Friend Zone

55 9 11
                                    

     Tanpa ku sadari aku menjabaknya dalam sebuah friendzone dimana kami hanya bisa menjadi sahabat karena ia mengira bahwa aku sudah mempunyai seorang pacar, padahal kami berdua adalah pacar (yang tidak disadari), saat itu aku tidak tau bahwa ia sedang berjuang dan berharap kepadaku, aku mengira bahwa kami berdua tidak cocok untuk menjadi pacar.

Selama kami masih menjadi sahabat, aku sering berkomunikasi lewat chat dengannya, selama satu hampir satu tahun kami bersahabat kami sering curhat, bercerita, saling menanyakan kabar, saling peduli dan sebagainya. Sampai suatu hari dimasa kami masih menganggap hubungan kami bersahabat, aku berpura pura sedih bahwa aku telah putus dengan orang Thailand tersebut.. ia pun menanggapi curhatan ku dengan baik tetapi sepertinya ia senang atas kejadian itu namun ia tidak mau menyakiti hatiku... ia pun penasaran kenapa, aku memberi tahunya karena sebuah hal sepele dalam bermain game karena aku bingung dan hampir tidak punya jawaban untuk pertanyaan tersebut, ia menyemangatiku dan memotivasiku, ia menguatkanku untuk tetap sabar, itulah yang aku sukai darinya, cantik, perhatian, baik hati, memotivasi, peduli, namun sayang aku kira ia bukan milikku.. (padahal pacar sendiri)

Berbulan bulan kemudian saat aku kelas 7 aku mulai merasa ingin untuk memilikinya, tetapi aku sedang mengalami depresi akibat terlalu banyak memikirkannya dan mengharap dengannya. Aku mengerti bahwa ia sudah menyerah untuk memperjuangkanku yang belum sadar, dia mulai jarang chat, jarang curhat, jarang menanyakan kabar, saat itu keadaan kami jauh di hati. Sungguh semua ini berat karena aku menunggu yang tidak pasti sedangkan mungkin ia sudah mempunyai pacar disana (selingkuh tanpa disadari, kalau dia sadar sudah punya pacar dia pasti tidak akan berpacaran) aku terus menunggunya tanpa kepastian. Sampai kemudian aku putus asa untuk mendapatkannya, aku merasa kesepian, tidak ada teman/ sahabat yang menemaniku, aku menyadari bahwa ia mulai cuek kepadaku karena ia mungkin sudah dipacari orang lain, ia mengira bahwa aku tidak menyukainya, aku bahkan pernah menangis tentang hal ini bukan karena aku cengeng tetapi aku merasa kesepian dan sendirian, banyak masalah yang belum bisa ku hadapi sendiri dan masih bergantung kepada orang lain,

    Aku merasa aku telah menyianyiakan orang yang menyukai ku, aku menyesal telah membohonginya, aku tidak tahu bagaimana harus meminta maaf dan meyakinkannya bahwa aku tidak pernah berpacaran dengan siapapun sebelum dia. Pada suatu malam aku mencoba untuk chat lagi, dia menjawabnya setelah beberapa jam kemudian, tetapi tidak apalah yang penting dijawab walaupun lama, aku pun senang bisa chat lagi dengannya pada malam hari itu, dia meminta ku untuk pergi ke Bekasi menemuinya, tetapi aku tidak mau menemuinya karena aku merasa tidak pantas akibat depresi ringan yang kualami, aku sempat berkata "aku tidak pantas untuk jalan bareng perempuan yang cantik sepertimu" dia membalas "kamu pantes koo, aku malah pengen jalan sama kamu", aku membalas lagi "tapi kan banyak cowo yang suka sama kamu tuh, mereka lebih pantas mungkin", lalu ia mengatakan hal yang membuatku kecewa "banyak cowo itu privasi aku yaa, jadi urusan aku mau pilih cowo yang mana", mendengar hal tersebut aku pun sangat kecewa tetapi aku mencoba untuk tidak cemburu. Aku juga ingat untuk tidak berharap kepada manusia, karena aku akan kecewa. Berharaplah hanya kepada Allah SWT maka kau tidak akan kecewa.

Lama kelamaan dia semakin jarang chat entah karena bosan atau karena sudah punya pacar, aku pun berpikir untuk menjalani hidup seperti biasa tanpa dirinya. Dalam kurun waktu yang lama chat kami hanya sekedar membalas story lalu berakhir, aku ingin menyatakan bahwa aku menyukainya tetapi aku ragu ragu dan aku tau ini bukan saat yang tepat, maka aku menunggu saat yang tepat. Aku terus menyaksikan setiap story instagram yang ia buat. Saat itu di suatu malam saat aku sedang di angkringan untuk makan nasi goreng bersama keluarga aku melihat story nya dan mendapati screenshootan chat whatsapp dari orang lain yang bertulis "iyaa Alexakuuu..." dengan emoji love, melihat hal itu pun aku sangat kecewa dan cemburu namun aku menahannya dengan segala kemampuanku dan mencoba untuk melupakkannya dengan berpikir "aku adalah orang yang terlahir untuk menjadi gamer, bukan lover". Akupun mencoba melupakannya tetapi aku terlanjur mengalami depresi sebelumnya, hal ini lantas membuat depresiku semakin dalam, aku tau semua itu karena ulahku sendiri yang berpura pura punya pacar agar tidak merasa jomblo, tetapi tanpa disadari dia cemburu tentang itu tetapi dia hanya diam dan memilih untuk menyerah. aku bahkan pernah berpikir untuk menusuk diriku sendiri menggunakkan pisau dapur, tetapi aku berpikir itu tidak akan merubah keadaan. Aku tidak boleh terus begini, aku harus memikirkan hal lain untuk menghilangakn depresi.

Pada akhirnya aku memutuskan untuk bermain game online Mobile Legends bersama teman temanku, aku berniat bermain Mobile Legends untuk melupakan nya. Aku terus fokus dalam game itu dan terjerumus ke dunia game online, aku merasa selalu ingin menjadi yang paling jago, ranking teratas dan paling kaya dalam game tersebut. Tetapi ketika aku kalah aku malah semakin stress, aku merasa terjebak di dunia itu, tetapi aku tidak ingin berhenti bermain karena aku mengira bahwa itu tanggung jawabku padahal tidak berguna sama sekali. Aku terus mencoba untuk menjadi yang pertama dengan melewati seluruh tantangan sampai aku berhasil menjadi yang pertama, sampai suatu hari aku mulai sombong karena aku berhasil menjadi yang paling tinggi daripada mereka semua, aku mencoba bertanding dengan mereka semua 1 vs 1 dan aku hampir selalu menang, aku merasa tak terkalahkan dan aku mencari lawan yang sepadan. Tetapi tanpa kusadari ada seorang kakak kelasku yang ranking nya jauh lebih tinggi dari aku dan teman temanku, tetapi aku tidak langsung putus asa, aku masih keras kepala untuk tetap bermain game ini. Pada suatu hari aku mengajak temanku yang berbeda tim untuk bertanding lima lawan lima dengan tim ku, kami menjanjikan untuk bermain pada hari sabtu. Aku merencanakan semua dengan teman teman ku tetapi saat waktunya tiba kami terlalu percaya diri, hasilnya kami kalah, akupun terkena ejekan oleh lawanku, teman teman satu tim ku malah memutuskan untuk pensiun dan menyerah.

Semenjak kejadian itu pikiran ku bercampur aduk karena aku bingung apakah aku harus melanjutkan game ini atau pensiun, aku khawatir dan bertanya tanya "Apakah ini saatku untuk pensiun dan meninggalkan semua ini? Tetapi apakah yang bisa kulakukan setelah aku pensiun?". kemudian aku menanyakan nya kepada fh, sahabatku yang ternyata pacarku yang terlupakan itu dengan harapan ia akan menjadi pacarku sebagai gantinya setelah aku pensiun. "Far" aku bertanya "aku bingung mau pensiun main ml atau nggak ya?" Lalu dia menjawab "pensiun aja, karena gak baik main ML mulu bikin stress". Aku pun menanyakannya lagi kali ini dengan penuh harapan "emang kamu seneng kalo aku berhenti main?" Tetapi ia menjawab "nggak juga sih, sedikit". Mendengar jawaban itu aku menjadi memilih untuk bermain lagi, padahal selangkah lagi, jika ia mengatakan "aku seneng banget kalo kamu bisa berhenti main" aku akan berhenti lebih awal.

Setelah aku memilih untuk bermain lagi. semenjak kekalahan ku terhadap tim mereka aku merasakan perbedaan yang sangat drastis dari teman temanku yang biasanya bermain denganku kini tidak lagi mau bermain denganku. Semakin lama aku semakin sadar bahwa semua yang ku lakukan adalah sia-sia dan tidak bermanfaat, lagi pula aku juga bosan dengan konten game nya yang hanya menambakan skin dan hal hal berbayar lainnya, aku juga sering mendapatkan ejekan saat aku bermain dengan mereka, saat aku mencoba untuk bermain sendiri tetapi banyak orang asing yang berbicara sangat kasar saat bermain, sampai sampia membawa bawa nama agama hanya karena game, lantas semua itu membuatku semakin tidak nyaman untuk bermain game ini. Aku merasa bahwa ini saatnya aku untuk meninggalkannya tetapi aku masih belum punya alasan yang kuat untuk berhenti, aku terus berpikir untuk memutuskannya. Sampai akhirnya dia membalas story instagram yang aku posting tentang game itu. Dan kejadian ini mempersatukan kita kembali...

Bersambung...

A piece of shit i wrote for a btchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang