Back to school

33 9 3
                                    

Setelah liburan yang indah ini selesai, aku harus berkembali sekolah lagi seperti biasa, sayangnya setelah liburan pacar ku sulit untuk dihubungi, bagaimana pun aku tetap menunggu balasan selama beberapa hari, aku menunggu dengan rasa sangat khawatir terjadi sesuatu yang tidak ku inginkan, aku bahkan sempat berpikir bahwa ia mempunyai cowo lain.

Aku menanyakan kepada sahabatku yang juga teman satu kelas dengan pacarku disana, namanya Naufal, disaat saat aku menanyakan dengan chat aku mulai mencurigainya karena dia sering mengatakan bahwa ia ingin menikung, aku tau niat nya hanya meledek saja, tetapi lama lama aku curiga, jangan jangan ia punya perasaan suka dengan pacarku, curiga ku semakin kuat karena aku mendengar ia sering pergi ke rumah pacar ku.

Karena aku tidak tahan akan khawatir berlebihan ini akupun menghubunginya lewat video call dengan rasa marah, malam itu pukul 7:15 aku memulai percakapan lewat video call
*Menghubungkan*
*Terhubung*
"Hallo val, selesaikan masalah lu dengan gentle"
"Iya nih gua udah angkat, gentle kan gua, apa masalahnya"
"Gua mau nanya, sebenernya ada rasa sama pacar gua?"
"Nggak, nggak ada"
"Demi apa? Gua gk yakin, karena lu sering main ke rumah dia"
"Demi Allah, gua gak suka, gua main ke rumah dia gak sendirian"
"Oh okay kalo gitu, gua percaya, masalah kita selesai"
"Tunggu"
"Apa lagi?"
"Lu mau tau gak, ada yang suka caper ke pacar lu di kelas gua"
"Siapa? Siapa orangnya?"
"Namanya Julian"
"Lu punya kontak nya? Instagram, wa atau apa aja, gua harus urus ini!"
"Lu mau apain?"
"Gua mau vid callin dia, bener aja gua gk bohong!"
"Eh udahan dulu ya"
"Woy tunggu, gua butuh kontaknya!!"
*video call berakhir*

Dia pergi begitu saja dan hanya meninggalkan sebuah pesan "nih ig nya" ia memberi tau ku akun instagram Julian, tapi aku tidak yakin kalau instagram ini masih aktif, aku tau akun ini sudah tidak aktif karena hanya terpajang foto mobil berwarna hijau di profile nya dan akun nya di private, dia tidak memiliki post, dia memiliki follower kurang dari 100 dan following lebih dari 100, aku tidak menghubunginya lewat instagram. Beberapa hari aku menunggu tanpa kabar dari nya.. sampai hp ku berbunyi, aku cepat cepat mengeceknya dan melihat nya, aku chat dengannya meskipun hanya sebentar, aku membicarakan semua yang aku ingin bicarakan dengannya, aku juga memintanya untuk setia kepadaku, dia menjawab "Insya Allah", aku lebih lega setelah mendengar jawaban itu. dia juga menceritakan tentang Julian di kelas nya.
"Den"
"Iya Sa, akhirnya kamu kembali :)"
"Iya, tapi sebentar"
"Apa kabar? Aku khawatir sama kamu.."
"Aku baik baik aja, jangan khawatir"
"Aku takut kehilangan kamu.. :("
"Aku juga, tenang aja aku akan selalu ada di hati kamu :)"
"Aku juga akan selalu ada di hati kamu Sa :) aku minta satu hal aja"
"Apa?"
"Aku minta kesetiaan kamu apapun yang terjadi"
"Iya Insya Allah :)"
"Walaupun kita jarang komunikasi yang penting kamu cukup jaga hati aku dan aku akan menjaga hati kamu"
"Insya Allah aku akan menjaga hati kamu :)"
"Aku mau nanya dong"
"Tanya aja selagi aku bisa jawab"
"Kata Naufal di sekolah ada yang suka caper sama kamu, namanya Julian"
"Iya bener, dia suka ngedeketin aku terus"
"Dia gak tau Alexa punya pacar?"
"Gak, dia gak tau, dia juga sampai pegang pegang pipi aku"
"Hah!! Berani beraninya!! Aku gk terima!! mana kontaknya, dia punya urusan sama aku!"
"Dia punya ig"
"Gk aktif, kamu punya wa nya?"
"Nggak aku gak punya, udah gausah di wa"
"Tapi aku gak terima.."
"Gausah sayang..."
"Yakin?"
"Iya sayang..."
"Okay sayang... hati hati sama orang itu ya"
"Iyaa" "eh Den udahan ya, ada mama aku"
"Yaah :("
"Bye, aku sayang banget sama kamu, i love you, i miss you"
"Bye... aku juga sayang banget sama kamu, i love you too and i miss you too"

