Judul: His Dark Materials Trilogy (The Golden Compass #1, The Subtle Knight #2, The Amber Spyglass #3)Penulis: Philip Pullman
Penerbit: Scholastic
Genre: High Fantasy
KOMENTAR PRIBADI
Tahun baca: 2008
Nilai: 4,8
Saya cinta mati dengan buku-buku high fantasy. Nah, tapi saya benci buku ini. Lho, tapi kok nilainya tinggi? Alasannya lagi-lagi karena bukunya memang bagus, saking bagusnya, beberapa poin yang diangkat membuat saya trauma dan menghantui saya bertahun-tahun. Kalau disuruh baca ulang, saya tidak mau. Mungkin kalau saya baca di umur sekarang, efeknya tidak akan separah itu. Tapi saya baca buku ini di sekolah dasar, kalau tidak salah kelas 4 atau kelas 5 SD.
Tokoh utamanya seusia remaja awal. Namanya Lyra. Dulu saya kira buku ini cocok untuk anak-anak, karena saya mulai baca ketika The Golden Compass masuk layar kaca (kebetulan saat usia sekolah dasar). Dan saya baru tahu sekarang kalau target pembacanya adalah dewasa muda. Pantas saja saya trauma.
1. The Golden Compass
Latar awalnya di Oxford, di sebuah perguruan tinggi ternama. Lyra anak yatim-piatu yang dirawat oleh salah satu pengurus kampus. Dia punya teman dekat bernama Roger. Masalah dimulai ketika Roger hilang, diculik komplotan bernama Gobblers.
Satu hal yang paling mencolok di buku ini adalah keberadaan dæmon. Dæmon adalah manifestasi dari "inner-self" seseorang yang berbentuk hewan, terlihat seperti hewan yang selalu mengikuti mereka kemana-mana. Sebelum pubertas, dæmon bisa berubah bentuk menjadi hewan apa saja, tapi kalau sudah dewasa bentuknya akan permanen menjadi satu hewan. Pamannya Lyra, Lord Asriel, punya dæmon berbentuk macan tutul salju (keren banget asli di filmnya).
Saya baca buku ini waktu masih kecil, jadi tidak akan sedetail dan sekritis ulasan terhadap buku yang belum lama saya baca.
Intinya, Lyra terjebak di tengah dua kekuatan politik yang sedang berperang. Gereja dan golongan yang mau meruntuhkan kekuasaan gereja. Poin penting trilogi ini adalah dunia paralel, dæmon, debu, dan alethiometer. Debu dianggap gereja sebagai representasi dari dosa. Dæmon representasi dari kepribadian manusia. Alethiometer alat yang digunakan untuk bertanya kepada Debu, yang nantinya bisa menjawab semua pertanyaan. The Gobblers adalah organisasi rahasia gereja yang bercita-cita menghentikan Debu. Pemimpinnya bernama Marissa Coulter, tokoh antagonis utama di cerita.
Sedangkan Lord Asriel merupakan pemimpin kelompok pemberontak gereja. Pokok permasalahannya adalah eksperimen The Gobblers. Mereka berusaha memotong hubungan antara manusia dan dæmon dengan bereksperimen pada anak kecil. Hubungan dengan dæmon dianggap membuat manusia bisa merasakan emosi yang buruk. Tapi sayangnya, manusia yang terpotong dari dæmonnya akan langsung mati. The Gobblers membunuh ratusan anak kecil miskin dan yatim-piatu demi eksperimen itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kapan-kapan Kita Belajar Berpikir Kritis
RandomPernah orang bijak bilang, "Kamu hari ini sama seperti kamu lima tahun lagi, kecuali dalam dua hal: buku yang kamu baca dan orang yang kamu jumpai." Menanggapi itu, saya sebagai pembaca amatir, jadi tertantang untuk mendokumentasikan hasil bacaan sa...