kembali ke dalam kehidupannya masih dengan perasaan yang sama dan untuk seseorang yang sama juga tentunya. Lelaki itu seakan membawa hidup yang baru lagi untuk Alin. Seakan lelaki itu seperti dewa penolong yang mamp...