Sebuah perpisahan yang mau tidak mau akan terjadi setiap kali aku chat, tetapi daripada tidak mau aku akan memilih mau karena aku adalah pacarnya, aku selalu menunggu pesan darinya walaupun hanya bisa chat sebentar saja, aku sungguh sangat mencintainya. Beberapa hari kemudian aku mempertimbangkan untuk mengambil keputusan antara menghubunginya atau membiarkannya saja, tetapi karena rasa cinta ku yang tidak bisa membiarkannya begitu saja maka aku tetap ingin mencari kontak Julian untuk menghubunginya karena dia harus berurusan dengan ku. Aku menanyakan kepada beberapa teman ku yang bersekolah disana, aku menanyakannya lagi kepada Naufal tetapi ia tak kunjung membalas, aku mencoba menannyakan kepada temanku yang biasa dipanggil Maman, ia dulu adalah teman sd ku juga, aku juga mencoba bertanya kepada Dinda teman sd ku juga, kedua dari mereka juga tidak memberikan kontaknya karena Dinda tidak punya kontak nya sedangkan Maman tidak mau memberikan kontaknya, dia bilang "minta aja sama Naufal" aku masih sabar menunggu balasan Naufal yang rupanya sedang bermain PUBG, dia memberikan nomor wa julian kepada ku.
"Nih Den kontaknya, tapi jangan bilang kalo ini dari gua ya"
"Okay, gua gak akan bilang ini dari lu"
"Silahkan ciduk anak ini wkwk"
"Sip lah"

Setelah aku dapat nomor wa nya, malam jam 9:02 aku mengirim sebuah pesan kepada Julian:
"Hey, Julian, anak dari bapak budi, lu sekolah di global prima kelas 8c kan, lu suka sama temen sekelas lu yang namanya Alexa, gw tau lu, lu sering caper ke dia, padahal dia gak suka sama lu, lu gk tau dia udh punya pacar?? Tapi sayangnya gak ada yang tau karena dia gak mau ada orang yang tau kalo dia punya pacar. Gw denger lu sampe pegang pegang pipinya? Iya?!! Asal lo tau pacarnya gak terima cewenya digituin!, gw mau bilang kalo pacarnya minta lu jauhin dia! Terserah lo sih kalo masih aja deket deketin dia, tapi yang lo lakuin itu sia sia, karena dia itu orang yang setia, dia juga gak akan suka sama orang yang genit dan palabatu kaya lo!! Ingat!! Alexa pacaran udah lama, secaper apapun lo ke dia gabakal mau sama bocah caper ky lo! Alexa punya banyak banget kenangan indah sama pacarnya, jadi, KALO JOMBLO JOMBLO AJA GAK USAH CAPER KE PACAR ORANG!!!
Oh ya sebut aja gw Aiden
Nanti juga tau siapa gua...
-Aiden"
Beberapa menit kemudian dia membalas
"Gk usah songong lu, lu pikir gw suka sama dia" dengan marah ia membalas
"Hmmm tau apa tentang gua?" Aku mencoba terkesan gentle dan aku berhati hati dalam membalas chat
"Gw bukan caper ya sama dia, emang gua pernah pegang pegang pipinya??"
"Jadi itu kerjaan lu? Caper ke cewe?"
"Itu pun gw mau ambil dasi gw karena diambil dia"
"Oh gitu ya, gw gk yakin" "gk sengaja pun" "lu tau nomor gw dari siapa den?"
"Gk perlu tau itu, yg jelas lu ada urusan sama gw, santai aja gw gk ngajak ribut, cuma mau menyelesaikan masalah dengan gentle"
"Lu pikir gua jomblo? Haaaaaahahhaaah" "yaudah"
"Ya gw gak tau banyak tentang lu"
"Lu pikir gw jomblo?"
"Gw gk yakin" "tapi lu caper? Itu bukti yang cukup, apakah pacar lu gk cemburu kalo lu caper sama Alexa?"
"Yaudah, pertama gw naik kelas 8 gw deketin dia tapi sekarang gw jauhin" "iya gw tau, ini lagi marahan"
"Menyedihkan"
"Ok kalo itu salah gw, maaf ya"
"Okay, gw maaafin, lu jauhin Alexa dan urusan kita selesai"
"Dan gw mau nanya, lu dapet nomor ini dari siapa? Lu gentle kan?"
"Iya gw gentle, dan orang yang gentle gk akan mengingkari janji, sorry gw udah janji sama orangnya kalau gua gak akan kasih tau siapa yang ngasih nomor lu"
"Gw gaakan cepuin (bilangin) siapa siapa"
"Gk, gw gk tau harus percaya siapa, gw gk mudah percaya"
"Yaudah liat aja"
"Liat apa?"
"Gw bilangin ke cewe lu tentang ini"
"Silahkan tapi jangan macem macem, jangan fitnah kalo bilangin" "i'm out"

Setelah itu aku pergi ke kamar, seperti biasa aku menggosok gigi dan pergi ke alam lain dimana aku tidak sadar, yaitu dunia mimpi yang penuh dengan hal yang tidak masuk akal, apapun itu aku hanya memasuki nya sementara dan esok aku akan bangun dan menjalani hari hari ku seperti biasa.
Sepulang sekolah aku mendapati pesan dari farhah, ia bertanya apakah aku memaki maki dan menggunakan kata kasar saat aku menciduk Julian, ini hanya salah paham, tentu saja aku tidak melakukan itu, ternyata Julian memberi tahu yang tidak sebenarnya, yasudahlah aku tidak mau berurusan lagi dengan Julian, urusan nya sudah selesai, farhah sudah aman, ia tidak diganggu lagi, ia menceritakannya sendiri.
Ternyata ini semua hanya salah paham, soal caper itu dia hanya salah tingkah karena dia suka dengan pacarku dan aku mengusirnya agar ia tidak mengganggu pacarku lagi, soal memegang pipi itu hanya kejadian yang tidak di sengaja, dan ternyata Julian juga sudah mempunyai pacar, bagaimanapun itu bukan urusan ku, dan kisah cinta nya tidak lebih indah dari kisah cinta ku dengan Alexa... :)


Bersambung

A piece of shit i wrote for a btchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang