02. Jaga Malam

1.5K 110 27
                                    

Siap.

Hiroki memakai jas putihnya dengan lesuh. Sekarang pukul tiga sore, artinya dia harus berangkat sekarang. Oh iya, di hari kedua ini, Hiroki mendapat tugas pertamanya.

Shift malam.

"Ya ampun! Dari sekian banyak teman sekelompok, kenapa harus aku yang mendapat giliran pertama untuk shift malam?!" gerutunya. Jujur, terjaga di malam hari bukan gaya Hiroki sekali.

Dia ini tipe orang yang akan menghabiskan waktu malam untuk tidur. Mengistirahatkan seluruh tubuhnya. "Huft.. Semangat Hiroki!" Hiroki berusaha menyemangati dirinya dengan suara lesuhnya.

Berharap mendapat kekuatan dari sana.

≒≒≒≒≒≒
★ Iijima Hiroki ★
≒≒≒≒≒≒

Greeeek!

"Selamat datang!" sapa si pemuda lain. Hiroki agak terkejut setelah membuka pintu. Pemuda itu bangkit, membungkuk sebentar lalu kembali terfokus pada ponselnya. "Hmm.. Kau, kalau aku tidak salah.. Shouma Kai?" tebaknya. Dia berjalan mendekati sesosok pemuda jangkung yang sedang sibuk melanjutkan gamenya.

"Hm. Panggil saja Kai." katanya. "Argh! Tinggal sedikit lagi padahal. Maa ii ya*, aku bisa memainkannya lagi besok pagi." Kai menggerutu saat mengetahui karakter gamenya tewas termakan oleh monster tomat.

Hiroki meletakkan belanjaannya di atas meja. Ruangan kumpul KoAss dikelilingi oleh loker di sisi kanan dan kiri tembok. Lalu di pojok kiri pintu terdapat dispenser dan tidak terdapat jendela. Tapi lumayan sejuk karena AC. Dan terakhir, ada meja dan beberapa bangku ditengah-tengah ruangan.

"Nii-san**, apa ini?"

Hiroki mendadak menghentikan gerakannya. Niatnya ingin meletakkan tasnya di dalam loker, tapi panggilan Kai membuatnya menoleh heran. "T-Tunggu dulu! Nii-san?" bingungnya. Kai yang sedang menggeledah plastik itu hanya mengangguk.

"Aku dua tahun dibawahmu, Hiroki Nii-san." katanya santai. Hiroki berdehem paham, "Itu untuk nanti malam. Omong-omong, kau juga mendapat giliran pertama shift malam? Seingatku.. Di roomchat kemarin kau disuruh Toshiki senpai dibagian kebersihan alat."

Kai menghembuskan nafasnya malas. Dia memegang kaleng kopi lalu memainkannya diatas meja. "Itu.. Aku dipindah tugaskan. Ini semua gara-gara si rekam medis yang jelek itu."

"Si rekam medis yang jelek?" gumam Hiroki bingung.

GREEK!

"Shouma-kun***, mau kupindahkan lagi ke bagian ruang mayat?" Hiroki, untuk kesekian kalinya, terkejut. Berbeda dengan Hiroki, Kai hanya berdesis.

"Ya ya, maafkan aku Senpai. Ada apa kesini? Masih jam empat sore loh." tanyanya. Penekanan pada kata 'Senpai' membuat lelaki berwajah tegas itu menarik sudut bibirnya sebal. "Hanya memberitahu, shift kalian dimulai dari sekarang. Nanti malam periksa pasien di setiap bangsalnya dan bersihkan laboratorium."

Setelah mengatakan itu, lelaki tadi langsung berlalu begitu saja. Hiroki membuka mulutnya tak percaya. "Wow. Kupikir hanya Toshiki senpai yang dingin. Ternyata ada yang lebih dari Toshiki senpai."

Kai menatap kesal pada pintu yang tadi dilewati sang senpai. "Si Ukyo itu. Membuatku kesal." gumamnya yang masih terdengar oleh Hiroki. "Ukyo?" beonya. Kai memutar matanya malas.

"Nii-san, jangan bilang kau belum hafal nama-nama para senpai disini?"

Hiroki menggeleng, "Aku hanya kenal Toshiki senpai dan Ruka saja." jawabnya polos. Kai menepuk dahinya lelah, "Yang tadi itu, namanya Matsumoto Ukyo. Ketua bagian catatan rekam medis plus dokter bagian jantung. Dan si bodoh itulah yang menyebabkan aku mendapat giliran pertama shift malam."

Magang [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang