Shift pagi, Hiroki senang!
Kenapa? Karena sepulang dari shift ini, Hiroki sudah merencanakan banyak hal. Seperti hangout bersama teman seper-magang, Ruka. Atau mungkin Hiroki akan marathon beberapa serial Kamen Rider sampai malam.
Langkahnya sangat riang. Stetoskopnya menggantung di lehernya dan kedua tangannya masuk ke kantung jas putihnya.
Yap. Sangat sempurna untuk sebuah pagi dirumah sakit.
Tidak sampai dia melewati sebuah kamar inap.
"Hm? Apa aku kurang bersih mandinya?" Hiroki membaui dirinya sendiri. "Tidak. Wangi kok. Terus, darimana bau busuk ini berasal?" tanyanya penasaran.
Mengikuti pembauan hidungnya, Hiroki membuka pintu kamar inap itu. Sepi. Hanya satu orang disana. Seorang wanita yang tengah terduduk kesepian di bed nomor tiga.
Infusnya sudah mau habis. Dan jangan lupa bau busuk itu ternyata berasal dari sini. Bekas kelahiran, yang mana artinya bau darah, ketuban dan sedikit kotoran menjadi satu.
Buru-buru Hiroki menutup secara perlahan. Agak menjauh dari ruangan itu dan kemudian menarik nafas banyak-banyak. "Huah! Uhuk! Berapa tahun ibu-ibu itu tidak mandi?!" rutuknya pelan.
Inginnya Hiroki melewati saja ruangan itu dan kembali patroli sekitarnya.
Tapi saat melihat ekspresi ibu itu, dia terlihat kesepian. Kalau dilihat dari kondisinya, keluarganya pasti tidak ada yang menjenguknya. Terbukti dengan tidak terurusnya sang ibu.
"Oh terkutuklah aku dan hati baikku." ucap Hiroki kesal sambil memakai masker. Dia pergi ke ruang obat untuk mengambil botol infusan.
Cklek!
"Ohayougozaimasu~!" sapanya riang dari balik maskernya. Sang ibu menoleh, lalu tersenyum hangat. "Ohayou." balasnya.
"Saya ganti infusnya dulu ya bu." kata Hiroki. Kurang dari dua menit, botol infus ibu sudah diganti dengan yang baru. "Bu, keluarganya kemana? Kenapa sendirian disini?"
"Suami saya kerja pak dokter. Anak saya masih di ruang anak, di inkubasi. Saya baru saja lahiran lima hari lalu. Dan anak saya ketahan gara-gara kurang biaya. Makanya suami jarang nengok biar bisa nebus anak hehe."
DEG!
Hiroki merasa jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Demi apa, pasiennya ini sangat kasian. "Bu, anak ibu yang lain ada?"
"Saya baru pertama kali ini lahiran pak dokter."
Hiroki terdiam. Dia berjalan untuk mematikan AC dan membuka seluruh jendela yang ada disana. "Bu, kedatangan saya kemari ingin memandikan ibu. Apa ibu tidak keberatan? Sekalian saya ganti sprei kasur dan bantal ibu."
Lama terdiam si ibu. Hiroki tau dia pasti akan menolaknya. Ya.. Siapa sih yang tidak risih? Dimandikan oleh seorang lelaki yang tidak kau kenal?
"Saya mau dok. Tapi saya takut repotin dokter. Lebih baik tidak usah."
"Tidak! Ekhem. Maksud saya tidak apa-apa bu. Sebentar ya bu. Saya ambil dulu baju, sprei, selimut dan sarung bantalnya."
Dan Hiroki melesat. Meninggalkan si ibu yang berusaha memanggilnya.
≒≒≒≒≒≒
★ Kurosaki Reina ★
≒≒≒≒≒≒Kurosaki Reina mengunyah permen karetnya dengan tenang. Bermain PSP dengan santai. Dan juga khidmat. Bersantai sambil duduk bersandar pada tembok.
Tapi semua itu hilang saat Hiroki tiba-tiba datang dengan troli kosong. "Kurosaki! Berikan aku selimut, baju pasien, sarung bantal dan sprei yang baru."
KAMU SEDANG MEMBACA
Magang [End]
RandomBeberapa pengalaman Iijima Hiroki, mahasiswa KoAss yang magang di Rumah Sakit Seito. Juga dibimbing oleh beberapa seniornya dengan berbagai sifat berbeda.