Liburan terindah 2

36 10 2
                                    

Liburan indah ini berlanjut pada keesokan hari, hari senin, aku kawatir dan bertanya tanya kemana ia pergi? Aku ingin mencari taunya aku menanyakannya kepada sahabatku, "bro, pacar gw kemana?" "Gatau bro, main pubg aja yok, biar lu ga mikir aneh aneh" Tetapi dia malah mengajakku bermain game untuk menenangkan ku sejenak, "okay" aku membalas. tak lama kemudian aku memenangkan beberapa pertandingan, "lumayan lah biar gak bosen, jgn mikirin aneh aneh tentang pacarlu" dia meyakinkanku. "Okay" akupun berusaha untuk tetap berprasangka baik.

Beberapa lama kemudian di siang hari aku mendapatkan notifikasi dari instagramnya
"Den mbb ya aku lagi sibuk belakangan ini, kamu gak marah kan?"
"iyaa, aku gak marah, kamu lagi apa?" Beberapa saat kemudian agak lama ia menjawab
"Aku lagi bantu bantu masak nih"
"Waaahh!!" Aku terkejut "pacarku bisa masak ternyata!! Masak apa?"
"Masak rendang, ayam, pokoknya banyak dah, udhan dulu ya, maaf ya aku lagi sibuk bgt, bye love you..."
"Okay bye, love you..."
Chat pun berakhir, tetapi lumayan, aku sedikit lega dan aku senang bahwa calon istri ku di masa depan bisa bahkan jago memasak.

Aku pergi ke stasiun kereta api malam hari pukul 9:00 untuk menjemput nenek dan kakek ku yang hendak pergi ke rumahku untuk seminggu ini, aku menunggu lama kira kira 30 menit untuk kedatangan kereta api yang berangkat dari kampung ke karawang, aku merasa bosan dan akupun mengeluarkan handphone ku untuk mengecek dan mengupdate status di instagram, biasa namanya juga anak remaja, beberapa saat kemudian ia kembali online dan membalas beberapa story di instagram yang ku upload tadi siang, aku sempat mengupload tentang game mobile legends tadi siang. game tersebut merupakan game yang telah ia larang. 30 menit kemudian kereta yang membawa nenek dan kakek ku pun akhirnya tiba di stasiun, aku dan keluargaku menyambutnya dan mengantarnya ke mobil. aku baru membalas chat pacarku saat aku sedang berada di dalam mobil

"Aiden kamu main ML lagi ya" dia mereply story tentang mobile legends
"Iya Alexa, tapi jarang banget kok serius aku jarang main"
"Yaudah terserah kamu aja deh aku gak maksa, kamu lagi apa?"
"Lagi di stasiun nungguin kakek nenek mau dateng ke rumah"
"Oalh" ia mengucapkan kata kata yang sering sekali ku dengar darinya.
"Kakek nenek kamu mau dateng ke rumah?"
"Iya, Kamu sendiri lagi apa?"
"aku lagi memendam perasaan rindu yang mendalam" Dia menjawab agak lama.
"Dih yang bener"
"Iya bener.."
Lalu kami chat dengan mesra tetapi lama kelamaan aku malah curiga karena dia menjawab chat agak lama, tidak sepertiku yang membalasnya hanya beberapa detik setelah ia mengirim pesan atau bisa disebut fast respond, aku penasaran dan sempat berprasangka buruk, daripada aku berprasangka buruk lebih baik ku tanyakan saja kepadanya pikirku.
"Aku penasaran kamu kok lama bales chatnya??"
"Aku lagi bosen sama nunggu chat kamu" aku paham dia sedang galau namanya juga cewe. "Aku juga lagi chat sama mama aku"
"Bosen? Sa rasa bosan dalam sebuah hubungan itu adalah ujian, bukan alasan untuk putus, Padahal aku gak pernah bosen sama kamu"
"Aaahh kamuu.... jadi makin sayang deh.. aku gajadi bosen deh, i love you..." sepertinya aku berhasil membuatnya hatinya bahagia.
"I love you too" kami pun bermesra mesra dalam chat, saat itu aku sedang makan di sebuah tempat makan di pinggir jalan bersama keluarga, nenek dan kakek ku, tetapi kemesraan terhenti karena makanan yang kami pesan tiba.
"Sa aku makan dulu ya"
"Kamu belum makan? Makan dulu dong.."
"Iya bentar ya nanti aku balik lagi"
Aku pun makan secepat mungkin untuk kembali melihatnya dalam chat, 10 menit kemudian aku kembali
"Udh Sa"
"Cepet banget" ia sepertinya terkejut
"Iya dong"
"Oh iya far, aku bersyukur kamu balas chatnya lama, aku aja dibalesnya lama apalagi cowok lain iya gak?"
"Iya dong!!" Mendengar hal ini aku sangat lega dan aku merasa bahwa aku adalah cowok satu satunya tetapi aku belum yakin, aku masih sedikit curiga.
Karena ia masih saja lama membalas chat ku.
"Alexa"
"Iya? Maaf agak lama aku sambil liat liat akun tentara, gpp kan?"
"Ooh kamu suka tentara? Aku juga"
"Iya aku juga bercita cita jadi tentara angkatan laut, kalo kamu jadi apa?" Awalnya aku senang mendengar hal tersebut.
"Aku jadi sniper, penembak jitu"
"Amiin semoga terwujud, kamu gak kecewa kan sama cita cita aku?"
Tetapi setelah dipikir pikir bahwa menjadi tentara itu berat, harus rela mengorbankan nyawa dan jauh dari keluarga, aku tidak setuju kalau dia menjadi tentara, karena aku tidak rela jauh darinya, aku juga kawatir ia meninggal di medan perang..
"Nggak lah, tapi jadi tentara berat loh harus jauh dari keluarga"
"Iya siap siap rindu nih"
"Jadi tentara juga harus rela berkorban nyawa"
"Iya sih, aku juga takut"
"Sa jangan.. aku takut kamu mati... inget dari dulu orang tua kamu merawat kamu, diperhatikan, dididik, dibesarkan dengan sepenuh hati dari kecil sampai sekarang..."
"Iya aku paham maksud kamu, aku juga takut sih, kita akan selalu bersama.."
Mungkin saja aku berhasil meyakinkannya untuk tidak bercita cita menjadi tentara dan aku merasa lebih lega. Kami chattingan sampai larut malam sampai salah satu dari kami tidak kuat menahan ngantuk dan dinyatakan kalah begadang, kami sering melakukan itu dan hal itu adalah salah satu memori terindah bersamanya saat begadang di malam hari


Bersambung....

A piece of shit i wrote for a btchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang