I fought for her

36 10 6
                                    

Aku sadar bahwa aku sedang menghadapi masa ujian, entah mengapa sangat sulit bagiku untuk menghilangkan perasaan ku kepada Vanya, memang sulit karena aku melihatnya setiap hari, mendengar suaranya setiap hari, bahkan sampai masuk dalam mimpi tidurku dimalam hari. aku juga pernah mengalami masa ini saat aku di Thailand, tetapi aku tidak tau kalau aku masih berpacaran dengan Alexa, aku tidak ingin membahas soal orang Thailand itu, karena itu adalah masa lalu yang sangat kelam.

Aku beruntung mempunyai teman yang baik, teman yang menyuruhku agar segera menghilangkan perasaan ini, merekalah yang mendukung ku selama ini, mereka adalah Fian, Ahmad, Rahmat, Alya, dan Diana. Fian adalah teman sekelasku, dia selalu mengingatkan ku ketika aku khilaf, meski dia juga terkadang masih suka membuat kesal seperti mengatakan "si Aiden pengen ngeliatin" dan dibalas oleh Vanya "ngeliatin apaan sih!!" Dengan nada kesal, "nya, benerin kerudungnya biar cantik kata Aiden" padahal aku tidak pernah bilang begitu, tapi Fian masih mendukung meskipun rada rada menyebalkan, separah apapun yang Fian lakukan tidak akan seperti apa yang si Adha teman sekelasku lakukan, Adha mengatakan "Si Aiden makin cinta" "cinta palalu" aku menjawab, padahal aku tidak pernah mencintai Vanya sama sekali, dan tentu saja kepala Adha di pukul menggunakan peci oleh si Vanya.

Ahmad adalah teman dekat ku, dia juga teman sekelas ku, ia sama seperti Rahmat, mereka berdua yang selalu menasihatiku, mereka tidak pernah berbuat menyebalkan seperti yang lain, tidak seperti si Gorbon.

Alya adalah temanku yang kelasnya berada di sebelah kelas ku, ia adalah bebeb dari Fian, aku curhat soal Vanya kepada Alya, karena Alya lah yang paling banyak tau soal Vanya, Alya lah yang memberitahuku tentang sifat-sifat buruk nya supaya aku tidak tertarik lagi, aku ingat nasihat yang ia berikan kepadaku "kalau lu kebayang bayang dia, jangan di respon, jangan memperpanjang bayangan lu tentang dia, anggap aja cuma melintas. Ingat, lu punya seseorang yang harus diperjuangkan. Terus kalau dikelas lu jangan suka ngeliatin, cari cari info tentang dia atau mikirin kenapa dia ngejauhin lu, kalo lu melakukan itu sama aja lu merespon dan perasaan lu malah akan semakin tumbuh, seperti pohon yang dikasih air pasti akan tambah besar, kalau lu gak kasih air pohon itu gak akan tumbuh besar, seperti perasaan lu paham?. Dan satu lagi, jangan pernah coba menjauh apalagi membenci, biarkan saja semua berjalan seperti yang seharusnya, dan jadilah cowok sejati, untuk sekarang fokus aja sama satu dulu... karena semua cewe pengen jadi satu satunya, bukan salah satunya". Terimakasih atas nasihat itu... dan yang terakhir adalah Diana, ia adalah salah seorang teman sekelas ku juga, ia sempat penasaran kenapa aku suka menyendiri, ia menyuruhku untuk curhat kepadanya, aku memberitahu semuanya, dia seorang teman yang baik, dia peduli dengan teman temannya. Terima kasih teman teman... karena telah mendukungku menjalani semua ini.. selama dua bulan aku menghadapi ujian ini dan sekarang aku berhasil menghadapi semua ini.. meskipun kadang aku masih malas bertemu perempuan itu.

Seandainya kalian tidak membantu ku... aku mungkin akan lebih lama menghilangkan perasaan ini, meskipun aku tau aku bisa menghadapinya sendiri tetapi kenapa harus sendiri kalau aku punya teman teman? Apa gunanya teman? Aku bisa saja menghadapinya sendiri, Dari Alya aku tau kenapa Vanya menjauhi ku, Alya bilang karena Vanya tau aku suka kepadanya sedangkan aku sudah mempunyai pacar, aku sudah menduga hal ini... dibalik sifat juteknya Vanya ternyata ia masih punya perasaan tentang apa yang dirasakan Farhah, tidak hanya itu, Vanya juga berpikir bahwa aku sering cari perhatiannya, padahal aku sama sekali tidak bermaksud mencari perhatian Vanya, aku hanya ingin mencoba memperjelas semuanya dengan Vanya, tetapi aku tidak pernah berkesempatan untuk itu, fine.. lagi pula aku tidak sengaja suka dengan Vanya.

Aku menceritakan hal ini kepada pacarku Alexa, aku menceritakannya agar semuanya jelas, aku mengatakan bahwa teman teman ku menjodoh jodohkan ku dengan perempuan lain yang bernama Vanya. Saat itu aku sedang sangat kesal karena hal hal itu, aku merasa aku tidak dihargai, aku kesal aku terus menerus di ejek, ditambah Vanya juga kadang ke geeran, Vanya kira aku masih suka kepadanya, entah kapan di bulan Febuari aku menonjok tembok di ruangan kosong disekolahku untuk melampiaskan semua kekesalan ku, karena aku kesal memendam amarah, setelah ku pulang aku mengupload hasil tangan ku yang merah dan terluka ke instagram, tanpa sengaja Alexa yang kebetulan sedang online melihat tangan ku, dia me reply story ku karena dia sangat khawatir

"Kamu kenapa? Kamu berantem ya?!! Jawab!!!"
"Nggak Sa"
"Kamu kenapa? Ada masalah yang kamu hadapi?"
"Gini Sa aku kesel banget sampe aku nonjokin tembok"
"Kamu jangan gitu.."
"Aku kesel karena aku gk dihargain temen aku"
"Gk dihargain gimana?"
"Aku kan pernah berbuat salah sama dia tapi aku udah niatnya baik mau minta maaf tapi pas aku panggil dia malah bilang HA, GAK DENGER!!! sambil lewat doang"
"Yang penting kamu udah niat baik minta maaf"
"Bukan itu aja Sa, aku juga kesel sama temen temen aku suka jodoh jodohin aku sama cewe sekelas aku"
"Kamu jangan suka gede gedein masalah, semua masalah bisa diselesaikan baik baik kan?"
"Setiap hari Sa, malah orangnya sekelas sama aku, gmn gk kesel tiap hari digituin"
"Gk cuma kamu doang Den, aku juga pernah digituin tapi aku cuekin aja mereka menjauh sendiri, cuekin aja mereka Den"
"Gk cuma itu, sampe sampe temen aku manggil manggil orangnya terus bilang "Aiden kangen","si Aiden suka", dan apalah itu, sampe orangnya marah marah ke aku dia bilang "lu kalo mau ngomong ngomong aja sih!! Gausah basa basi!!!"
"Oalah, bilang aja "gw udah punya kalik, jangan ke geeran lu jadi orang, jangan mentang mentang lu dijodohin ama gw lu jadi seenaknya kegeeran, dan jangan pikir gw suka sama lu!"
"Aku gituin :)"
"Kalo masih kaya gitu bilangin suruh chat aku!"
"Iya Sa.."
"Janji sama aku jangan menyakiti diri kamu sendiri lagi.. kalo sekali lagi kamu menyakiti diri kamu sendiri berarti sama aja kamu menyakiti aku... please jangan diulangi lagi"
"Saa... ❤️❤️ " (bisa aja nih anak :') (so sweet banget :) gk kaya si itu wkwk)
Sejak dia mengatakan itu, aku berhenti menyakiti diriku sendiri karena aku tidak ingin menyakitinya. I'll never find someone like her...

Dan akhirnya perjuangan ku menghilangkan perasaan ku kepada orang lain berakhir, kini aku tidak lagi menyukai perempuan selain Alexa, terima kasih kepada teman teman yang telah mendukungku, maaf merepotkan kalian karena curhatan ku yang mungkin membuat kalian tidak nyaman, aku takut hal yang sama terjadi kepada Alexa,
Aku takut ia juga tertarik kepada orang lain, semua ini ku lakukan karena rasa cintaku kepada dirinya... dan aku tidak ingin kehilangan Alexa....

"I fought for her"

Author: baca juga ceritanya temen gua, si Alya namanya rmarey1161 😄
Alya pindah lapak wkwkk

Bersambung

A piece of shit i wrote for a btchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang